Liputan6.com, Jakarta PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merilis peringkat kredit korporat dan obligasi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yaitu idB dengan outlook stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi WSBP yang mapan di industri pracetak, tetapi dibatasi oleh profil keuangan yang lemah dan lingkungan bisnis yang mudah berubah.
Pefindo dapat menaikkan peringkat jika WSBP berhasil menjalankan transformasi bisnis yang ditunjukkan dari perbaikan manajemen operasional dan arus kas secara berkelanjutan, serta mampu memenuhi kewajiban keuangan yang terjadwal berdasarkan perjanjian homologasi.
Advertisement
"Sebaliknya, kami dapat menurunkan peringkatjika kinerja operasionalnya menurun dibandingkan proyeksi Perusahaan dan semakin memperburuk arus kasnya untuk memenuhi kewajiban keuangannya," mengutip publikasi Pefindo, Kamis (12/9/2024).
Efek utang dengan peringkat idB mengindikasikan parameter proteksi yang lemah dibandingkan efek utang Indonesia lainnya.
Walaupun obligor pada saat ini masih memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, memburuknya kondisi perekonomian, bisnis, dan keuangan akan berakibat pada melemahnya kemampuan atau keinginan obligor untuk memenuhi komitmen-komitmen keuangan atas efek utang tersebut.
Transformasi Bisnis
Kendati begitu, Corporate Secretary PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto optimis perseroan dapat menaikkan peringkat kredit.
WSBP menjalankan transformasi bisnis dengan memperkuat fundamental keuangan dan memperbaiki arus kas perusahaan. Bersamaan dengan itu, perseroan melakukan pemenuhan kewajiban keuangan tepat waktu berdasarkan perjanjian homologasi.
"WSBP juga senantiasa berupaya melakukan penguatan fundamental keuangan perusahaan, mengimplementasikan skema restrukturisasi, dan perbaikan arus kas," kata Fandy dalam keterangan resmi.
Restrukturisasi
Menurut Fandy, WSBP telah menunjukkan kinerja yang baik melalui keberhasilan dalam mengimplementasikan seluruh skema restrukturisasi keuangan yang telah disepakati dalam Perjanjian Perdamaian. WSBP telah menyelesaikan tiga tahap pembayaran CFADS dengan total nilai mencapai Rp 236,27 miliar secara tepat waktu.
Pembayaran tahap keempat dijadwalkan pada 25 September 2024 dengan nilai sekurang-kurangnya Rp 75 miliar. Selain itu, perseroan juga telah menyelesaikan konversi atas 85% kewajiban kepada kreditur pemegang obligasi melalui penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).
WSBP juga telah melaksanakan private placement tahap 1 dan 2 dalam rangka penyelesaian kewajiban kepada kreditur dagang. Program transformasi bisnis yang diimplementasikan oleh WSBP telah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terlihat dari penguatan pangsa pasar, peningkatan nilai kontrak, dan peningkatan pendapatan usaha yang signifikan.
Per 31 Juli 2024, Nilai Kontrak Dikelola (NKD) WSBP mencapai Rp 2,88 triliun yang terdiri dari penjualan produk readymix Rp 1,05 triliun, precast sebesar Rp 1,11 triliun, dan jasa konstruksi senilai Rp 704,86 miliar, serta sewa alat senilai Rp 17,62 miliar.
"Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan program transformasi bisnis yang telah berjalan, dengan tujuan mencapai peringkat kredit yang tergolong Investment Grade dalam jangka panjang," tambah Fandy.
Peringkat ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi WSBP untuk terus tumbuh serta memperkuat posisi perusahaan dalam industri manufaktur beton di Indonesia. Kestabilan peringkat ini juga menjadi bukti komitmen WSBP dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dan manajemen risiko yang efektif dalam setiap aspek operasionalnya.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, WSBP berhasil menjaga kepercayaan dari para pemangku kepentingan, memperkuat posisi perusahaan, dan menjaga keberlanjutan kinerja di industri beton Precast dan Readymix di Indonesia.
Advertisement