Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Perjalanan Jauh dengan Pesawat? Dokter: Perhatikan 4 Hal Ini

Perjalanan jarak jauh kerap ditempuh lewat jalur udara. Namun, apakah ibu hamil boleh melakukan perjalanan menggunakan pesawat?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 11 Sep 2024, 12:06 WIB
4 Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Sebelum Melakukan Perjalanan Jauh dengan Pesawat. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian ibu hamil memiliki keinginan untuk jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri untuk babymoon. Sebuah perjalanan wisata sebelum menyambut kelahiran bayi.

Perjalanan jarak jauh kerap ditempuh lewat jalur udara. Namun, apakah ibu hamil boleh melakukan perjalanan menggunakan pesawat?

Terkait hal ini, dokter spesialis kandungan Kristen Ekman, MD, mengatakan bahwa umumnya aman untuk melakukan perjalanan selama kehamilan. Namun, ibu hamil harus selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memesan tiket perjalanan.

"Secara umum, semakin dekat Anda dengan tanggal jatuh tempo, semakin harus pula Anda tinggal di rumah," saran Dr. Ekman mengutip Cleveland Clinic, Rabu (11/9/2024).

"Sebagian besar maskapai penerbangan membatasi penumpang hamil untuk menaiki pesawat pada bulan terakhir kehamilan," tambahnya.

Dengan kata lain, kebanyakan orang dapat bepergian dengan aman menggunakan pesawat selama kehamilan.

Namun, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan bumil tidak memiliki kondisi medis apa pun yang dapat menyebabkan komplikasi selama penerbangan.

"Pada penerbangan yang lebih lama, Anda mungkin perlu bangun untuk meregangkan kaki dan menghindari pembekuan darah," kata Dr. Ekman.

Seperti banyak aspek kehamilan lainnya, ibu hamil (bumil) harus membuat rencana terlebih dahulu sebelum berangkat. Ekman berbagi beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum bumil bepergian, termasuk:

Usia Kehamilan

Sebenarnya ada waktu ideal untuk bepergian selama kehamilan yakni trimester kedua. Biasanya di saat inilah ibu hamil merasakan kondisi badan sehat dibanding masa kehamilan lainnya.

Selain itu, risiko komplikasi paling rendah juga ada di trimester kedua. Dan pada saat itu, rasa mual dari beberapa bulan pertama kehamilan kemungkinan besar sudah memudar.


Perhatikan Kondisi Medis

Hal kedua yang perlu diperhatikan ibu hamil sebelum bepergian adalah kondisi medis. Bumil harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan dan mendiskusikan kondisi medis apa pun yang mungkin dimiliki.

Ekman mengatakan, bumil mungkin perlu menyesuaikan rencana perjalanan jika memiliki kondisi medis seperti:

  • Anemia
  • Diabetes gestasional
  • Tekanan darah tinggi.

“Jika Anda memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya, sangat penting untuk membawa catatan medis Anda atau memastikan Anda dapat mengaksesnya dari jarak jauh,” ucap Ekman.


Perhatikan Risiko Melahirkan Lebih Cepat

Ibu hamil juga perlu mempertimbangkan soal risiko melahirkan yang lebih cepat. Risiko seorang ibu untuk melahirkan lebih awal akan meningkat jika bumil mengandung anak kembar, kembar tiga, atau kelipatan lainnya.

“Jadi bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang waktu terbaik bagi Anda untuk bepergian.”

“Penyedia layanan Anda mungkin menyarankan agar Anda tinggal lebih dekat dengan rumah,” kata Dr. Ekman.


Cari Tahu tentang Wabah Penyakit di Tempat Tujuan

Sebelum lepas landas, periksa destinasi wisata untuk mengetahui apakah tujuan tersebut merupakan rumah bagi penyakit yang aktif menyebar, seperti Zika dan COVID-19.

Wabah penyakit dapat membahayakan ibu hamil dan janin jika tertular saat hamil.

“Virus Zika dapat menyebar melalui gigitan nyamuk langsung, maupun melalui hubungan seks,” kata Dr. Ekman. “Ini adalah kondisi serius yang dikaitkan dengan disabilitas bawaan mikrosefali, yang dapat memperpendek harapan hidup anak Anda.”

Jika bumil perlu bepergian ke suatu tempat yang sedang terjadi wabah, pastikan berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang cara mencegah penyakit. Dan berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk dan melindungi kulit.

“Ingatlah, tentu saja, apa pun bisa terjadi kapan saja, tetapi karena Anda belum cukup dekat dengan tanggal jatuh tempo, Anda tidak harus selalu berada sangat dekat dengan rumah.”

“Bagi banyak orang, trimester pertama didominasi oleh mual di pagi hari dan ketidaknyamanan saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan kehamilan. Trimester ketiga umumnya lebih tidak nyaman, ada baiknya Anda berada dekat dengan penyedia layanan kesehatan saat tanggal jatuh tempo Anda semakin dekat,” saran Ekman.

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya