Liputan6.com, Jakarta - Al-Fatihah merupakan surah dengan urutan pertama dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 7 ayat. Surah ini mempunyai banyak nama seperti faatihul kitaab (pembuka kitab Al-Qur’an), sab’un matsani (tujuh ayat yang selalu diulang-ulang dalam sholat), dan masih banyak lainnya.
Sebagai surat pembuka, Al-Fatihah memiliki keistimewaan seperti tolak ukur sah tidaknya sholat seseorang. Tidak hanya itu, Al-Fatihah juga dijadikan sebagai penyembuh atau “as-syifa”.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh ad-Darimi melalui Abu Sa’id:
“Fatihul Kitab (surat Al-Fatihah) merupakan obat penawar bagi segala jenis racun.”
Atas kemuliaan dan keistimewaannya, surah yang diturunkan di kota Mekkah ini ternyata memiliki rahasia dibaliknya. Dari tujuh ayat dalam surah Al-Fatihah terdapat tujuh huruf hijaiyah yang tidak tercantum di dalamnya. Apa saja itu?
Berikut penjelasannya merangkum dari NU Online.
Saksikan Vido Pilihan ini:
Huruf Hijaiyah yang Tidak Ada dalam Surah Al-Fatihah
1. Huruf Tsa (ث)
Huruf Tsa (ث) di simbolkan sebagai awal kata Tsubur yang berarti kebinasaan/kemalangan/kehancuran. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa:
“(Akan dikatakan kepada mereka) Janganlah kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak.” (QS. Al-Furqan: 14)
Sebab huruf Tsa tidak ada di dalam surat Al-Fatihah dapat dimaknai karena huruf ini tidak menunjukkan makna suci dan bersih sesuai makna dari Al-Fatihah itu sendiri.
2. Huruf Jim (ج)
Huruf Jim (ج) disimbolkan sebagai awal kata Jahannam yang mengacu kepada neraka Jahannam. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa:
“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.” (QS. Al-Hijr: 43)
3. Huruf Kha (خ)
Huruf Kha (خ) disimbolkan sebagai awal kata Khizyun yang bermakna hina. Begitupun di dalam Al-Qur’an disebutkan:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia.” (QS. At-Tahrim: 8)
4. Huruf Syin (ش)
Huruf Syin (ش) disimbolkan sebagai awal kata Syaqa yang berarti celaka. Huruf Syin juga disimbolkan sebagai nama neraka yakni neraka As-Syawa. Sesuai dengan firman Allah:
“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).” (QS. Hud: 106)
Advertisement
Huruf Hijaiyah yang Tidak Ada dalam Surah Al-Fatihah
5. Huruf Zai (ز)
Huruf Zai (ز) dimaknai sebagai simbol kata Zaqqum yang bermakna nama pohon di neraka. Seperti halnya yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya pohon Zaqqum itu.” (QS. Ad-Dukhan: 43).
Merujuk kepada tafsir Kementerian Agama RI dari kanal tafsirweb ayat di atas menggambarkan hukuman atau azab akhirat bagi orang-orang yang ingkar. Di antara azab tersebut adalah makanan berupa pohon zaqqum yang terdapat di pangkal api neraka.
Tidak hanya itu, huruf Zai, juga dianggap awal kata Zafir yang berarti merintih karena siksa neraka.
6. Huruf Zha (ظ)
Huruf Zha (ظ) disimbolkan sebagai kata Zhalil yang diartikan tempat bernaung di neraka dan sebagai simbol kata Lazha yang juga berarti neraka. Allah berfirman yang artinya:
“Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” (QS. Al-Mursalat: 30-31)
Mengutip dari tafsirweb berdasarkan terjemah Al-Qur’an DEPAG RI, naungan di ayat tersebut bukanlah bermakna tempat untuk berteduh, melainkan asap api neraka yang mempunyai tiga gejolak dari arah kanan, kiri dan atas. Hal ini berarti bahwa azab itu mengepung orang-orang kafir dari segala penjuru.
7. Huruf Fa (ف)
Huruf Fa (ف) disimbolkan sebagai dengan Iftara yang artinya kebohongan yang mendatangkan siksa. Kata ini tertuang dalam QS. Taha ayat 61:
“Berkata Musa kepada mereka: celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa. Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.”
Dari tujuh huruf hijaiyah yang disimbolkan dengan kata bermakna siksaan atau buruk ini tampak jelas bahwa tujuh huruf tersebut bertentangan dengan makna surah Al-Fatihah itu sendiri.
Dengan membaca dan mengamalkan surah Al-Fatihah, diharapkan bahwasanya umat Islam dapat terjaga dari kekhawatiran serta siksaan dari berbagai hukuman yang buruk.