Liputan6.com, Jakarta Pernikahan adalah sebuah momen sakral yang diidamkan oleh banyak pasangan. Salah satu komponen penting dalam pernikahan adalah mahar, yang melambangkan tanggung jawab dan keseriusan dari calon mempelai pria.
Namun, sering kali mahar menjadi topik yang sensitif dan memicu perdebatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menentukan mahar yang tidak memberatkan dan tidak merendahkan, agar kedua belah pihak merasa dihargai dan pernikahan dapat berlangsung dengan harmonis.
Advertisement
Berikut beberapa penjelasan tentang mahar yang tidak memberatkan dan merendahkan yang perlu kamu ketahui. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (17/9/2024):
Mahar yang Tidak Memberatkan dan Merendahkan
1. Kesepakatan Bersama
Mahar yang tidak memberatkan dan merendahkan haruslah merupakan hasil kesepakatan antara kedua belah pihak. Diskusi terbuka mengenai kemampuan finansial dan harapan dapat menghindari ketidaknyamanan. Sebagai contoh, pasangan dapat menyetujui mahar berupa seperangkat alat sholat dan Al-Qur'an.
2. Menghormati Nilai-Nilai Tradisi Tanpa Berlebihan
Menghormati tradisi dalam penentuan mahar adalah penting, namun tuntutan yang berlebihan harus dihindari. Misalnya, dalam beberapa budaya, mahar berupa emas adalah hal yang umum, namun jumlahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan mempelai pria, seperti 5 gram emas.
3. Fokus pada Nilai Simbolis
Mahar yang tidak memberatkan dan merendahkan sering kali lebih menekankan pada nilai simbolis daripada nilai materi. Misalnya, mahar berupa puisi atau surat cinta yang ditulis oleh mempelai pria dapat menjadi simbol cinta dan komitmen yang mendalam.
Advertisement
Mahar Pernikahan yang Tidak Memberatkan serta Merendahkan
4. Pertimbangan Ekonomi Jangka Panjang
Mahar yang terlalu tinggi bisa menjadi beban finansial bagi pasangan di masa depan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih mahar yang tidak memberatkan dan tetap menghormati kondisi ekonomi jangka panjang pasangan. Contohnya, mahar berupa tabungan pendidikan untuk anak-anak di masa depan.
5. Menghindari Kompetisi Sosial
Mahar yang ringan dan tidak memberatkan seharusnya tidak dijadikan ajang kompetisi sosial. Fokuslah pada apa yang penting bagi pasangan, bukan pada pandangan orang lain. Misalnya, mahar berupa buku-buku agama yang bermanfaat bagi kehidupan rumah tangga.
6. Fleksibilitas dan Keterbukaan
Keterbukaan dan fleksibilitas dalam menetapkan mahar sangatlah penting. Pihak wanita dapat menunjukkan pengertian dengan tidak menetapkan mahar yang memberatkan. Contohnya, mahar berupa tanaman atau bibit pohon yang dapat ditanam bersama sebagai simbol pertumbuhan cinta.
Seperti Apa Mahar Pernikahan yang Tidak Memberatkan serta Merendahkan?
7. Sediakan Pilihan yang Mudah Didapat
Pilih mahar yang dapat diperoleh tanpa kesulitan atau tekanan finansial. Misalnya, memilih mahar berupa barang yang sudah ada di rumah atau yang mudah dibeli dengan tabungan yang ada, menghindari situasi di mana pihak pria merasa terpaksa atau tertekan untuk memenuhi mahar.
8. Pertimbangkan Barang yang Berguna
Mahar yang berbentuk barang-barang praktis dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, seperti alat dapur atau peralatan rumah tangga, dapat menjadi pilihan yang baik. Misalnya, memilih set peralatan makan yang berkualitas tetapi tidak mewah, menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan praktis mempelai wanita tanpa mengedepankan kemewahan yang bisa dianggap memberatkan.
Advertisement