Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 14 September diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Peringatan ini ditetapkan sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca dengan berkunjung ke perpustakaan.
Bertumbuhnya minat baca dan kunjungan perpustakaan tentu akan menumbuhkan budaya membaca di masyarakat. Selain Hari Kunjung Perpustakaan, bulan ini sekaligus menjadi Bulan Gemar Membaca.
Mengutip dari berbagai sumber, Hari Kunjung Perpustakaan mulai diperingati pada 1995. Peringatan ini berawal dari surat Kepala Perpustakaan Nasional RI Mastini Hardjoprakoso yang dikirimkan kepada Presiden Soeharto.
Baca Juga
Advertisement
Surat tersebut memuat pencanangan Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September. Tak hanya untuk meningkatkan budaya gemar membaca di kalangan masyarakat, peringatan ini juga bertujuan untuk mendorong penggunaan fasilitas perpustakaan untuk membantu aktivitas membaca yang lebih nyaman.
Terlebih di era digitalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah mulai jarang berkunjung ke perpustakaan. Mereka memilih untuk mengakses informasi menggunakan teknologi yang telah dimiliki.
Masyarakat berpikir bahwa menggunakan teknologi membuat pencarian informasi menjadi lebih mudah diakses dan didapat. Kepraktisan ini juga dinilai bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.
Melalui peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, masyarakat didorong untuk kembali mengunjungi perpustakaan dan mengenal lebih dekat sumber daya dan layanan yang tersedia di perpustakaan. Untuk menarik pengunjung, perpustakaan bisa mengadakan kegiatan menarik, seperti pameran buku, bazaar, seminar, lokakarya, pertunjukan seni, dan lain sebagainya.
Rutin diadakan setiap tahun, diharapkan Hari Kunjung Perpustakaan dapat memberikan perubahan signifikan terkait jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan. Saat ini, juga telah banyak perpustakaan yang memberikan fasilitas lengkap yang membuat pengunjung lebih nyaman berlama-lama di sana.
(Resla)