Industri Tekstil Dukung Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin

Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) mendukung hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) KADIN Indonesia tahun 2024 yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia Periode 2024-2029.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Sep 2024, 13:30 WIB
Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2024 Paris, Anindya Bakrie saat melakukan kunjungan ke EMTEK Group sebagai official broadcaster Olimpiade Paris 2024 di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (17/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Liputan6.com, Jakarta Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) mendukung hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) KADIN Indonesia tahun 2024 yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia Periode 2024-2029. 

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta menyatakan di tengah tekanan kondisi perekonomian bangsa, peran dunia usaha sangat penting untuk memberi masukan kepada pemerintah mendatang. 

“Bukan hanya sekedar menyampaikan, tapi memastikan bahwa masukannya didengar, dikaji dan diimplementasikan” kata Redma dalam keterangan resmi, Minggu (15/9/2024).

Dalam acara MUNASLUB KADIN Indonesia yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024 juga hadir Jemmy Kartiwa, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia. 

MUNASLUB 2024 KADIN Indonesia diinisiasi oleh mayoritas KADIN Provinsi dan Asosiasi serta Himpunan Anggota Luar Biasa (ALB) KADIN Indonesia, dimana dalam penyelenggaraannya dihadiri oleh 28 KADIN Provinsi dan 25 Asosiasi/Himpunan pemegang suara yang mewakili 221 Asosiasi/Himpunan lain di 15 kelompok sektor ALB. 

Sektor Manufaktur Perlu Langkah Perbaikan 

Redma menuturkan kondisi dunia usaha khususnya sektor manufaktur dengan tanda-tanda deindustrialisasi harus segera disikapi dan perlu langkah perbaikan secepatnya. 

“Meski pasar dunia sedang terkoreksi, kita masih punya pasar domestik untuk tetap bisa tumbuh, KADIN diperlukan untuk mengkoordinasikan sejumlah permasalahan antar sektor dan melakukan langkah agar bisa mengoptimalkan pasar domestik untuk kepentingan industri kita” ujar Redma. 

Adapun Redma menambahkan sektor manufaktur yang saat ini dalam trend PHK termasuk TPT didalamnya sangat penting untuk segera diselamatkan agar terhindar dari jurang krisis. 

“Karena sektor manufaktur ini selain berfungsi sebagai penghasil devisa dan pemenuhan kebutuhan domestik juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial ekonomi sebagai sektor yang saat ini menyerap 18,82 tenaga kerja,” tuturnya. 

 


Kepengurusan KADIN Indonesia

CEO Bakrie Group Anindya Bakrie dalam acara ASEAN Business & Investment Summit ke 2 di Sultan Hotel, Jakarta Senin (4/9/2023). (Tasha/Liputan6.com)

Menurut Redma, yang dalam kepengurusan KADIN Indonesia sebelumnya juga sebagai Ketua Komite Industri Pengolahan Lainnya dibawah WKU Asosiasi dan Himpunan, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen maka diperlukan pertumbuhan industri pengolahan di atas 10 persen dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 25 persen. 

Selain itu menurut Redma, bersama pemerintah KADIN kedepan perlu mengoreksi banyak kebijakan di sektor industri, energi, perdagangan, logistik, pertanian, pariwisata dan sektor lainnya hingga kebijakan insentif yang kurang efektif untuk saling bersinergi dan saling mendukung untuk mencapai target tersebut” jelas Redma.

“Pastinya Mas Anin sudah sangat paham permasalahan-permasalahan dunia usaha, dan sebagai Asosiasi dibawah naungan KADIN, sektor TPT siap berjuang bersama untuk mewujudkannya,” pungkasnya. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya