Rupiah Terhadap USD Ditutup Perkasa, Ini Ramalan untuk Perdagangan Besok

Rupiah diperkirakan akan fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp.15.340 - Rp.15.450 pada Kamis besok, 12 September 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Sep 2024, 20:00 WIB
Bank Indonesia (BI) menegaskan akan memastikan keseimbangan supply dan demand di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Rupiah kembali menguat pada perdagangan Rabu, 11 September 2024, di tengah penantian pelaku pasar angka inflasi Amerika Serikat (AS)

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 53 poin terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari Rabu (11/9/2024), walaupun sebelumnya sempat menguat 60 poin. Rupiah ditutup di di level Rp 15.402 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.455.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.340 - Rp 15.450," ungkap Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

"Pasar berada dalam kondisi waspada sebelum pembacaan inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu, yang secara luas diharapkan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga. Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan Agustus," katanya.

Seperti diketahui, rilis data CPI muncul hanya sepekan sebelum pertemuan Federal Reserve, di mana bank sentral AS diharapkan akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin.

Menurunnya ekspektasi untuk pemotongan 50 bps telah mengguncang pasar saham pekan lalu, di tengah beberapa tanda ketahanan dalam ekonomi AS.

Selain itu, juga ada perdebatan sengit Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump menjelang Pilpres AS 2024.

Sementara itu, di Asia, sentimen terhadap Tiongkok terpukul oleh kemajuan dalam RUU AS yang berencana untuk membatasi bisnis dengan perusahaan-perusahaan bioteknologi Tiongkok. DPR hampir dengan suara bulat memberikan suara mendukung RUU tersebut pada hari Senin.

 

 

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan pribadi seorang pengamat. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor transaksi terkait. 

Sesuai dengan UU PBK No.32 Tahun 1997 yang diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 2011 bahwa transaksi di Valas beresiko tinggi dan keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp 6,21 Triliun di Akhir Agustus 2024

Teller tengah menghitung mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir masuk pada pekan terakhir Agustus 2024. Dihitung sejak awal 2024, tercatat masih banyak modal asing yang masuk ke Indonesia.

Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan, berdasarkan data transaksi 26-29 Agustus 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 6,21 triliun.

"Nonresiden tercatat beli neto Rp 6,21 triliun terdiri dari beli neto Rp3,89 triliun di pasar saham, Rp 1,56 triliun di SRBI, dan Rp 0,76 triliun di pasar SBN,” kata Erwin dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Minggu (1/9/2024).

Erwin menambahkan, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp 187,66 triliun di SRBI, Rp 12,79 triliun di pasar saham, dan Rp 9,20 triliun di pasar SBN.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” jelas Erwin.

Adapun Premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Agustus 2024 sebesar 65,87 bps, turun dibandingkan 23 Agustus 2024 sebesar 66,86 bps.

Sedangkan Rupiah ditutup pada level (bid) Rp 15.410 per dolar AS dan Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,61%. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya