Liputan6.com, Jakarta Legenda tunggal putri bulu tangkis Indonesia Susi Susanti menyiratkan Gregoria Mariska Tunjung bakal memegang andil penting di balik regenerasi sektornya pasca keberhasilan menyabet medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Pasalnya meurut Susi, keberadaan sosok role model di nomor tertentu bisa menjadi pengaget sekaligus pemacu semangat bagi atlet-atlet muda agar mengikuti jejak seniornya.
Advertisement
Sekadar informasi, Gregoria sejauh ini memang jadi semacam pentolan di sektor tunggal putri. Meski sempat kesulitan menunjukkan performa terbaik beberapa tahun silam, pebulu tangkis berusia 25 tahun belakangan mulai menapaki tangga prestasi.
Salah satu pencapaiannya yang paling menonjol ialah merebut podium ketiga tunggal putri Olimpiade Paris 2024. Raihan itu mengakhiri paceklik medali tunggal putri Indonesia di ajang olahraga multievent terakbar sekaligus menyalamatkan muka cabor badminton yang nyaris gagal memberi kontribusi prestasi buat kontingen.
Legenda peraih emas Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti, pun meyakini pencapaian itu merupakan bentuk kedewasaan Gregoria. Pasalnya menurut dia, selain karena bakat, konsistensi dan prestasi di bidang bulu tangkis cuma bisa diperoleh atlet yang punya kemauan serta tujuan jelas.
"(Di bulu tangkis), bakat tidak cukup. Kemauan kurang, daya juang kurang, hal itu yang bisa menghambat," ucap Susi saat ditanyai Liputan6.com saat sesi wawancara di sela-sela Audisi Umum PB Djarum 2024, Jumat (13/9/2024).
"Jorji dari dulu saya bilang, dia punya bakat, tinggal kemauan. Nah, ternyata dia sudah lebih dewasa, lebih matang, dan sekarang sudah tahu tujuannya. Jadi dia bisa menyelesaikan dan menggapai impian dia untuk meraih prestasi yang tertinggi," sambung Susi.
Gregoria Pegang Kunci Regenerasi
Pencapaian Gregoria tersebut, menurut Susi Susanti, juga bisa menjadi kunci regenerasi di sektor tunggal putri. Berkaca dari pengalaman era-era sebelumnya, kehadiran role model dinilai bakal memacu semangat atlet junior untuk mencetak prestasi serupa.
"Itu (prestasi Gregoria) menjadi pemacu juga untuk atlet-atlet muda seperti Putri KW, Ester (Nurumi Tri Wardoyo), Komang (Ayu Cahya Dewi). Itu sangat bagus, tapi tentunya pembinaan juga harus berjalan dengan baik" papar Susi.
"Waktu itu kan saya selalu ditanya, memang itu proses. Berproses itu tidak mudah, selalu ada atlet yang bisa cepat naiknya secara matang, ada juga yang butuh waktu."
"(Di tunggal putri) perlu ada (sosok) seperti senior yang menarik (junior-juniornya). Kemarin Putri KW masuk final, kan ini (bukti) trennya sudah mulai meningkat (sejak Gregoria meraih perunggu), bukan animo saja," tandas dia.
Advertisement
Pesan untuk Gregoria Mariska
Sementara itu untuk Gregoria Mariska Tunjung, Susi Susanti juga melontarkan pesan terkait prestasinya. Dia berharap sang atlet mampu mempertahankan pencapaian, alih-alih turun dari segi performa.
"Untuk Gregoria, (pesannya) adalah bagaimana dia bisa mempertahankan (prestasi), bukan turun," ucap Susi.
"Dia sudah matang, dan dia juga harus sudah tahu bagaimana menjaga dan me-manage diri sendiri, karena mempertahankan itu susah. Dia sudah tahu, sudah sampai peak permainan dia sesungguhnya, tapi persiapan dia harus sama dengan sebelum dia menjadi top ten," pungkas pasangan Alan Budikusuma.