Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada Kamis (12/9/2024), pukul 06.21 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.825 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 75 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.485 kali, dan menjadi gunung yang paling banyak meletus di Indonesia. Hingga hari ini, Kamis, 12 September 2024, pukul 05.45 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan Kamis, 12 September 2024, periode pukul 00.00-06.00 WIT, Gunung Ibu di Maluku Utara mengalami 9 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 12-28 mm, dan lama gempa 46-88 detik, serta 14 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-10 mm, dan lama gempa 12-47 detik, lalu 5 kali Harmonik dengan amplitudo 2-10 mm, dan lama gempa 18-165 detik.
Dalam periode pengamatan tersebut, Gunung Ibu juga mengalami 148 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 4-18 detik, serta 5 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-12 mm, S-P 2-3 detik dan lama gempa 7-16 detik, lalu 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-11 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 46-63 detik.
Advertisement