Tips Mencegah Penularan Mpox, Ini yang Harus Diperhatikan

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Moh. Bisri mengatakan, cacar monyet dapat menular pada kelompok berisiko, misalnya dengan melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Sep 2024, 17:00 WIB
Informasi tentang cacar monyet atau monkeypox dipasang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (15/5/2019). Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan virus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Provisi Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau, masyarakat mewaspadai penularan cacar monyet atau monkeypox (mpox). Salah satunya yaitu dengan dengan melakukan pencegahan dini, lewat beberapa tips yang dapat dilakukan agar bisa terhindar dari penularan.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Moh. Bisri mengatakan, monkeypox dapat menular pada kelompok berisiko, misalnya dengan melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi.

"Cara mencegahnya sama seperti pandemi COVID-19 lalu yaitu gunakan masker, kalau batuk, tidak merasa sehat, atau di tempat umum, sebaiknya menggunakan masker. Itu pencegahan umum setiap penyakit, bukan terkait Mpox aja," kata Bisri dilansir dari Antara, Kamis (12/9/2024).

Selain itu, kata dia, virus cacar monyet hingga kini belum ditemukan obatnya dan sangat terkait dengan imun tubuh. Untuk itu menjaga imunitas tubuh sangat penting agar tidak tertular cacar monyet.

Bisri menjelaskan, imunitas tubuh dapat dijaga dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, istirahat teratur dan cukup, hingga mengurangi aktivitas berlebihan di siang hari. Selain itu, pola tidur yang cukup yakni 7-8 jam juga dapat meningkatkan imun tubuh. 

"Yang terpenting juga bisa mengelola stress dengan baik," ucap Bisri.

Bisri menyebut, hingga saat ini belum ada laporan kasus Mpox di wilayah Kepri. Satu kasus yang dilaporkan terjadi Oktober 2023, pasien dengan gejala ringan masuk dari wilayah Kota Batam, setelah mendapat perawatan kondisinya sudah pulih kembali.

Dinkes Kepri berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait mencegah Mpox secara bersama-sama, seperti ada petugas karantina di pelabuhan ataupun bandara yang akan mengawasi.

Begitu pula dengan kesiapan sarana dan prasaran di puskesmas seluruh Kepri untuk menangani apabila ada laporan kasus ditemukan.

"Kawan-kawan kesehatan sudah ada penanggungjawab program yang menangani penyakit menular. Kami sudah tau caranya, kondisi kasus, mengambil sampel, membuat laporan segera, ya itu mereka sudah terlatih," tambah Bisri.


Mengenal Gejala dan Cara Cegah Cacar Monyet

Monkeypox atau penyakit cacar monyet. (www.who.int)

Monkeypox adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, bagian dari keluarga virus Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus cacar. Pertama kali ditemukan pada monyet di laboratorium pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Monkeypox mirip dengan cacar tetapi cenderung lebih ringan dan kurang menular.

Gejala monkeypox biasanya mulai muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan dapat meliputi:

  • Demam: Biasanya tinggi dan sering disertai dengan menggigil.
  • Rasa Sakit di Tubuh: Termasuk nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.
  • Rash Kulit: Muncul setelah beberapa hari dari gejala awal, dimulai dengan bercak merah yang kemudian berubah menjadi lepuh, nanah, dan akhirnya mengerak.
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Terjadi di area sekitar infeksi.

Monkeypox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh dari individu yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi. Penyebaran dapat terjadi dari hewan ke manusia dan antar manusia.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga 27 Agustus 2024, terdapat 88 kasus monkeypox yang terkonfirmasi di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti pedoman kesehatan yang ada untuk mengurangi risiko penyebaran.

Monkeypox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh dari individu yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi. Penyebaran dapat terjadi dari hewan ke manusia dan antar manusia.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga 27 Agustus 2024, terdapat 88 kasus monkeypox yang terkonfirmasi di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti pedoman kesehatan yang ada untuk mengurangi risiko penyebaran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya