Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada manusia yang sempurna selain Rasulullah SAW. Sebaik-baiknya umat manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Muslim yang baik adalah yang merasa dirinya berdosa agar terus memohon ampunan kepada Allah SWT.
Umat Islam perlu berdoa agar diselamatkan di dunia dan di akhirat. Banyak doa yang dianjurkan oleh nabi, salah satunya yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah.
Advertisement
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dun-yaa wal aakhiroh. Allohumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allohumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allohummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’uudzu bi ‘azhomatika an ugh-taala min tahtii.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku.
Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan bencana lain yang membuat aku jatuh).”
Dalam YouTube Siaran Dakwah, Syekh Ali Jaber menjelaskan tentang konteks afiat dalam doa tersebut. Menurutnya, yang paling mulia dalam hal afiat adalah orang yang diampuni Allah diberikan kesempatan taubat sebelum menghadapi kematian.
Ulama Madinah yang menghabiskan sisa hidupnya berdakwah di Indonesia itu mengatakan bahwa seburuk-buruknya hamba Allah adalah orang yang bermaksiat lalu tidak diberikan kesempatan taubat di akhir hayatnya, hingga kematiannya menjadi i'tibar atau pelajaran bagi orang yang menyaksikannya.
"Jangan sampai kita orang menjadi i'tibar bagi orang lain, itu buruk," ujar Syekh Ali Jaber, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perbanyak Taubat
Umat Islam semestinya menjadi contoh baik dan pelajaran baik yang membuat orang lain semangat untuk beribadah. Oleh karena itu, umat Islam harus perbanyak taubat kepada Allah SWT.
"Perbanyak taubat, dosa sembunyi, dosa rahasia, dosa besar, dosa kecil, kita tidak tahu kapan saatnya kita menghadapi kematian. Jangan sampai kita menghadapi kematian tapi kita belum taubat dari dosa,” tutur Syekh Ali Jaber.
“Karena naudzubillah orang yang meninggal dunia masih memiliki dosa maksiat, apalagi dosa itu besar. Dia belum sempat taubat kepada Allah SWT, bisa menjadi ancaman," katanya mengingatkan.
Advertisement
Segera Bertaubat
Syekh Ali Jaber mengisahkan tentang seorang wanita pendosa yang bermimpi lalu menceritakan kepadanya tentang mimpi tersebut.
"Ada seorang wanita, pernah bermimpi, mohon maaf dia sepertinya kebiasaan berlaku zina, dia pernah mimpi dan melihat dalam mimpi itu naik satu mobil dengan keluarganya kemudian naik gunung,” ceritanya.
“Tiba-tiba pas menuju ke puncak gunung, mobil itu terbalik, dan tiba-tiba habis dia merasa terbalik, sepertinya pingsan, begitu dia merasa sadar malah dia melihat dirinya dalam kubur, dan di situ dia melihat keluar api dari mulutnya dan keluar api dari bawah (kemaluan) api yang keluar," sambungnya.
Wanita tersebut sepertinya kaget dan ketakutan karena mimpinya, sehingga dia menceritakannya kepada Syekh Ali Jaber agar segera diberikan petuah.
"Saya sampaikan pada ibu itu. Ibu, saya tidak kenal Anda dari mana dan tidak kenal siapa Anda, tapi ibu ittaqillah, bertakwalah kepada Allah, karena kamu masih suka berbuat zina. Di situ dia nangis. Saya bilang segera bertaubat karena ini menjadi ancaman baginya nanti disiksa kubur," jelasnya.
Syekh Ali Jaber menambahkan, tidak ada yang bisa menutupi dosanya dari Allah SWT, tapi semua orang bisa menutupi dosanya dari orang lain.
"Di situlah Maha Kasih sayang-Nya Allah, berapapun dosa kita, selama masih beristighfar dan taubat nasuha, akan Allah ampuni. Jangan sampai kita mati sebelum taubat," tandasnya.
Dengan demikian, kita penting bertaubat setiap saat. Sebab, datangnya ajal tidak ada yang tahu. Semoga kita menghadapi Ilahi Rabbi setelah bertaubat kepada-Nya.
Baca Juga