Liputan6.com, Jakarta Taylor Swift baru-baru ini menyuarakan dukungan untuk pasangan Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilu Presiden yang akan berlangsung pada November 2024. Tak lama setelah ia mengungkap hal ini, ia mendapat nyinyiran dari Elon Musk—yang dikenal sebagai pendukung Donald Trump.
Rabu (11/9/2024), ia membuat sebuah cuitan yang ditujukan pada Taylor Swift, dan dinilai banyak orang sebagai hal tak pantas.
Advertisement
“Fine Taylor … you win … I will give you a child and guard your cats with my life (Oke Taylor…kamu menang…aku akan memberimu anak dan menjaga kucing-kucingmu dengan nyawaku),” cuit bos Tesla tersebut.
Pernyataan Elon Musk tersebut langsung dikritisi banyak pihak. Akun terverifikasi Anonymous menulis, “Elon menunjukkan pada dunia ia adalah seorang b*** misoginis. Elon tak pernah gagal menampilkan pada dunia siapa dirinya.”
“Ini aneh banget,” kata seorang warganet.
Seorang warganet menambahkan, “Kamu aneh dan menyeramkan.”
“Taylor tak ingin apa pun darimu,” kata yang lain.
Pernyataan Taylor Swift dalam Pemilu AS
Diberitakan sebelumnya, Taylor Swift menyatakan dukungan terhadap Kamala Harris setelah ia menonton debat capres.
"Seperti kebanyakan orang, aku juga menonton debat malam ini. Jika Anda belum melakukannya, sekarang waktu yang tepat untuk memeriksa isu dan sikap para kandidat terhadap topik-topik yang paling penting bagi kalian," tulis Taylor Swift dalam unggahan yang menampilkan foto dirinya bersama seekor kucing.
DIteruskan, "Sebagai pemilih, aku memastikan diri menonton dan membaca sebanyak mungkin tentang kebijakan dan rencana yang mereka usulkan untuk negara ini."
Advertisement
Alasan Taylor Swift Dukung Kamala Harris
Taylor Swift kemudian menyatakan dukungan dalam Pemilu AS 2024.
"Aku akan memberikan suara untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilihan Presiden 2024. Aku memilih @kamalaharris karena dia memperjuangkan hak dan isu-isu yang kuyakini harus memiliki pejuang untuk membelanya," kata sang pelantun "August."
Taylor Swift juga menilai Kamala Harris pemimpin yang berbakat dan tenang. Sementara sang cawapres, Tim Walz, dinilai sudah lama ikut memperjuangkan hak LGBTQ+, IVF, dan hak perempuan.
Ketakutan Taylor Swift tentang AI
Taylor Swift juga mengkritisi konten AI yang menggunakan sosok dan suara serupa dirinya, dan ditampilkan di situs pencalonan Donald Trump. "Ini sungguh membangkitkan ketakutanku tentang AI, juga bahaya penyebaran misinformasi," kata Taylor Swift.
Insiden ini pula, yang membuatnya akhirnya buka-bukaan soal capres pilihannya. "Hal ini membawaku pada kesimpulan bahwa aku perlu transparan soal rencana dalam pemilu ini sebagai seorang pemilih. Cara paling sederhana untuk melawan misinformasi, adalah dengan kebenaran," tuturnya.
Advertisement