Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, dikenal sebagai ulama dan pendakwah dengan gaya sederhana. Namun, pesan, nasihat, serta kata-kata bijak kerap dilontarkannya di saat pengajian.
Dengan pendekatan yang merakyat, Gus Baha tidak hanya memberikan dakwah tetapi juga menyajikan nasihat-nasihat yang bisa menjadi panduan hidup.
Dirangkum dari ceramahnya di berbagai platform media, Gus Baha sering mengungkapkan pemikiran-pemikiran yang menstimulus refleksi dan introspeksi, dan berikut ini adalah ulasan dari 13 kata bijak yang sangat mengena.
1. "Dirimu dengan kapasitasmu sendiri tidak bisa mewujudkan semua yang kamu inginkan, lalu bagaimana bisa kamu berharap orang lain mewujudkan keinginanmu?"
Gus Baha mengajak kita untuk memahami batasan diri. Tidak realistis jika kita mengharapkan orang lain memenuhi keinginan kita yang mungkin melampaui kapasitas mereka atau kita sendiri.
2. "Bingung itu penting. Barokahnya bingung, orang menjadi tidak sombong dan tidak merasa paling tahu. Sebab segala sesuatunya harus dipikirkan dan dikaji dulu secara mendalam."
Dalam pernyataan ini, Gus Baha menekankan bahwa kebingungan adalah bagian dari proses pembelajaran yang menumbuhkan kerendahan hati dan keinginan untuk mengeksplorasi lebih dalam.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Jajan Juga Bisa Terhitung Sedekah
3. "Tidak sedekah tapi suka jajan itu sudah sedekah. Memberi keuntungan 200 perak lebih sopan. Penjualnya senang dagangannya laris dan tidak tersinggung. Daripada sedekah 2000, penerima sedekah ada potensi tersinggung."
Di sini, Gus Baha menunjukkan bahwa memberi dalam bentuk yang lebih kecil namun tulus juga sangat berharga. Tindakan sederhana seperti membeli produk dengan harga yang lebih tinggi daripada yang diminta, dapat menjadi bentuk sedekah yang lebih bijaksana.
4. "Sibuk terberat adalah taat. Sedangkan taat terberat adalah sabar disetiap keadaan."
Gus Baha menggarisbawahi bahwa ketaatan tidak hanya tentang menjalankan perintah agama tetapi juga tentang kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
5. "Sepintar apapun kamu, kalau masih membalas perilaku jahat orang lain, itu tandanya kamu bodoh."
Ini adalah peringatan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Mengendalikan emosi dan tidak terjebak dalam balas dendam adalah tanda kebijaksanaan.
6. "Nabi saja kalau keluar dari masalah, beliau dapat masalah baru. Lah kamu kok inginnya bebas dari masalah, ya gak bisa."
Gus Baha mengingatkan kita bahwa masalah adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun menghadapi tantangan terus-menerus.
7. "Jika ada mubaligh berkata 'untuk apa sholat kalo tidak khusuk', jangan dengarkan dia. Sebab keinginan untuk jadi sempurna itu bentuk keangkuhan manusia. Datanglah kepada Allah dengan segala kekurangan dan kelemahan kita."
Gus Baha menegaskan bahwa dalam beribadah, kita sebaiknya fokus pada ikhlas dan ketulusan daripada kesempurnaan yang mustahil.
8. "Ciri agama itu takwa. Dan ciri utama takwa adalah meninggalkan maksiat, dan tidur adalah cara paling efektif untuk meninggalkan maksiat."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa menjaga diri dari maksiat adalah bentuk utama dari takwa, dan istirahat yang cukup dapat membantu kita untuk tetap berada di jalur yang benar.
9. "Mencintai tidak cukup dengan tidak melukai yang dicintai. Tetapi, juga harus sabar saat yang dicintai melukai."
Gus Baha menggarisbawahi bahwa cinta sejati mencakup kesabaran dan ketahanan saat menghadapi kesalahan dari orang yang kita cintai.
Advertisement
Soal belum Mampu Ibadah Semalaman
10. "Jika dirimu belum bisa beribadah semalaman, minimal mengkhayal (membayangkan) dulu bahwa kelak akan jadi hamba Allah yang baik."
Gus Baha menyarankan agar kita tetap berusaha untuk menjadi hamba Allah yang baik, meskipun kita belum bisa mencapai level ibadah yang ideal.
11. "Lawan dari cinta bukanlah benci, melainkan tidak peduli."
Dalam pandangan Gus Baha, ketidakpedulian adalah lawan sejati dari cinta, bukan kebencian.
12. "Cowok kalau ngopi itu senang sekali. Bahwa ternyata untuk senang itu gak harus selingkuh, gak harus maksiat. Menikmati hal yang dibolehkan Allah itu pokok dari agama ini."
Gus Baha menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana yang diperbolehkan, tanpa harus terjerumus dalam perbuatan maksiat.
13. "Bersyukur itu perlu terus latihan. Jangan sampai rasa syukur muncul hanya saat memiliki sesuatu."
Gus Baha mengingatkan pentingnya latihan bersyukur setiap saat, bukan hanya ketika kita memiliki sesuatu yang diinginkan.
Kata-kata bijak Gus Baha ini memberikan perspektif yang mendalam dan sering kali menantang kita untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Dengan pendekatan yang sederhana namun tajam, Gus Baha berhasil menyampaikan pesan-pesan yang dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih bijaksana.
Semoga ulasan ini dapat menjadi cermin untuk kita semua dalam meningkatkan kualitas diri dan spiritualitas.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul