Mengenal Kilang Minyak Tertua di Indonesia Milik Pertamina

Pertamina RU III Plaju memiliki dua lokasi kilang, salah satunya Kilang Plaju yang didirikan oleh Shell dari Belanda pada tahun 1904 dengan kapasitas 110 MBSD. Kilang Plaju, meski berumur lebih dari 100 tahun, masih mampu memproduksi produk-produk bahan bakar minyak yang berkualitas dengan beberapa hasil pengembangan teknologi. Pertamina Rifinery Unit III Plaju juga menjadi satu-satunya kilang minyak di Indonesia yang dapat memproduksi biji plastik atau polypropylene. Polytam yang merupakan bijih plastik berjenis polypropylene sebagai bahan baku pembuatan plastik di industri kemasan makanan dan minuman.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 10 Sep 2024, 20:00 WIB
Mengenal Kilang Minyak Tertua di Indonesia Milik Pertamina
Pertamina RU III Plaju memiliki dua lokasi kilang, salah satunya Kilang Plaju yang didirikan oleh Shell dari Belanda pada tahun 1904 dengan kapasitas 110 MBSD. Kilang Plaju, meski berumur lebih dari 100 tahun, masih mampu memproduksi produk-produk bahan bakar minyak yang berkualitas dengan beberapa hasil pengembangan teknologi. Pertamina Rifinery Unit III Plaju juga menjadi satu-satunya kilang minyak di Indonesia yang dapat memproduksi biji plastik atau polypropylene. Polytam yang merupakan bijih plastik berjenis polypropylene sebagai bahan baku pembuatan plastik di industri kemasan makanan dan minuman.
Suasana kilang minyak Pertamina Rifinery Unit III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/9/2024). Kilang minyak Plaju merupakan yang tertua di Indonesia dengan sejarah yang cukup panjang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Pertamina RU III Plaju memiliki dua lokasi kilang, salah satunya Kilang Plaju yang didirikan oleh Shell dari Belanda pada tahun 1904 dengan kapasitas 110 MBSD. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Dan, Kilang Sungai Gerong yang didirikan oleh Stanvac dari Amerika Serikat pada 1926 berkapasitas 70 MBSD. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Kilang Plaju, meski berumur lebih dari 100 tahun, masih mampu memproduksi produk-produk bahan bakar minyak yang berkualitas dengan beberapa hasil pengembangan teknologi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Pertamina Rifinery Unit III Plaju menjadi satu-satunya kilang minyak di Indonesia yang dapat memproduksi biji plastik atau polypropylene. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Polytam yang merupakan bijih plastik berjenis polypropylene sebagai bahan baku pembuatan plastik di industri kemasan makanan dan minuman. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Salah satu pekerja menunjukkan Polytam PF 1000 dan Powder PP di Pertamina Rifinery Unit III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/9/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Polytam memiliki kualitas tinggi, lebih tahan panas dan oksidasi, serta memiliki warna yang lebih putih. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Pertamina Rifinery Unit III Plaju rata-rata mampu memproduksi 45.000 ton bahan baku plastik per tahun. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan ada tujuh paten bidang pengolahan lingkungan yang dimiliki PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju Palembang, Sumatera Selatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sejumlah inovasi yang dipatenkan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju adalah komposisi aditif untuk produksi biji plastik polypropylene, produksi refrigeran berbasis hidrokarbon, dan proses pembuatan blok peredam untuk tungku pembakaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya