Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda bahwa bulan September ini merupakan PCOS Awareness Month? Ya, PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan kondisi umum yang memengaruhi wanita saat mereka masih dalam usia reproduksi.
Kondisi hormonal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar androgen, kista di ovarium, jerawat, pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), penambahan berat badan, dan masalah kesuburan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, yang cukup umum terjadi pada wanita dengan PCOS.
Advertisement
Namun faktanya, menstruasi tidak teratur juga tidak selalu menjadi tanda-tanda PCOS. Bahkan beberapa wanita mungkin juga bisa mengalami PCOS dengan menstruasi yang teratur, jadi sebenarnya agak sulit untuk mendiagnosisnya. Namun, apakah PCOS dengan siklus menstruasi teratur itu baik untuk kesuburan?
Melansir dari Health Shots, Jumat (13/9/2024), ini informasi yang bisa membantu Anda agar tidak khawatir berlebihan. Selain itu, bisa mengikuti beberapa tips untuk kesehatan reproduksi yang lebih baik.
Apa itu PCOS?
PCOS adalah kondisi di mana ovarium wanita menghasilkan androgen dalam jumlah abnormal, yang merupakan hormon seks pria yang ada pada wanita dalam jumlah kecil.
"Kata 'polycystic' mengacu pada penampakan ovarium pada USG, sering kali, tetapi tidak selalu, membesar dan mengandung banyak folikel kecil. Ini sebenarnya folikel yang belum matang," jelas ginekolog Dr. Jyoti Bali.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 8 hingga 13 persen wanita dalam tahap reproduksi di seluruh dunia terkena PCOS.
Beberapa Penyebab PCOS pada Wanita
Penyebab pasti PCOS masih belum diketahui, tetapi mungkin terkait dengan faktor-faktor berikut:
1. Resistensi insulin
Banyak wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin, yang berarti tubuh mereka mengalami kesulitan menggunakan insulin secara efektif, yang menyebabkan kadar insulin lebih tinggi.
"Hal ini dapat meningkatkan produksi androgen, dan menyebabkan gangguan ovulasi," kata ahli tersebut.
2. Ketidakseimbangan hormon
Ketika kadar androgen menjadi tinggi, hal itu dapat mengganggu fungsi normal ovarium. Hal ini dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur atau anovulasi (tidak adanya ovulasi).
3. Genetika
PCOS cenderung diturunkan dalam keluarga, yang menunjukkan adanya komponen genetik. Jadi, jika ibu, saudara perempuan, atau seseorang dalam keluarga Anda memiliki PCOS, risiko Anda untuk mengalaminya mungkin lebih tinggi.
Advertisement
Bagaimana PCOS Mempengaruhi Menstruasi?
Menstruasi tidak teratur, yang berarti ovarium tidak melepaskan sel telur secara teratur, merupakan tanda umum PCOS, menurut UK’s National Health Service. Wanita dengan PCOS mungkin mengalami:
- Oligomenore atau menstruasi tidak teratur, di mana siklusnya dapat berlangsung lebih dari 35 hari.
- Amenore atau tidak adanya menstruasi selama beberapa bulan atau lebih.
- Ketika menstruasi terjadi, menstruasi mungkin luar biasa banyak atau berlangsung lama karena lapisan rahim yang menebal.
"Menstruasi tidak teratur ini terutama disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mengganggu proses ovulasi yang teratur," kata Dr. Bali.
Bisakah Mengalami PCOS dengan Menstruasi Teratur?
Mungkin mengejutkan, tetapi tidak semua wanita dengan PCOS mengalami menstruasi tidak teratur. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, sekitar 74 persen wanita dengan jumlah androgen berlebih melaporkan menstruasi normal meskipun mereka didiagnosis dengan PCOS.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menemukan bahwa peserta berusia 30 tahun ke atas yang menderita PCOS memperoleh siklus menstruasi yang teratur seiring bertambahnya usia.
Beberapa wanita dengan PCOS memiliki siklus menstruasi yang teratur karena PCOS muncul secara berbeda pada setiap wanita.
"Dalam beberapa kasus, ketidakseimbangan hormon mungkin tidak cukup parah untuk mengganggu siklus menstruasi, atau wanita tersebut mungkin berovulasi secara teratur meskipun memiliki PCOS," kata Dr. Bali.
Cara mendiagnosis PCOS Jika Memiliki Menstruasi Teratur
Mendiagnosis PCOS pada wanita dengan menstruasi teratur memerlukan pendekatan yang lebih rinci. Tentunya hal ini harus didampingi juga dengan analisis dari dokter. Dokter biasanya akan mencari gejala PCOS lainnya seperti:
- Androgen yang meningkat, yang dapat diidentifikasi melalui tes darah atau gejala fisik seperti hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih), jerawat, atau rambut menipis.
- USG ovarium dapat membantu mengetahui apakah terdapat beberapa folikel kecil di ovarium.
- Resistensi insulin
- Peningkatan berat badan, dan kesulitan menurunkan berat badan
Alasannya karena semua ini dapat mengarah pada PCOS. Evaluasi yang komprehensif, termasuk riwayat medis terperinci dan penilaian hormonal, sangat penting untuk diagnosis yang akurat.
Hungan Antara PCOS dengan Siklus Menstruasi Teratur dan Kesuburan
Memiliki siklus menstruasi teratur dengan PCOS dapat menjadi tanda positif untuk kesuburan.
"Siklus teratur sering kali menunjukkan bahwa ovulasi sedang terjadi, yang sangat penting untuk pembuahan alami. Namun, bahkan dengan periode menstruasi teratur, beberapa wanita dengan PCOS mungkin masih menghadapi tantangan kesuburan," kata ahli tersebut.
Ini mungkin karena faktor-faktor seperti kualitas sel telur atau ketidakseimbangan hormon lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa periode menstruasi teratur tidak sepenuhnya mengesampingkan masalah kesuburan yang terkait dengan PCOS. Jadi wanita harus mencari bimbingan dari spesialis kesuburan jika mereka memiliki kekhawatiran.
Advertisement
Tips Mengelola PCOS
Mengelola PCOS melibatkan perubahan gaya hidup dan perawatan medis. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan:
1. Modifikasi gaya hidup
Diet seimbang, yang berarti mengonsumsi biji-bijian utuh, protein rendah lemak, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lemak sehat dapat membantu mengelola berat badan dan kadar insulin.
“Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mengelola berat badan Anda, dan meningkatkan sensitivitas insulin,” kata Dr. Bali.
2. Obat-obatan
Pil KB tidak hanya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, tetapi juga untuk mengatur siklus menstruasi dan mengurangi kadar androgen. Metformin juga dapat membantu wanita dengan PCOS.
Metformin dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan PCOS untuk menurunkan berat badan, dan resistensi insulin, menurut penelitian yang diterbitkan oleh European Journal of Endocrinology.
“Bagi wanita yang mencoba untuk hamil, obat-obatan seperti clomiphene atau letrozole dapat diresepkan untuk merangsang ovulasi,” kata Dr. Bali.
3. Pemantauan
Meskipun Anda minum obat, makan sehat, dan berolahraga, pemeriksaan rutin tetap penting. Pemantauan gejala dan kadar hormon sangat penting untuk mengelola PCOS secara efektif.
PCOS merupakan kondisi yang memengaruhi wanita dengan cara yang berbeda, sehingga gejalanya pun dapat bervariasi. Memahami gejala PCOS, terutama pada kasus di mana wanita mengalami menstruasi secara teratur, sangat penting untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang efektif.