Liputan6.com, Jakarta - Di kawasan ASEAN, yang merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, sektor UMKM mencakup lebih dari 97% dari semua kategori bisnis yang ada.
Di Singapura dan Malaysia, UMKM berkontribusi antara 40-50% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional masing-masing negara.
Advertisement
Namun, belakangan ini, bisnis UMKM menghadapi banyak tantangan, termasuk kekurangan tenaga kerja terampil, kurangnya opsi pembiayaan dan dukungan pemerintah, gangguan platform, serta inflasi yang diakibatkan oleh resesi ekonomi global yang sedang berlangsung.
Di tengah tantangan ekonomi dan administratif tersebut, apa yang bisa dilakukan UMKM untuk melindungi dan membangun diri mereka? Menurut Datuk Wira Dr. Azizan Osman, Pendiri Richworks International Sdn. Bhd., jawabannya terletak pada pengembangan branding yang kuat.
Branding bukan hanya soal logo atau nama yang menarik, melainkan tentang menciptakan kesan abadi yang membedakan bisnis dari pesaingnya di tengah kebisingan pasar. Agar berhasil, UKM harus membuat merek mereka cukup "bersuara keras" agar diingat pelanggan ketika mereka membutuhkan produk atau layanan tersebut.
Sebagai contoh, jika diminta menyebutkan merek yang dimulai dengan huruf 'C', beberapa merek akan langsung terlintas di benak Anda—itulah kekuatan branding yang kuat.
Datuk Wira Dr. Azizan Osman lebih lanjut menjelaskan bagaimana merek bisa melakukan hal tersebut.
1. Fokus pada Pelanggan dan Komunitas
Merek yang dianggap mudah diakses dan responsif cenderung lebih dipercaya dan direkomendasikan oleh pelanggannya. Oleh karena itu, menjaga hubungan dengan pelanggan sangat penting untuk kesuksesan merek jangka panjang.
Bukan hanya soal memberikan produk atau layanan berkualitas, tetapi juga membangun hubungan yang tulus dengan audiens.
Berinteraksilah dengan komunitas Anda melalui media sosial, acara komunitas, webinar, atau bahkan sponsor lokal. Pertimbangkan juga program yang mendorong umpan balik dan partisipasi pelanggan, seperti program loyalitas atau kampanye konten yang dibuat pengguna.
Untuk mencapai tujuan ini, strategi Corporate Relationship Management (CRM) yang efektif adalah pilihan terbaik. Dengan sistem CRM yang dikelola dengan baik, Anda dapat menciptakan pengalaman yang disesuaikan untuk meningkatkan kepuasan, retensi, dan loyalitas pelanggan, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang.
Manfaatkan alat CRM untuk melacak interaksi pelanggan, mengelompokkan audiens untuk pemasaran yang lebih tepat sasaran, serta mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang.
2. Perencanaan dan Komunikasi
Bisnis yang sukses sering kali dibangun di atas fondasi kepemimpinan yang kuat, dan cara terbaik untuk membangun fondasi ini adalah melalui pengembangan 3C: Character (Karakter), Capacity Building (Pengembangan Kapasitas), dan Communication Skills (Keterampilan Komunikasi).
Memimpin dengan karakter berarti memimpin dengan integritas, ketahanan, dan empati, sifat-sifat inti yang menjadi contoh kuat bagi tim.
Di sisi lain, pengembangan kapasitas adalah tentang mendorong pertumbuhan dengan merangkul pola pikir pembelajaran berkelanjutan dan kemampuan beradaptasi.
Komunikasi yang jelas, jujur, dan terbuka juga penting dalam menciptakan suasana kerja yang positif dan membangun hubungan pelanggan yang kuat dan langgeng. Dengan fokus pada area ini, Anda tidak hanya memimpin tim, tetapi juga menginspirasi mereka untuk mencapai hal-hal hebat.
Ingat, masa depan bukan esok hari—masa depan adalah sekarang. Keputusan dan strategi yang diambil hari ini menjadi dasar bagi keberhasilan di masa mendatang.
Oleh karena itu, penting untuk merencanakan jangka panjang dengan menganalisis tren terkini, perilaku pelanggan, dan perubahan pasar untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan. Kembangkan visi jangka panjang dan rencana strategis yang mencakup peluang pertumbuhan, inovasi, dan kemampuan beradaptasi.
Manfaatkan teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) dan otomatisasi agar tetap kompetitif dan efisien. Bisnis yang merencanakan masa depan adalah bisnis yang akan membentuknya.
Advertisement
3. Manajemen Keuangan yang Efektif
Arus kas yang stabil adalah sumber kehidupan bisnis—ini berarti dana untuk pengeluaran, investasi peluang pertumbuhan, dan menghadapi tantangan tak terduga. Mengetahui cara mengelola keuangan dengan baik dapat menjadi pembeda antara berkembang pesat dan hanya bertahan hidup.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang manajemen keuangan sangat penting. Pelajari keterampilan ini dan gunakan untuk mengembangkan strategi keuangan yang mencakup diversifikasi aliran pendapatan, pengurangan biaya yang tidak perlu, serta perencanaan kebutuhan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Mengandalkan satu aliran pendapatan saja berisiko, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini. UKM harus menjajaki investasi di berbagai saluran pendapatan dengan mendiversifikasi produk, platform, dan metode penjualan.
Baik melalui penjualan fisik, pesanan elektronik melalui situs web, atau platform seperti TikTok Shop, Shopee, Lazada, atau Instagram, setiap saluran menawarkan peluang unik untuk menjangkau berbagai segmen pelanggan.
Bisnis Anda harus berada di tempat yang banyak pengunjungnya, dan hadir di berbagai saluran dapat membantu Anda menjangkau audiens yang lebih besar.
Jelas, turbulensi ekonomi membawa ancaman sekaligus peluang bagi UKM. Namun, dengan strategi yang tepat, UKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang.
Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah saat ini, kemampuan beradaptasi dan inovasi adalah kunci untuk menjadi tak terhentikan. Cara terbaik untuk maju adalah bergabung dan menghadapi tantangan secara langsung.