Liputan6.com, Jakarta - Teleskop Antariksa James Webb (JWST) berhasil memecahkan misteri soal objek berbentuk tanda tanya yang terlihat di galaksi. Sebelumnya, teleskop inframerah yang dibangun oleh NASA, ESA, dan badan antariksa Kanada memotret foto gugus galaksi MACS-J0417.5-1154.
Hasil foto tersebut kemudian menunjukkan sebuah objek langit yang tampak seperti sebuah tanda tanya. Dikutip dari laman IFL Science pada Rabu (11/09/2024), fenomena ini terjadi karena benda-benda angkasa yang sangat besar melengkungkan struktur ruang angkasa dan mendistorsi galaksi-galaksi di latar belakang.
Fenomena ini serupa memainkan trik-trik seperti cermin di rumah bermain. Efek ini disebabkan oleh keanehan alam yang dikenal sebagai pelensaan gravitasi, sebuah fenomena yang diprediksi dalam Teori Relativitas Umum Albert Einstein.
Baca Juga
Advertisement
Foto tersebut menunjukkan dua galaksi yang saling berinteraksi: satu galaksi berbentuk spiral berhadapan. Sedangkan, galaksi lainnya berwarna merah berdebu pada tampilan samping.
Kedua galaksi tersebut tampak beberapa kali, dengan galaksi merah berdebu membentuk busur bentuk tanda tanya. Untuk menjelaskan cara kerja pelensaan gravitasi, para astronom mulai dengan analogi bola bowling yang diletakkan di atas kasur busa atau trampolin.
Hal ini menggambarkan bagaimana struktur ruang angkasa melengkung di sekeliling objek-objek langit yang masif. Cahaya yang seharusnya merambat lurus akan terdistorsi saat melewati ruang angkasa yang melengkung.
Dalam kasus ini, gugugs galaksi bertindak seperti kaca pembesar kolosal. Kelebihan dari kekuatan resep ekstra tersebut adalah kemampuannya untuk memperluas pandangan teleskop James Webb untuk melihat galaksi-galaksi yang lebih awal.
Para astronom sudah dapat mengenali tanda-tanda pelensaan gravitasi, meski tidak selalu demikian. Pada 1987, sebuah busur biru raksasa yang panjangnya diperkirakan ratusan triliun mil pada awalnya dianggap sebagai salah satu objek terbesar yang pernah dideteksi di ruang angkasa.
Busur tersebut ditemukan di dekat gugus galaksi Abell 370, dengan objek serupa lainnya di dekat gugus galaksi 2242-02. Belakangan, para ilmuwan di Stanford University dan National Optical Astronomy Observatory di Arizona menemukan bahwa objek-objek tersebut sebenarnya adalah ilusi optik yang terdistorsi oleh Abell 370.
Foto dari Teleskop Antariksa James Webb baru-baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan pembentukan bintang dengan menggunakan data inframerah dari observatorium, ditambah dengan data ultraviolet dari Teleskop Hubble milik NASA. Hubble sebelumnya sudah pernah mengamati area ini, namun debu kosmik yang keruh menghalangi Hubble untuk mendeteksi galaksi merah berdebu.
Dengan Webb, panjang gelombang cahaya galaksi yang lebih panjang berhasil ditangkap. Temuan tim, semacam studi kasus untuk kemampuan Webb mendeteksi pembentukan bintang di dalam galaksi yang berjarak miliaran tahun cahaya, dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Objek berbentuk tanda tanya itu sebetulnya adalah lima salinan pasangan galaksi, empat di antaranya membentuk bagian atas tanda tanya. Titik di bawahnya adalah galaksi yang tidak berhubungan yang kebetulan berada di tempat yang tepat dari sudut pandang Webb.
(Tifani)