Liputan6.com, Jakarta Polri memastikan telah menyiapkan segala bentuk pengamanan dan pengawalan jalannya Pilkada 2024.
Keseluruhannya disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan karakteristik wilayah masing-masing.
Advertisement
“Pengamanan pilkada ini semuanya dilaksanakan oleh daerah, oleh Polda setempat, tentunya sudah ada SOP dalam proses-proses pengamanan,” tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago kepada wartawan, Sabtu (14/9/2024).
Menurut Erdi, pihaknya berupaya menyempurnakan kesiapan, terlebih tahapan Pilkada 2024 hanya tinggal beberapa langkah lagi. Mulai dari penetapan paslon, pelaksanaan kampanyenya, hingga pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi hasil suara.
“Nah ini semua sudah dilaksanakan berdasarkan pengamanan terkait karakteristik daerah masing-masing, dari istilahnya perkiraan intelijen kita bisa melihat bagaimana kebutuhan pengamanannya itu sudah ada di Polda masing-masing,” jelas dia.
Dia berharap semua pihak dapat membantu kelancaran penyelenggaraan Pilkada 2024. Terlebih, ini menjadi momen pemilihan kepala daerah secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita harus ketahui semua bahwa kegiatan pengamanan ini, untuk pertama kita harus melaksanakan kegiatan ini akan terselenggaranya kegiatan Pilkada ini, aman, damai, tertib sesuai dengan tugas-tugas Polri, harkamtibmas, melindungi, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, dan juga melindungi, mengayomi, dan melayani,” Erdi menandaskan.
Polisi Ajak Tokoh Adat dan Agama Antisipasi Konflik Sosial di Pilkada
Konflik sosial rentan terjadi dalam tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Perbedaan pilihan bisa menjadi pemicu apalagi kalau ada pihak tak bertanggungjawab membuat isu-isu politik melalui kabar bohong atau hoax.
Polres Rokan Hulu sebagai salah satu unsur pengamanan di Pilkada 2024, meminta masyarakat, khususnya tokoh agama dan tokoh adat, menyelesaikan secara cepat sebelum meluas.
"Apabila terjadi, pemuka masyarakat dan unsur pimpinan kecamatan harus meminimalisir agar tidak meluas," kata Kapolres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Budi Setiyono SIK, Jum'at siang, 6 September
Hal tersebut disampaikan Budi saat menggelar Jum'at Curhat dan Cooling System Pilkada Serentak di Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu. Hadir unsur pimpinan kecamatan, tokoh adat dan tokoh agama.
Budi menjelaskan, perbedaan pilihan merupakan hal wajar dalam kontestasi Pilkada. Hal ini harus disikapi dengan baik sehingga perbedaan tidak menjadi pemecah persatuan.
Masyarakat diminta jangan mau dipecah belah isu politik dan diprovokasi pihak tak bertanggungjawab. Apalagi isu itu sengaja diciptakan untuk menyudutkan salah satu calon kepala daerah.
"Waspadai kampanye hitam selama tahapan Pilkada, jangan mudah percaya berita hoax dan jangan golput, wujudkan Pilkada damai," kata Budi.
Advertisement
Pesan Damai
Tokoh masyarakat di Kecamatan Rambah Samo serta kecamatan lainnya di Rokan Hulu, diajak Budi menyampaikan pesan perdamaian selama tahapan Pilkada. Masyarakat diminta menjaga situasi keamanan dan ketertiban.
"Mari Ciptakan Pilkada Kabupaten Rokan Hulu 2024 yang aman, sejuk dan kondusif," imbau Eks Kasubdit Regident Direktorat Lantas Polda Riau ini.
Di sisi lain, berkaitan dengan musim kemarau yang sudah terjadi di Riau, Budi mengajak masyarakat agar membuka kebun ataupun lahan dengan cara bijak. Jangan sampai membakar lahan untuk menghemat biaya.
Polisi menyatakan akan menindak tegas warga yang membakar lahan. Hal ini dilakukan agar Riau terbebas dari bencana kabut asap.