Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat, jumlah penumpang saat laga pertandingan sepakbola Timnas Indonesia vs Australia pada Selasa (10/9) mencapai 168.666 orang.
Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sejak MRT Jakarta beroperasi komersial sejak Maret 2019. Bahkan, melampaui angka keterangkutan saat pagelaran konser Coldplay pada November 2023.
Advertisement
"PT MRT Jakarta (Perseroda) mengucapkan terima kasih kepada ribuan masyarakat yang telah menggunakan MRT Jakarta saat pertandingan tim nasional Indonesia," ujar Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Tarigan dalam keterangannya, Jumat (13/9).
Torehan tersebut menunjukkan kepercayaan terhadap layanan transportasi publik di Jakarta. Di sisi lain, meningkatnya jumlah penumpang MRT Jakarta juga bentuk nyata perubahan gaya mobilitas masyarakat perkotaan yang memilih menggunakan transportasi publik saat bepergian di Jakarta.
"Termasuk menghadiri kegiatan pertandingan olahraga atau konser musik dan festival,” ujar dia.
Laga Timnas Indonesia vs Australia
Dia menyebut, Tim stasiun MRT Jakarta telah menyiapkan diri merespons kenaikan jumlah penumpang saat laga Timnas Indonesia vs Australia pada kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Antara lain dengan melakukan langkah-langkah seperti crowd
management, rekayasa akses keluar masuk di sekitar area tapping gate, dan penambahan staf di dua stasiun, yaitu Stasiun Istora Mandiri dan Senayan Mastercard.
"Bahkan, di dua stasiun tersebut, telah disiapkan jalur khusus Garuda Special Lane bagi pemegang tiket add on MRT Jakarta saat pembelian tiket pertandingan,” tambahnya.
Ke depan, PT MRT Jakarta (Perseroda) berkomitmen melakukan inovasi layanan agar keinginan masyarakat Jakarta untuk menggunakan transportasi publik sebagai moda transportasi sehari-hari terus meningkat.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Jokowi: MRT Jakarta Angkut 120 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Tahun 2019
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan MRT Jakarta rute Bundaran HI-Lebak Bulus sudah mengangkut 120 juta penumpang sejak resmi dioperasionalkan pada Maret 2019. Sementara itu, kata dia, pembangunan MRT fase 2a rute Bundaran HI sampai Kota masih dalam proses.
"Sejak operasi sampai sekarang, MRT telah mengangkut, memberikan pelayanan kepada 120 juta penumpang. Jumlah yang tidak kecil. Dan sekarang masih dalam proses pembangunan di fase 2a utara-selatan dari HI sampai Kota," jelas Jokowi saat mencanangkan pembangunan MRT Fase 1 Tahap 1 di Statiun MRT MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).
Dia mengatakan MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia. Untuk itu, pemerintah memperluas jangkauan MRT dengan membangun rute Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
"Ini akan memberikan dukungan kepada Jakarta sebagai sebuah kota global, Jakarta sebagai sebuah kota aglomerasi dengan di sekitarnya," ujarnya.
"Dan peradaban itu betul-betul, peradaban transportasi yang modern betul-betul hadir setelah MRT itu nantinya selesai semuanya," sambung Jokowi.
Sebelumnya, Pembangunan MRT koridor Timur-Barat Tahap I Fase I akan dimulai pada Agustus 2024 mendatang. Proses konstruksi di tahap itu ditargetkan rampung pada 2031 mendatang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan rencana groundbreaking dilakukan pada akhir Agustus 2024. Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sudah menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman untuk proyek itu sekitar Rp 14,5 triliun.
"Pemerintah menginstruksikan kita target groundbreaking terjadi di kira-kira di akhir bulan Agustus tahun ini," kata Tuhiyat, di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Dia menjelaskan, proses menuju pembangunan MRT koridor Timur-Barat itu sudah dimulai sejak 2023 lalu. Mulai dari penyempurnaan desain hingga menyepakati sumber pendanaan proyek itu.
Advertisement
Siapkan Berbagai Aspek Administrasi
Tuhiyat mengatakan, pihaknya secara paralel menyiapkan berbagai aspek administrasi. Sambil menunggu pinjaman dari Jepang efektif. Titik groundbreaking rencananya berada di persimpangan jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
"Nah, untuk mencapai kesana juga kita lalui tahapan berikutnya, kita menunggu efektivitas daripada loan (pinjaman)," katanya.
"Kemudian kita akan lakukan groundbreaking awal rencana awal kalau belum berubah, ini kita akan lakukan di area sekitar Kebon Sirih perempatan Bank Indoenesia, itu terjadi interconnecting antara (lintas) Utara-Selatan dan (lintas) Timur-Barat," sambung Tuhiyat.
Proses konstruksi dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi diprediksi memakan waktu selama 6 tahun. Dengan demikian, operasional dari rute tersebut baru bisa dilakukan pada 2031 mendatang.