BPIP dan MPR RI Berbagi Ilmu Tentang Pancasila di Jerman

Dia beralasan, kehadiran BPIP dan MPR dilaksanakan atas dasar masukan dari para orang tua WNI yang ingin anak-anak mereka lebih mengenali Pancasila.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Sep 2024, 13:06 WIB
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hamburg mengundang BPIP dan MPR RI untuk menguatkan ideologi Pancasila bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah kerja Konjen RI Hamburg. (Foto: Tim Humas BPIP).

Liputan6.com, Jakarta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hamburg Renata Siagian, mengatakan pihaknya mengundang BPIP dan MPR RI untuk menguatkan ideologi Pancasila bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah kerja Konjen RI Hamburg, Selasa 10 September 2024.

Dia beralasan, kehadiran BPIP dan MPR dilaksanakan atas dasar masukan dari para orang tua WNI yang ingin anak-anak mereka lebih mengenali Pancasila.

“Dalam beberapa pertemuan dengan masyarakat, KJRI menerima masukan mengenai concern orang tua yang menginginkan anak-anaknya dapat belajar Bahasa Indonesia, mengenal budaya dan nilai-nilai bangsa Indonesia, tanpa menutup diri terhadap hal-hal positif yang mereka pelajari di Jerman,” kata Renata melalui siaran pers diterima, Sabtu (14/9/2024). 

Renata menyebut, kurangnya pemahaman mereka terhadap budaya Indonesia menyebabkan mereka yang lahir di Jerman menjadi kurang peka terhadap isyarat sosial dari keluarga mereka sendiri maupun ketika berinteraksi dengan keluarga di tanah air, termasuk Ideologi Pancasila.

Menanggapi undangan tersebut, Ahmad Basarah selaku perwakilan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia mengaku sangat senang dapat berbagi ilmu dalam penguatan Ideologi Pancasila di luar negeri, terutama di Hamburg Jerman.

 “Dengan kegiatan ini, Sila ke 3 Persatuan Indonesia, sedang bekerja ini, sebab menyatukan masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg Jerman dari berbagai latar belakang profesi, suku, agama, pelajar dan lainnya untuk kembali memahami apa arti Pancasila,” terang Basarah.

Senada dengan itu, Dewan Pakar BPIP, DR Darmansyah Djumala Bersama menjelaskan penguatan ideologi Pancasila adalah hal yang penting.

 


Harus Dijaga

Sebab, meski mereka tinggal di luar negeri namun memahami ideologi negara sendiri harus dijaga, dipahami, diajarkan, dipelajari dan diaktualisasikan.

 “Kegiatan ini bagian dari internasionalisasi Pancasila. Sebab Pancasila sendiri telah diakui sebagai “Memory of the World,” oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” Darmansyah menutup.

Sebagai informasi, agenda lawatan BPIP dan MPR soal penguatan ideologi Pancasila bagi Masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI Hamburg dilakukan pada Kamis (12/9/2024). Acara tersebut dikemas dalam bentuk silaturahmi bersama 60 WNI yang bermukim di sana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya