Liputan6.com, Jakarta Psikolog anak dan remaja Alzena Masykouri mengingatkan para orangtua untuk tidak hanya fokus pada prestasi akademis anak. Orangtua juga diminta untuk memberikan perhatian pada waktu bermain anak remaja.
Alzena menegaskan bahwa waktu bermain ini bukan berarti remaja bermain gadget, melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.
Advertisement
"Anak tidak harus selalu belajar. Bukan hanya nilai di rapor yang penting, tetapi juga kegiatan di luar sekolah,” ujar Alzena dalam diskusi daring yang diadakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta mengutip Antara.
Menurutnya, perkembangan emosi dan fisik remaja sama pentingnya dengan perkembangan kognitif mereka, sehingga harus diperhatikan secara seimbang.
Alzena menjelaskan bahwa perkembangan emosi dan fisik dapat diperoleh dari aktivitas di luar kegiatan belajar formal. Oleh karena itu, tugas orangtua adalah memastikan anak dapat belajar dengan baik sekaligus menjalani aktivitas lain secara optimal.
Ketika remaja bergaul dengan teman sebayanya, menurut Alzena, ini membantu mereka untuk saling bertukar pikiran dan belajar berbagai keterampilan sosial. Anak-anak dapat mengembangkan kemampuan berelasi, bertanggung jawab secara sosial, dan lainnya melalui interaksi tersebut.
Waktu Berkualitas Remaja dengan Orangtua
Selain interaksi dengan teman sebaya, Alzena juga menekankan pentingnya waktu berkualitas antara orangtua dan anak. Meskipun sibuk, orangtua dianjurkan untuk menyempatkan diri beraktivitas bersama anak. Terutama di akhir pekan jika tidak memungkinkan pada hari kerja.
"Jika tidak bisa setiap hari karena kesibukan, waktu yang terlewat bisa dikompensasi di akhir pekan. Misalnya, satu jam per hari yang terlewat selama lima hari bisa digantikan dengan lima jam bersama di akhir pekan,” jelasnya.
Advertisement