Liputan6.com, Jakarta - Dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore akan menghabiskan waktu hingga 240 hari atau kurang lebih delapan bulan di luar angkasa. Sebelumnya, mereka terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Juni 2024 dengan kapsul Starliner milik Boeing.
Sayangnya, kapsul Starliner mengalami asalah sesaat setelah sampai di ISS. NASA memutuskan untuk membawa pulang Starliner tanpa dua astronaut mereka.
NASA baru bisa membawa pulang Sunita Williams dan Butch Wilmore ke bumi paling cepat Februari 2025 dengan menggunakan SpaceX. Keduanya harus bertahan delapan bulan lagi di dalam ISS.
Baca Juga
Advertisement
Meski terdengar sangat lama, ternyata ini bukan sebuah rekor baru. Astronaut memang biasanya menghabiskan waktu rata-rata enam bulan di ISS.
Di sana, mereka melakukan sejumlah eksperimen dan merawat stasiun luar angkasa sebelum kembali ke bumi. Namun, misi bisa berlangsung berbulan-bulan lebih lama, karena berbagai alasan seperti eksperimen berdurasi panjang dan insiden yang tidak terduga.
Lantas, siapa pemegang rekor astronaut terlama yang berada di ruang angkasa? Dikutip dari laman Live Science pada Rabu (11/09/2024), sebelum Sunita Williams dan Butch Wilmore, Frank Rubio yang menghabiskan 371 hari atau satu tahun lebih di ISS. Astronaut asal Amerika Serikat itu berada di ISS sejak September 2022 dan baru kembali ke bumi September 2023.
Rubio awalnya diperkirakan akan pulang pada Maret 2023, tetapi masa tinggalnya di luar angkasa bertambah dua kali lipat. Hal ini terjadi setelah insiden sebuah meteoroid kecil atau sampah antariksa menghantam pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia yang seharusnya membawanya pulang pada Desember 2022.
Hantaman tersebut menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Rubio bersama dengan kosmonaut Rusia, Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin, harus menunggu selama enam bulan di luar angkasa sebelum kapsul Soyuz pengganti tiba untuk memulangkan mereka. Meski Prokopyev dan Petelin juga mencatat 371 hari berada di antariksa, mereka tidak memecahkan rekor Rusia.
Kosmonaut Valeri Polyakov
Tercatat, Kosmonaut Valeri Polyakov masih memegang rekor untuk durasi terlama yang dihabiskan di antariksa oleh manusia. Valeri tercatat pernah bekerja di stasiun ruang angkasa Mir selama 437 hari atau lebih dari 14 bulan.
Ia berada di wahana antariksa buatan Rusia tersebut dari Januari 1994 hingga Maret 1995. Valeri menjadi sukarelawan untuk misi ini sebagai bagian dari studi tentang efek penerbangan luar angkasa jangka panjang pada kesehatan manusia.
Selain itu, ada juga astronaut Christina Koch yang mencatat perjalanan ke antariksa selama 328 hari. Ia berada di luar angkasa sejak Maret 2019 hingga Februari 2020.
Christina Koch juga merupakan rekor penerbangan luar angkasa terlama oleh seorang wanita. Selain itu, ada juga Scott Kelly yang terdampar di antariksa selama 340 hari, sejak Maret 2015 hingga Maret 2016.
Kelly saat itu menjalani misi untuk sebuah studi NASA, yang membandingkan kesehatan fisik dan mental Kelly sebelum dan sesudah penerbangan luar angkasa dengan kesehatan awal saudara kembar identiknya, Mark Kelly.
Mark Kelly merupakan seorang pensiunan astronaut yang tetap berada di Bumi selama saudaranya berada di orbit. Penelitian itu mengungkap bahwa astronaut mengalami sejumlah perubahan selama berada di orbit dalam waktu yang lama, termasuk perubahan ekspresi gen, berat badan, dan komposisi mikrobioma usus.
(Tifani)
Advertisement