Liputan6.com, Jakarta - Menjaga pandangan mata adalah salah satu cara agar terhindar dari dosa. Sebab, seseorang terjerumus pada dosa bisa berawal dari pandangan mata.
Allah SWT secara tegas telah memberi peringatan agar menjaga pandangan mata, baik laki-laki maupun perempuan yang beriman. Dapat dilihat di Al-Qur’an surah An-Nur ayat 30 dan 31.
Selain firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, ulama Madinah Syekh Ali Jaber semasa hidupnya pernah mengingatkan agar jangan tergoda hawa nafsu dan jangan terpengaruh oleh pandangan mata.
Baca Juga
Advertisement
"Yang menyebabkan tergoda hawa nafsu kita berarti harus tahu sebabnya apa. Kalau sebabnya terlalu tajam mata kita, melihat kanan kiri suka terpengaruhi dengan gambar-gambar, berarti harus jaga pandangan, jaga mata," kata Syekh Ali Jaber dikutip dari YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Sabtu (14/9/2024).
Menurutnya, jika seseorang terlanjur melihat sesuatu yang diharamkan dengan tidak sengaja, maka masih diperbolehkan. Akan tetapi, saat itu juga harus segera berpaling dan beristighfar kepada Allah SWT. Hal tersebut seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.
"Wahai Ali, janganlah kamu susulkan pandangan pertamamu dengan pandangan kedua, karena yang dibolehkan untukmu hanya pandangan pertama (yang tidak disengaja) sedang pandangan yang kedua tidak lagi dibolehkan." (H.R. Abu Daud)
Saksikan Video Pilihan Ini:
Segera Beristighfar ketika Melihat yang Haram
Syekh Ali mengutip hadis nabi bahwa ketika seseorang melihat sesuatu yang diharamkan lalu segera berpaling dan beristighfar, maka Allah SWT akan menggantikan dengan cahaya di hati.
"Tapi kata rasul, kalau membiarkan mata melihat akhirnya setan berhasil melemparkan panahnya. Satu panah dilempar oleh setan dengan satu pandangan, kalau kita tidak segera tutupi dengan istighfar, berarti panah setan sudah kena ke hati kita. Lama-kelamaan titik hitam titik hitam, terlalu banyak titik hitamnya, akhirnya kita merasa keberatan terbangun solat tahajud malam hari," jelas Syekh Ali Jaber.
Advertisement
Saat Dosa Memengaruhi Ibadah
Dosa yang biasa dianggap sepele juga ternyata bisa memengaruhi ibadah seseorang. terkait ini Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang riwayat Imam Hasan Basri.
Dikisahkan, ada seseorang mengaku biasa sholat tahajud dan sholat sunnah malam lainnya, tapi tiba-tiba merasa berat ketika bangun untuk melaksanakan ibadah tersebut. Padahal dia sudah menyiapkan bangun malam hari.
Ia pun bertanya kepada Imam Hasan Basri, “Apa sebabnya aku keberatan bangun?”
"Terikat dirimu gara-gara dosa dan maksiat, terpengaruhi dosa maksiat, kehilangan khusyuk pasti sebabnya dosa maksiat," jawab Imam Hasan Basri.
Dampak Dosa Mata
Menurut Syekh Ali Jaber, yang paling bahaya dosa adalah dosa mata. Dampak dari dosa mata tidak akan langsung terasa. Namun seiring berjalannya waktu, pandangan dosa menjadi sebuah kebiasaan, akhirnya menjadikan hati rusak. Jika hati telah rusak, maka ibadah tidak akan terjaga.
Dosa juga bisa merubah akhlak orang lain terhadap seorang muslim.
"Ada seorang ulama berkata, saya bisa tahu diri telah melakukan dosa maksiat kalau saya melihat sikap istriku dan anakku berubah terhadap diriku sendiri. Coba bayangkan kalau dia pulang kerumah melihat sikap istrinya berubah kepadanya, dia bukan marah sama istrinya justru dia marah sama dirinya sendiri, ‘Dosa apa yang saya lakukan sampai sikap istrinya berubah’," cerita Syekh Ali Jaber.
Semoga kita dijauhi dari segala dosa dan godaan setan serta Allah SWT mengampuni kesalahan-kesalahan kita di masa lalu. Aamiin. Wallahu a’lam.
Advertisement