Survei LKPI: Elektabilitas Faruq-Ashim 46,6% Jelang Pilkada Tegal 2024, Kalahkan Petahana

Lembaga survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pun merilis hasil survei terkini jelang Pilkada Tegal 2024. Bagaimana hasilnya?

oleh Tim News diperbarui 14 Sep 2024, 11:07 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal secara resmi telah menerima tiga bakal pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Adapun ketiga pasangan bakal paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal itu adalah Edy Suripno-Akhmad Satori, Dedy Yon Supriyono-Tazkiyyatul Muthmainnah, serta Faruq Ibnul Haqi-M Ashim Adz Dzorif Fikri.

Lembaga survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pun merilis hasil survei terkini jelang Pilkada Tegal 2024.

Tujuannya untuk mengetahui preferensi politik masyarakat Kota Tegal menuju Pemilihan Wali Kota atau Pilwakot Tegal 2024, sehingga dapat diketahui kèmana arah suara masyarakat kota terhadap ketiga paslon tersebut.

Togu menjelaskan, survei menguji tingkat popularitas atau keterkenalan dan akseptabilitas atau disuka, serta diterima oleh responden.

"Atas itu, hasil survei menemukan tingkat popularitas pasangan calon Faruq Ibnul Haqi-M.Ashim dengan besaran presentase 90,2% dan tingkat akseptabilitas dengan besaran presentase 92,5%," papar Direktur Eksekutive LKPI Togu Lubis, melalui keterangan tertulis, Jumat (13/9/2024).

Sedangkan, lanjut dia, bakal paslon Dedy Yon Supriyono-Tazkiyyatul, tingkat popularitasnya mencapai 92,4% dan untuk tingkat akseptabilitas dengan besaran presentase 32,1%.

"Sementara bakal paslon Edy Suripno-Akhmad Satori, survei menemukan tingkat popularitasnya mencapai 80,7% dan untuk tingkat akseptabilitas dengan besaran prosentase 52,3%," terang Togu.

Dia menjelaskan, berdasarkan data analisa dukungan terhadap bakal paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal yang disajikan dari hasil temuan survei dengan pilihan responden secara Top of Mind, pasangan Faruq Ibnul Haqi-Ashim Adz Dzorif Fikri menempati posisi teratas dengan tingkat keterpilihan sebanyak 39,3%.

 


Hasil Survei Berdasarkan Elektabilitas

Jadi sebenarnya, 27 Juni nanti libur nggak sih? Libur Pilkada Serentak 2018 bikin heboh masyarakat dunia maya. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Disusul posisi kedua, lanjut Togu, ditempati bakal paslon Dedy Yon Supriyono-Tazkiyyatul Muthmainnah dengan tingkat keterpilihan 20,7%, kemudian pasangan Edy Suripno -Akhmad Satori dengan tingkat keterpilihan 19,9%, dan tidak memberikan pilihan sebanyak 20,1%.

"Adapun dalam simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kertas kuisioner, tertera nama nama dan gambar ketiga paslon lalu diberikan pertanyaan kepada responden bakal paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal yang akan dipilih jika Pilwakot digelar hari ini," kata dia.

Hasilnya, lanjut Togu, tingkat elektabilitas Faruq Ibnul Haqi-M.Ashim Adz Dzorif Fikri unggul jauh dibanding dua paslon lainnya dengan memperoleh tingkat elektabilitas 46,6% dan diurutan kedua Dedy Yon Supriyono-Tazkiyyatul Muthmainnah dengan tingkat elektabilitas 22,6%.

"Di urutan ketiga pasangan Edy Suripno- Akhmad Satori dengan tingkat elektabilitas 21,2%, sedangkan responden yang tidak menjawab/tidak tahu sebesar 9,6%," ucap dia.

Hasil survei, menurut Togu, juga menemukan kemantapan responden dalam pilihannya bahwa sebanyak 12,5% responden mengaku masih mungkin mengubah pilihan, sedangkan 76,8% responden mengaku tidak akan berubah, dan 10,7% responden menjawab tidak tahu.

 


Hasil Survei soal Persepsi dan Penilaian

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Togu menyebut, dalam survei ini juga diperoleh tentang persepsi dan penilaian masyarakat kota Tegal terkait tingkat kepuasan masyarakat kota Tegal terhadap pemerintahan Dedy Yon Supriyono selama menjabat sebagai Wali Kota Tegal.

"Hasilnya sebanyak 70,4% masayarakat Kota Tegal tidak puas terhadap kinerja Dedy Yon Supriyono selama menjabat sebagai Walikota Tegal dan hanya 21,3% yang merasa puas dan selebihnya 8,3% tidak menjawab," terang dia.

Menurut Togu, penelitian LKPI ini dilakukan dengan metode survei mengunakan teknik sampling untuk menentukan jumlah warga Kota Tegal sebagai responden.

"Survei ini menggunakan Multistage random sampling dengan total sampel sebanyak 1200 responden yang merupakan populasi Daftar Pemilih Tetap Kota Tegal pada Pemilu 2024," terang dia.

Di mana, lanjut Togu, tingkat margin of error sebesar kurang lebih 2,82% pada selang kepercayaan 95%, menggunakan metode teknik wawancara tatap muka dengan responden dan mengunakan kertas kuesioner.

"LKPI melakukan survey pengumpulan datanya dilakukam pada kurun waktu 2 – 11 September 2024," jelas Togu.

 


Keinginan Masyarakat Kota Tegal

Setelah libur Lebaran agak-agaknya aroma liburan sudah mulai tercium. Katanya Pilkada 27 Juni jadi hari libur lho. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Sementara itu, Pengamat Politik Nahdaltul Ulama Rikal Dikri menilai, hasil survei LKPI mencerminkan bahwa masyarakat Kota Tegal tidak ingin lagi Dedy Yon Supriyono memimpin.

"Tentu bukan karena tidak ada sebabnya ,tentu saja Warga Kota Tegal masih memiliki rekam jejak Dedy Yon sebagai Wali Kota Tegal yang berseteru dengan Wakil Wali Kotanya Jumadi," ucap dia.

Rikal mengatakan, beredar kabar Wali Kota Tegal Dedy Yon melaporkan Jumadi ke Polda Jateng yang dilatarbelakangi dengan persoalan yang tidak ada hubungan dengan kepentingan Masyarakat Kota Tegal.

"Dan ini sangat memalukan bagi masyarakat Kota Tegal memiliki pemimpin seperti Dedy Yon tersebut," kata dia.

Belum lagi, lanjut Rikal, perilaku yang masuk kategori senonoh yang dilakukan Dedy Yon Supriyono sebagai Wali Kota Tegal, yang terkenal dengan kota religius selain kota bahari.

"Di mana video Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang viral berjoged di malam Tahun Baru 2023 dan dinilai tindakannya kurang senonoh dan bermoral bejat oleh netizen di seluruh Indonesia termasuk dari Kota Tegal," ucap dia.

Video yang viral di TikTok, Instagram, twitter hingga WhatsApp memberikan kritikan pedas pada Dedy Yon Supriyono, walaupun Dedy Yon mengklarifikasi bahwa aksinya bernyanyi dan berjoged di atas panggung itu bertujuan untuk menghibur warga.

Namun, aksi Dedy Yon Supriyono menimbulkan kontroversi, bahkan ada netizen yang mengaku sangat malu melihat perilaku Wali Kota Tegal tersebut.

"Sebagai politisi Partai Demokrat perilaku Dedy Yon sangat berbeda jauh dengan bos Partainya yaitu Agus Harimurti Yudhoyono yang berperilaku sopan jika di depan umum," tandas Rikal.

Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya