Liputan6.com, Jakarta Desa Sugihan merupakan salah satu desa yang memiliki lahan persawahan luas dan menjadi kawasan perdagangan yang ramai di Tuban, Jawa Timur. Di sana pula, salah satu kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yagn tergabung dalam kelompok petani kelengkeng semakin bersinar.
Klaster tersebut dikenal karena prestasinya dalam mengembangkan pertanian kelengkeng New Kristal. Berkat hal tersebut, nama desanya pun dikenal karena kelengkeng kristalnya.
Advertisement
Di sisi lain, kelompok petani kelengkeng yang terdiri dari sekitar 90 petani mengelola lahan perkebunan kelengkeng seluas 30 hektare. Dengan lahan itu, mereka pun berinovasi dalam bercocok tanam untuk memastikan bahwa kelengkeng dapat dipanen secara terus-menerus.
Selain itu, kelompok petani kelengkeng juga semakin berinovasi dalam menarik pengunjung untuk datang ke Desa Sugihan. Pada tahun 2000 silam, kelompok petani kelengkeng membangun agrowisata kelengkeng.
Salah satu anggota kelompok petani kelengkeng New Kristal, Wiyono menyebut, untuk meningkatkan hasil produksi kelengkeng, para petani kelengkeng mendapatkan dukungan modal usaha dari BRI.
"Kami bekerja sama dengan BRI, berkat kerja keras dan dukungan BRI yang sangat mendorong perkembangan sektor agro dan BRI memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rendah, yang sangat meringankan beban petani, terutama dalam hal permodalan karena kelengkeng memerlukan modal yang besar," sebutnya.
Untuk memenuhi permintaan pasar, kelompok petani Kelengkeng Desa Sugihan saat ini terus mengembangkan kelengkeng jenis New Kristal, yang ditanam di dataran rendah dan memiliki keunggulan dapat berbuah tanpa mengenal musim dan daging yang tebal.
Sebagaimana diketahui, pemberdayaan Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
31.488 Klaster Usaha Sudah Tergabung
Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI pun telah menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari pun mengungkapkan, secara umum strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan.
"BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," ungkapnya.
Advertisement