Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Jakarta Suswono mengaku bakal mendekati semua lapisan masyarakat saat kampanye.
"Ya tentu semua lapisan masyarakat, strata sosial apapun kita dekati ya karena itu pemilih potensial. Jadi sekali lagi, semuanya kita dekati, semuanya kita sambangi, ajak dialog ya bahkan dengan komunikasi langsung kita juga dapat usulan-usulan kongkrit ya dari mereka," kata Suswono di Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Advertisement
"Ya seperti kalangan ojol misalkan, mereka ternyata yang diharapkan soal perlindungan hukum. Kan kita jadi mendengar langsung dari mereka," sambungnya.
Ia pun merasa bersyukur, dengan mendatangi masyarakat maka bisa mengetahui setiap permasalahan.
"Juga masalah potongannya itu juga diangkat. Jadi Alhamdulillah ya, dengan banyak komunitas yang kita datangi permasalahannya tentu berbeda-beda," ujarnya.
Ia mengatakan semua persoalan masyarakat akan menjadi tanggungjawab pemerintah.
"Tetapi pada akhirnya memang tanggungjawab pemerintah lah untuk menyelesaikan persoalan. Karena dia adalah masyarakat yang harus, mereka masyarakat yang dipimpin ya," tegasnya.
"Tentu harus tanggungjawab pemimpin untuk menyelesaikan bagaimana persoalan-persoalan yang mereka hadapi," pungkasnya.
Suswono Yakin Tidak Ada Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta
Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jakarta, Suswono yakin warga Jakarta tidak akan melakukan gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta 2024. Sebab kesadaran politik masyarakat sudah meningkat.
"Ya saya kira sih enggak lah masyarakat sudah kesadaran politiknya sudah meningkat ya," kata Suswono di Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Gerakan ini muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.
"Kan yang rugi rakyat sendiri kalau ada 3 pasangan dimana gagasan-gagasan bagus yang kemudian akhirnya tidak terimplementasi, kan yang rugi kita sendiri," sambungnya.
Oleh karenanya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tidak menyakini bakal adanya gerakan coblos tiga paslon.
"Saya kira, saya sih enggak yakin ya akan direspon oleh masyarakat ya apa istilahnya dengan kesadaran politik yang semakin tinggi," ujarnya.
Sehingga, dirinya pun optimis jika masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik pada Pilkada Jakarta 2024.
"Saya yakin sih partisipasi dalam pilkada ini masih tetap tinggi, saya optimis itu," pungkasnya.
Advertisement
Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon', Anies: Hak Konstitusi
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons, adanya gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Anies menilai, gerakan yang muncul di media sosial itu merupakan hak konstitusi warga Indonesia dan perlu dihargai.
"Sebenarnya semua adalah hak konstitusi, jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan," kata Anies dikutip dari YouTube Liputan6, Selasa (10/9/2024).
Menurut Anies, gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' muncul sebagai respons atas kondisi yang terjadi saat ini, khususnya menjelang Pilkada Jakarta 2024.
"Ini semua adalah ungkapan rasa, pikiran, atas kondisi sekarang yang terjadi, jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi," ucap Anies.
Sebelumnya, bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung bicara mengenai munculnya gerakan 'Anak Abah Tusuk tiga pasangan calon' di Pilgub Jakarta 2024. Diduga gerakan itu muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.
Namun, Pramono malah yakin tingkat golput di Pilgub akarta akan menurun tajam. Menurut politius PDIP ini, kemarahan publik hanya sementara saja.
"Dan pilihan untuk golput, saya yakin seyakin-yakinnya ini akan menurun tajam. Jadi kemarahan publik ini hanya temporary," kata Pramono di The Acre Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 7 September 2024.
Pramono ingin menghadirkan politik riang gembira untuk warga Jakarta. Terlebih, ketua tim pemenangan pasangan ini adalah komedian Cak Lontong sebagai bentuk kegembiraan.
"Pemilihan Cak Lontong ini kan bagian dari branding karena kami berkeinginan politik gembira ria. Menampilkan cak Lontong, dan yang bisa diterima semua masyarakat, kelompok, dan lainnya," tuturnya.
Sekretaris Kabinet ini menekankan kepada Doel agar tampil apa adanya di publik. Tidak perlu pakai gimmick yang berlebihan. Sebab, realita persoalan di Jakarta begitu banyak.
"Apalagi saya sudah sampai ke bang Doel, pokoknya kita mau tampil di mana aja, apa adanya. Enggak usah pakai yang terlalu gimmick, yang terlalu bersolek, Enggak usah," ujar Pramono.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka