MSIN Serap Private Placement Tripar Multivision Plus

PT Tripar Multivision Plus akan menerbitkan saham baru sebanyak 619.420.000 saham dengan nilai nominal Rp 60 per saham dalam rangka private placement.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Sep 2024, 19:33 WIB
PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) akan menyerap pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) akan menyerap saham pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/9/2024), PT Tripar Multivision Plus akan menerbitkan saham baru sebanyak 619.420.000 saham dengan nilai nominal Rp 60 per saham. Penerbitan saham baru itu dalam rangka pelaksanaan private placement. Pada aksi korporasi tersebut, PT MNC Digital Entertainment Tbk akan serap private placement itu dengan harga pelaksanaan Rp 500 per saham.

Pelaksanaan penambahan modal dilakukan pada 23 September 2024, dan hasilnya akan diumumkan pada 25 September 2024.

Dalam keterbukaan informasi BEI, PT MNC Digital Entertainment Tbk juga mengumumkan investasi strategis di PT Tripar Multivision Tbk.

"Akuisisi ini menggaris bawahi keyakinan Perseroan terhadap masa depan industri hiburan dan dedikasi untuk memperluas operasinya di pasar Indonesia,” demikian dikutip dari keterbukaan informasi.

Bersama Tripar Multivision Plus, MNC Digital Entertainment berharap dapat eksplorasi peluang baru, meningkatkan sinergi dan terus memberikan pengalaman hiburan yang tak tertandingi kepada pemirsa lokal dan internasional.

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menuturkan, akuisisi RAAM oleh MSIN merupakan pencapaian penting dalam upaya kami untuk memperluas operasi di sektor media dan hiburan Indonesia.

"Saya, dalam beberapa kesempatan memiliki pengalaman yang baik dalam berkolaborasi dengan Raam Punjabi, membangun kemitraan yang kuat selama bertahun-tahun,” ujar Hary.

"Kami sangat senang untuk dapat berkolaborasi dengan RAAM melalui akuisisi ini,” ia menambahkan.

Hary menuturkan, Perseroan akan berusaha untuk lebih meningkatkan kepemimpinan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. “RAAM terkenal karena selalu menetapkan tren dan dapat mengantisipasi masa depan hiburan, dan kami ingin terus mendorong pertumbuhan industri kreatif bersama mereka,” ujar dia.


Kolaborasi Perseroan

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun setelah kolaborasi/sinergi strategis setelah akuisisi antara lain:

• Produksi Konten: Expertise gabungan akan memungkinkan kedua perusahaan untuk mendominasi pembuatan dan delivery konten di semua platform media: TV free-to-air (FTA), TV berbayar, media sosial, OTT, dan bioskop.

• Efisiensi Biaya: Memanfaatkan Movieland sebagai fasilitas produksi utama akan mengurangi biaya produksi secara signifikan.

• Shared Expertise: MSIN dan RAAM masing-masing adalah pemimpin di industri FTA TV dan bioskop. Dengan berbagi keahlian, kedua perusahaan akan meningkatkan kualitas penawaran mereka ke depannya.

• Monetisasi yang Beragam: Sebagai bagian dari MNC Media & Entertainment, MSIN akan menawarkan peluang monetisasi tambahan untuk konten RAAM di TV FTA, TV Berbayar, OTT, dan media sosial. Sebaliknya, bioskop milik RAAM di Indonesia akan memberi MSIN lebih banyak peluang untuk memonetisasi film-filmnya melalui perilisan film.

• Inisiatif Kolaboratif Lainnya: Kolaborasi lebih lanjut dalam pemasaran, promosi, dan operasi akan menghasilkan manfaat bagi MSIN dan RAAM.


Minta Restu Private Placement, Tripar Multivision Plus RUPSLB 12 September 2024

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Perseroan akan meminta restu pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 12 September 2024 mengenai rencana aksi ini.

Dalam rangka private placement, perseroan mengeluarkan sebanyak banyaknya 619,42 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 60 per saham. Besaran saham yang diterbitkan itu sebesar maksimum 10 persen dari jumlah saham yang telah disetor dan ditempatkan dalam perseroan.

Asumsi harga pelaksanaan private placement adalah sebesar Rp 500. Harga pelaksanaan penerbitan saham perseroan tersebut paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru tersebut kepada Bursa, yang merupakan harga pasar saat ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rencananya, seluruh dana yang diterima perseroan dari pelaksanaan PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya.

Sehubungan dengan PMTHMETD, saham baru akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa pemodal yang bermaksud memiliki saham baru, yang pada tanggal diterbitkannya Keterbukaan Informasi ini belum ditentukan pihak-pihaknya sehingga belum dapat diungkapkan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa, Rabu (11/9/2024), keterangan mengenai calon pemodal termasuk ada atau tidaknya hubungan afiliasi antara calon pemodal dengan Perseroan akan diungkapkan kepada pemegang saham sesuai dengan ketentuan Pasal 43A POJK No. 14/2019, di mana Perseroan akan mengumumkan mengenai pelaksanaan PMTHMETD paling lambat 5 hari kerja sebelum pelaksanaan PMTHMETD.

Dengan asumsi seluruh saham baru yang diterbitkan dari saham portepel dalam rangka PMTHMETD, maka pemegang saham Perseroan dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen.

 

 


Tripar Multivision Plus Private Placement 619,42 Juta Saham

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) berencana melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Dalam aksi tersebut, perseroan akan mengeluarkan sebanyak banyaknya 619,42 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 60 per saham.

Besaran saham yang diterbitkan itu sebesar maksimum 10 persen dari jumlah saham yang telah disetor dan ditempatkan dalam perseroan. Rencananya, seluruh dana yang diterima perseroan dari pelaksanaan PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya.

Sehubungan dengan PMTHMETD, saham baru akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa pemodal yang bermaksud memiliki Saham Baru, yang pada tanggal diterbitkannya Keterbukaan Informasi ini belum ditentukan pihak-pihaknya sehingga belum dapat diungkapkan pada Keterbukaan Informasi ini. Perseroan selanjutnya akan meminta restu pemegang saham pada 12 September 2024 mengenai rencana aksi ini.

Keterangan mengenai calon pemodal termasuk ada atau tidaknya hubungan afiliasi antara calon pemodal dengan Perseroan akan diungkapkan kepada pemegang saham sesuai dengan ketentuan Pasal 43A POJK No. 14/2019, di mana Perseroan akan mengumumkan mengenai pelaksanaan PMTHMETD paling lambat 5 hari kerja sebelum pelaksanaan PMTHMETD.

Dengan asumsi seluruh saham baru yang diterbitkan dari saham portepel dalam rangka PMTHMETD, maka pemegang saham Perseroan dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya