Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) melakukan pembelian kembali atau buyback saham. Buyback saham ini diharapkan dapat meningkatkan keyakinan kepada investor atas fundamental Perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/9/2024), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk akan buyback saham senilai Rp 200 miliar termasuk biaya-biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya.
Advertisement
Perseroan berencana buyback saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dalam Perseroan dan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor.
"Pelaksanaan pembelian kembali saham tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari laba ditahan,” demikian seperti dikutip.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk Ivan Darwin menyebutkan, buyback saham tidak akan berdampak material terhadap proforma laba per saham. Hal ini karena buyback saham tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Perseroan. Adapun Perseroan akan buyback saham dengan harga saham yang diatur sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 29 Tahun 2023.
“Mengacu pada pasal 9 ayat (1) POJK Nomor 29 Tahun 2023, pembelian kembali saham Perseroan akan dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan setelah RUPS yang menyetujui pembelian kembali saham,” ujar dia.
Seiring hal itu, Perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Transaksi di BEI
Adapun pembelian kembali saham akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI. Ivan menuturkan, buyback saham diharapkan dapat meningkatkan keyakinan kepada investor atas nilai fundamental Perseroan.
Pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas dalam hal pengelolaan modal jangka panjang, di mana saham treasury dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.
Pada perdagangan Jumat, 13 September 2024 pukul 15.55 WIB, harga saham MAHA naik 3,19 persen ke posisi Rp 194 per saham. Harga saham MAHA dibuka naik dua poin ke posisi Rp 190 per saham. Harga saham MAHA berada di level tertinggi Rp 206 dan terendah Rp 188 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.067 kali dengan volume perdagangan 1.299.858 saham. Nilai transaksi Rp 25,7 miliar.
Advertisement
Mandiri Herindo Adiperkasa Tebar Dividen Perdana 75% dari Laba, Segini Nilainya
Sebelumnya, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp 199,99 miliar atau setara Rp 12 per lembar saham. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mandiri Herindo Adiperkasa pada Rabu, 8 Mei 2024.
Berdasarkan prospektus awal, perseroan akan membagikan dividen sebanyak-banyaknya 40% dari laba atau keuntungan. Namun, persentase dividen yang diusulkan pada RUPST lebih besar dibanding yang telah disampaikan pada prospektus awal.
Direktur Utama PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk, Yenny Hamidah mengatakan, aksi korporasi ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah atas kepercayaan dan dukungan para pemegang saham kepada Perseroan selama ini.
"Melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kebutuhan pengembangan bisnis Perseroan serta kondisi keuangan. Hal ini penting dikarenakan menjadi aksi korporasi pertama MAHA dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham publik," kata Yenny dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (10/5/2024).
Selain pembagian dividen, RUPST juga menyepakati penyisihan dana cadangan sebesar Rp 1,35 miliar sesuai UUPT. Selain itu, MAHA mengalokasikan sebagai dana cadangan dan saldo laba ditahan sebesar Rp 64,84 miliar sebagai modal kerja pengembangan bisnis Perseroan dengan melihat peluang kontrak baru ke depannya.
Besaran dividen yang dibagikan itu setara 75% dari raihan laba bersih sepanjang 2023. Adapun pada tahun buku 2023, MAHA berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 266 miliar.
Meskipun laba bersih tahun 2023 terlihat menurun jika dibandingkan dengan 2022 di angka Rp 501 miliar, tetapi secara laba operasional mengalami kenaikan dari Rp 421 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 467 miliar pada 2023.
Alasan Laba Turun
"Hal itu disebabkan oleh penurunan nilai investasi saham yang belum direalisasikan, di mana pada tahun 2022 terdapat kenaikan investasi saham belum direalisasikan dengan nilai yang cukup signifikan," ujar Yenny.
Berdiri sejak 1994, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) tumbuh menjadi salah satu penyedia jasa pengangkutan batu bara dan mineral yang terbesar di Indonesia. MAHA memiliki visi menjadi penyedia jasa yang dapat diandalkan, dipercaya dan beroperasi dengan mengutamakan keselamatan kerja, layanan berkualitas dan memberikan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
MAHA memiliki Pembaruan Sertifikasi ISO 9001:2015; ISO 14001:2015; ISO 45001:2018 yang diintegrasikan dengan SMKP dan SMK3. MAHA mencapai tonggak bersejarah dengan menjadi perusahaan publik sejak Juli 2023.
Saham MAHA turun 4,35 persen ke posisi Rp 220 per saham pada perdagangan Rabu, 8 Mei 2024. Harga saham MAHA berada di level tertinggi Rp 232 dan terendah Rp 212 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 3,67 triliun.
Advertisement
Jadi Kontraktor Tunggal Hauling di KPC, Mandiri Herindo Adiperkasa Siap Angkut 80 Juta Ton Batu Bara
Sebelumnya, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services, resmi menjadi kontraktor tunggal pengangkutan batu bara (hauling) yang beroperasi di tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur mulai 1 Januari 2024.
Sebelumnya terdapat beberapa kontraktor jasa pengangkutan batu bara, namun akhirnya seluruh target pengangkutan batu bara dipercayakan kepada MAHA.
Seperti yang diketahui sebelumnya melalui prospektus awal, pada bulan April 2023 silam MAHA telah berhasil mendapatkan kontrak pengangkutan batu bara dari PT Darma Henwa Tbk (DEWA) selama 8 tahun sampai April 2031 dengan target produksi tahunan mencapai 12 juta ton batu bara.
Sehingga, total nilai kontrak ini diperkirakan berkisar di angka lebih dari Rp 2 triliun selama masa kontrak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran direksi dan manajemen dari PT Darma Henwa Tbk dan PT Kaltim Prima Coal, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami sebagai kontraktor hauling tunggal per 1 Januari 2024 untuk mengangkut batu bara KPC selaku pemilik tambang selama 7 tahun ke depan," tutur Direktur Utama Mandiri Services, Yenny Hamidah Koean dalam keterangan resmi, Senin (4/3/2024).
Mendapatkan atau memperpanjang kontrak jasa pengangkutan batu bara dengan jangka waktu yang panjang merupakan salah satu upaya MAHA dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.