Ini 5 Alasan yang Bisa Jadi Penyebab Persahabatanmu Berakhir

Persahabatanmu dapat berakhir apabila kamu menemukan harapan yang tidak berjalan seperti sebagaimana mestinya. Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena konflik yang tidak menemukan jalan terbaik.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 19 Sep 2024, 10:04 WIB
Ilustrasi sahabat baik/copyright unsplash.com/Junior Reis

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki seorang sahabat adalah hal yang sangat menyenangkan. Kamu akan merasa memiliki sosok yang dapat memahami dirimu dan mendengarkan ceritamu saat kamu dalam kesulitan. Bahkan, tak jarang seseorang meminta saran, masukan, dan kritik kepada sahabatnya. Hal ini terjadi karena merasa ada pemahaman dan pengertian serupa yang tidak dapat ditemukan dalam diri orang lain.

Tak jarang ditemukan konflik dalam persahabatan yang menimbulkan masalah. Mungkin kamu akan berusaha untuk membicarakan kepada sahabatmu dan kembali berbaikan dengannya. Hal semacam ini adalah bentuk hubungan persahabatan yang sehat dan worth it untuk dijalani.

Namun, tahu kah kamu persahabatan dapat berakhir tidak hanya karena konflik tetapi ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang memutuskan hubungan persahabatan seperti yang dilansir dari SocialSelf, Kamis (18/9/2024) berikut ini:

1. Kurang Waktu

Jarang bertemu dan tidak ada waktu mengobrol menjadi alasan mengapa pertemanan bisa merenggang. Hal ini mungkin terjadi karena usia yang sudah semakin dewasa membuat satu sama lain menjadi sibuk. Alasan lainnya karena sahabatmu memutuskan untuk merantau atau pindah tempat tinggal. Sehingga, tidak ada kesempatan untuk bertemu.

Mungkin kalian bisa melakukan komunikasi dengan bertukar pesan atau melalui telepon. Namun, keterbatasan waktu dan kesibukan yang berbeda membuat hal tersebut tidak dapat dilakukan secara intens. Masalah semacam ini yang membuat kamu dan sahabat mengalami putus kontak.


2. Harapan yang Tidak Sesuai

Seseorang sedang menghibur temannya (Foto: Unsplash.com/Rosie Sun)

Seorang sahabat berbeda dengan teman. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari intensitas harapan semacam komunikasi yang dibangun. Jika seorang teman hanya melakukan komunikasi jika dibutuhkan saja, tetapi sahabat memiliki harapan untuk dapat berkomunikasi secara intens.

Hal ini yang membuat seorang sahabat dapat saling memberikan waktu luang untuk saling berbagi pengalaman dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan segala kesibukan yang dilakukan oleh masing-masing orang menjadi faktor berakhir persahabatan. Hal ini terjadi harapan yang dibangun dalam persahabatan tidak terpenuhi atau mengalami perubahan. Biasanya, masalah seperti ini tidak dibicarakan, tetapi mengalir dan berjalan tanpa disadari.


3. Pengkhianatan

Ilustrasi teman palsu. (Photo by Analise Benevides on Unsplash)

Hal yang paling menyakitkan dari putus persahabatan adalah ketika terjadi penghianatan di dalamnya. Masalah yang biasanya menyebabkan hubungan persahabatan renggang akibat ini seperti ketika sahabatmu berpacaran dengan mantanmu. Ketika kamu menerima kenyataan ini, kamu merasa sakit hati dan merasa dikhianati hingga membuat kamu tidak sanggup untuk bertemu dan berbicara dengan sahabatmu.

Masalah lainnya terjadi karena kepercayaan. Ketika kamu mempercayai dia untuk dapat menjaga rahasia yang seharusnya tidak orang lain ketahui. Namun, dirinya malah membeberkan kepada orang lain, maka kamu akan merasa kecewa dan menyesali telah mempercayainya. Masalah-masalah penghianatan semacam ini yang membuat kamu tidak lagi ingin meneruskan persahabatan dengan dirinya.


4. Persahabatan yang Toxic

Ilustrasi Sahabat Toxic (sumber: unsplash)

Persahabatan yang toxic membuat dirimu lelah dan jenuh untuk menjalaninya. Kamu merasa bahwa dalam lingkaran persahabatan ini tidak memiliki kualitas yang baik sehingga membuat dirimu frustasi dan yang paling berbahaya kamu menyalahkan diri dan menganggap dirimu buruk. Hal semacam ini juga dapat menjadi faktor menurunnya kesehatan mentalmu.

Rasa egois dan dan tidak adanya rasa saling menghargai yang biasanya menyelimuti persahabatan yang toxic. Jika kamu merasa berada pada lingkungan semacam itu, mulai untuk menyadari dan tanyakan pada dirimu apakah lingkungan ini baik untuk kamu dan memberikan nilai positif atau bahkan sebaliknya. Hubungan persahabatan yang toxic akan berakhir jika kamu menyadarinya dan mencoba untuk keluar dari lingkungan tersebut.


5. Konflik yang Tidak Diselesaikan

ilustrasi teman perempuan/Photo by Briana Tozour on Unsplash

Setiap orang pasti memiliki konflik baik dari keluarga, pacar, persahabatan, maupun konflik antar diri sendiri. Berbicara soal konflik persahabatan, biasanya tidak jauh dari masalah kecil seperti meminjam barang, menggunakan uang, dan mengucapkan kata-kata yang menyinggung. Namun, masalah kecil ini akan menjadi masalah besar jika satu sama lain tidak saling mencoba untuk memperbaiki.

Mereka membiarkan masalah itu terus berlarut dan bahkan saling mendiami satu sama lain. Hal semacam ini biasanya terjadi pada hubungan persahabatan yang tidak dewasa. Mereka hanya mementingkan ego dan gengsinya masing-masing yang pada akhirnya menyebabkan putus persahabatan.

Infografis Sahabat Jadi Saingan, Erick Thohir Vs Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya