General Motors dan Hyundai Jalin Kemitraan Strategis, Kolaborasi Kembangkan Kendaraan Listrik

General Motors dan Hyundai Motor Group resmi menjalin kemitraan strategis. Keduanya akan bekerja sama dalam pengembangan produk, manufaktur, dan rantai pasokan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Sep 2024, 06:05 WIB
Dua anak perusahaan General Motors (GM), Chevrolet dan Cadillac, berencana memproduksi SUV lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Dua raksasa otomotif, General Motors (GM) dan Hyundai Motor Group telah mengumumkan kemitraan strategis. Kolaborasi dua perusahaan itu disebut sempat mengejutkan dunia otomotif global.

Mengutip informasi dari ArenaEV, Sabtu (14/9/2024), sebagai bentuk kemitraan tersebut, GM dan Hyundai telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding). Keduanya disebut akan mengeksplorasi berbagai peluang kolaboratif di kendaraan listrik.

Kemitraan ini disebut membawa perubahan strategis dalam lanskap otomotif global. Sebab, dua perusahaan otomotif besar telah melakukan kolaborasi untuk menghadapi perkembangan kendaaraan listrik yang makin berkembang pesat.

Baik GM dan Hyundai sendiri masing-masing telah memiliki jalur sendiri di pasar kendaraan listrik. Namun, kemitraan ini disebut bisa memperkuat upaya keduanya, sekaligus membentuk industri.

Dijelaskan, bagi GM, kemitraan ini merupakan kesempatan memanfaatkan keahlian dan inovasi Hyundai di bidang kendaraan listrik, terutama dalam hal mobil listrik yang terjangkau dan efiesien.

Sementara bagi Hyundai, kolaborasi ini memungkinkan perusahaan asal Korea Selatan itu mengakses kemampuan manufaktur GM sekaligus mendapatkan jangkauan global untuk meningkatkan produksi.

Adapun ruang lingkup kemitran ini cukup luas, mencakup pengembangan produk bersama, manufaktur, dan teknologi energi bersih masa depan. Karenanya, ada kemungkinan kemitraan ini termasuk pengembangan model mobil listrik bersama.

Di samping itu, kedua perusahaan juga berencana mengeksplorasi sejumlah cara untuk merampingkan rantai pasokan mereka, termasuk pengadaan komponen penting seperti baterai, bahan mentah, dan baja.

Hal ini disebut terbukti sangat penting dalam mengatasi hambatan rantai pasokan yang menghambat produksi kendaraan listrik, serta menurunkan biaya bagi kedua perusahaan.

Saat ini, kemitraan ini memang masih dalam tahap awal. Namun, kedua perusahaan telah menyatakan komitmen mereka, sehingga perkembangan konkret dari kemitraan ini mungkin akan terlihat dalam waktu dekat.


Tanpa Insentif, Hyundai Tetap Bawa Model Hybrid ke Indonesia

Hyundai Santa Fe dinilai lebih ideal sebagai pesaing Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Di sisi lain, pemerintah telah memutuskan untuk tidak memberikan insentif untuk kendaraan hybrid di tahun ini. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan yang menggunakan mesin bensin dan motor listrik ini, dinilai sudah lebih baik dengan tingkat penjualan yang lebih tinggi dibanding battery electric vehicle (BEV) atau listrik murni.

Dijelaskan Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), pihaknya akan mengikuti segala peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik itu model hybrid yang mendapatkan insentif ataupun tidak.

"Kita inginnya bisa align atau mematuhi aturan pemerintah yang ada. Jadi, kalau memang pemerintah mengatakan oh ada insentif atau tidak ada insentif kita akan follow (ikutin) aturan pemerintahnya," jelas pria yang akrab disapa Frans, saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).

Sementara itu, terkait model hybrid baru yang memang direncanakan oleh jenama asal Korea Selatan ini meluncur di Indonesia, tidak akan dipengaruhi oleh keputusan insentif hybrid ini.

Jenama asal Negeri Ginseng ini, akan terus melakukan studi terhadap pasar, termasuk untuk menghadirkan model yang memang dibutuhkan oleh konsumen.

"Kalau saya selalu bilangnya ada gula ada semut. Jadi, kalau memang pasar SUV naik, kita akan bergerak ke SUV. Kalau market hybrid naik seperti yang sama-sama kita tahu, ya kenapa tidak? Kenapa kita tidak bermain di listrik dan hybrid," tegas Frans.

Sebelumnya, Hyundai memang telah menegaskan akan membawa model hybrid masuk ke Indonesia. Belum dijelaskan lebih detail terkait mobil yang bakal hadir di Tanah Air.


Hyundai Santa Fe

Namun kabar yang berembus kencang adalah kehadiran Santa Fe generasi terbaru. Model itu bahkan sudah melakukan uji jalan di Tanah Air.

Melihat spesifikasi globalnya, Hyundai Santa Fe ini dipersenjatai dengan mesin berkapasitas 2,5 liter, empat silinder turbo yang mampu menghasilkan tenaga hingga 277 tk pada 5.800 rpm dan torsi 421 pada 4.000 rpm.

Model ini, juga dibekali dengan teknologi hybrid. Tapi, belum diketahui pasti, apakah model ini yang memang akan diluncurkan di pasar nasional.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya