Liputan6.com, Jakarta - Nyaris setiap manusia pernah berbuat salah yang berujung mendapatkan dosa. Meskipun sudah berusaha meninggalkan, tapi setan kerap kali berhasil menggoda umat Islam agar menjadi temannya di neraka.
Ketika sadar memiliki banyak dosa, maka langkah yang harus dilakukan adalah bertaubat kepada-Nya. Allah SWT akan menerima taubat seseorang jika dilakukan dengan tulus, penuh penyesalan, dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Firman Allah SWT yang mendorong umat Islam bertaubat termaktub dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 31. “Dan bertobatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31).
Baca Juga
Advertisement
Salah satu upaya memohon ampun sekaligus menghapus dosa yang pernah dilakukan adalah melaksanakan sholat taubat. Dalil sholat taubat ditemukan dalam salah satu hadis nabi.
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba yang berdosa, lalu dia berwudhu’ dengan baik, kemudian sholat dua rakaat, lalu memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.” (HR. Abu Dawud).
Bagi yang ingin melaksanakan sholat taubat untuk menghapus dosa, berikut Liputan6.com bagikan panduan lengkapnya. Mulai dari niat, tata cara, hingga doa setelah sholat taubat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Niat dan Tata Cara Sholat Taubat
Secara umum, tata cara sholat taubat tidak berbeda jauh dengan sholat lain. Sholat taubat diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat taubat yang dilakukan sebanyak dua rakaat.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushall sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aala.
Artinya: "Aku berniat melakukan sholat sunah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Setelah niat, dilanjutkan dengan gerakan-gerakan sholat pada umumnya. Seperti takbiratul ihram, membaca doa iftitah pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah, membaca surah dalam Al-Qur’an hingga salam pada rakaat kedua.
Advertisement
Doa setelah Sholat Taubat
Setelah melakukan sholat taubat, dianjurkan untuk berdoa. Kita bisa membaca doa berikut.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana 'abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatha'tu, audzubka min syarrima shana'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”
Wallahu a'lam.