Karomah Mbah Soleh Semendi Mengendalikan Wabah Lepra, Panggil Buah Kelapa dari Pohonnya

Meskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian yang diajukan oleh Adipati.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi Islam. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Karomah atau keistimewaan adalah anugerah dari Allah SWT yang diberikan kepada orang-orang terpilih, seringkali melampaui batas pemahaman manusia biasa.

Contohnya terlihat dalam perjuangan Mbah Soleh Semendi di Pasuruan, di mana beliau menunjukkan keajaiban yang tidak dapat dijelaskan secara rasional.

Keberhasilannya dalam menyembuhkan penyakit dan menghadapi tantangan ekstrem, seperti memanggil buah kelapa dari pohonnya tanpa memanjat dan berjalan melewati kobaran api tanpa terluka, merupakan manifestasi dari karomah yang diberikan Allah.

Keistimewaan ini tidak hanya meneguhkan keimanan umat tetapi juga menegaskan kekuatan dan kebesaran Allah dalam mengarahkan dan mendukung misi dakwah yang dijalankan oleh hamba-Nya.

Mengutip kanal YouTube @Ceritaislami836, Mbah Soleh Semendi dikenal sebagai salah satu ulama legendaris di tanah Jawa, khususnya di wilayah Pasuruan.

Karomah dan kesaktiannya dalam menyebarkan ajaran Islam membuat namanya harum, terutama ketika berhasil menaklukkan wabah lepra yang melanda Kadipaten Winongan.

Wabah tersebut menyebabkan banyak penderitaan di kalangan penduduk, termasuk putri Adipati yang menderita penyakit tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Panggil Buah Kelapa dari Pohonnya

Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com

Dikisahkan, keberhasilan Mbah Soleh dalam menyembuhkan putri Adipati menjadi titik awal penyebaran Islam di Kadipaten Winongan. Berkat jasanya, putri Adipati akhirnya pulih dari penyakitnya dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Bahkan, Adipati Winongan pun kemudian memberikan putrinya untuk dipersunting oleh Mbah Soleh sebagai bentuk penghormatan atas kesaktiannya dan jasanya menyelamatkan putrinya.

Namun, perjalanan dakwah Mbah Soleh Semendi tidak selalu berjalan mulus. Tantangan besar datang dari Adipati Winongan sendiri yang awalnya menolak perubahan ajaran dari kepercayaan leluhur ke ajaran Islam.

Adipati merasa khawatir bahwa pengaruh Islam yang disebarkan oleh Mbah Soleh akan menggeser tradisi dan kepercayaan yang sudah lama dianut oleh masyarakat setempat.

Meskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian yang diajukan oleh Adipati.

"Tantangan ini bertujuan untuk membuktikan kekuatan dan keajaiban yang diklaim oleh Mbah Soleh dalam dakwahnya. Adipati ingin menguji apakah benar kesaktian yang dimiliki Mbah Soleh merupakan karomah dari Allah," seperti dikisahkan alam video singkat tersebut.

Salah satu tantangan yang diberikan oleh Adipati adalah memanggil buah kelapa dari pohonnya tanpa harus memanjat. Dengan izin Allah, Mbah Soleh menunjukkan kebesarannya dengan memanggil pohon kelapa yang kemudian memberikan buahnya secara ajaib.

 


Dibakar tapi Tak Terluka

Ilustrasi santan kelapa (Photo by Tijana Drndarski on Unsplash)

Buah kelapa itu mendatanginya dari pohon tanpa ada satu pun orang yang harus memanjatnya. “Lihatlah, ini semua adalah izin dan kekuasaan Allah,” ujar Mbah Soleh saat buah kelapa seolah mendatangi dirinya.

Tidak berhenti sampai di situ, Adipati juga memberikan ujian yang lebih ekstrem. Mbah Soleh diminta untuk berjalan melewati kobaran api sebagai bukti kesaktiannya.

Mbah Soleh dengan tenang menerima tantangan tersebut dan, dengan karomah yang dimilikinya, ia berhasil berjalan melewati api tanpa mengalami luka sedikit pun. Keajaiban ini mengejutkan seluruh pengikut Adipati dan masyarakat Winongan yang menyaksikan peristiwa tersebut.

“Ini adalah bukti nyata dari karomah Allah yang saya terima,” kata Mbah Soleh dengan penuh keyakinan.

Atas kejadian luar biasa itu, Adipati Winongan yang awalnya meragukan kesaktian Mbah Soleh akhirnya mengakui kekuatan karomahnya. Dengan penuh keikhlasan, Adipati menerima ajaran Islam dan mulai memeluk agama yang disebarkan oleh Mbah Soleh Semendi. Peristiwa ini menjadi momentum besar bagi penyebaran Islam di wilayah Pasuruan, yang sebelumnya masih sangat kental dengan kepercayaan leluhur.

Setelah menerima kekalahan dengan lapang dada, Adipati Winongan bahkan mengajak masyarakatnya untuk mengikuti jejaknya dalam memeluk Islam. Berkat karomah dan keteladanan yang ditunjukkan oleh Mbah Soleh, dakwah Islam berkembang pesat di wilayah tersebut.

Pengaruh Mbah Soleh Semendi semakin meluas, dan beliau dihormati sebagai ulama besar yang berjasa membawa cahaya Islam ke Kadipaten Winongan.

Karomah Mbah Soleh tidak hanya dikenang karena kesaktiannya, tetapi juga karena kebijaksanaannya dalam berdakwah. Ia selalu mengedepankan dialog, pengertian, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan-tantangan besar yang dihadapi.

Keberhasilannya dalam menyebarkan ajaran Islam di Winongan menjadi bukti bahwa dakwah yang dilakukan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan akan membuahkan hasil yang baik.

Setelah peristiwa tersebut, Mbah Soleh semakin dihormati dan diakui oleh masyarakat setempat. Banyak yang kemudian datang kepadanya untuk belajar tentang ajaran Islam dan mendapatkan bimbingan spiritual. Hingga kini, nama Mbah Soleh Semendi masih dikenang sebagai ulama yang berjasa besar dalam penyebaran Islam di Pasuruan.

Sebagai bentuk penghormatan, banyak masyarakat yang berziarah ke makam Mbah Soleh di Semendi, Pasuruan. Ziarah ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya dalam menyebarkan ajaran Islam dan melindungi masyarakat dari berbagai bencana.

Mbah Soleh Semendi telah meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi perkembangan Islam di tanah Jawa, khususnya Pasuruan. Keberanian dan keteguhannya dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah tantangan yang besar menjadi inspirasi bagi banyak generasi penerus.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya