Survei: Nasi Lemak dan Teh Tarik Jadi Menu Sarapan Favorit di Malaysia

Survei tersebut menyimpulkan bahwa orang Malaysia jarang mengawali hari mereka dengan perut kosong.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Sep 2024, 21:30 WIB
Nasi Lemak beserta lauk pelengkap (dok.Instagram@janeyow/https://www.instagram.com/p/B0lu0XglGMK//Devita Nur Azizah

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Survei terbaru menunjukkan bahwa sarapan favorit orang Malaysia adalah nasi lemak dan teh tarik.

Berdasarkan survei oleh Kajidata Sdn Bhd, kecintaan mereka terhadap dua menu tersebut sangat menonjol.

Dilansir Malay Mail, Minggu (15/9/2024), nasi lemak merupakan nasi harum yang dimasak dengan santan dan daun pandan, disertai dengan bumbu cabai merah dan teh panas atau dingin.

Studi nasional yang dilakukan oleh Profesor Datuk Seri Syed Arabi Idid, dari Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), mengungkapkan bahwa dari 1.113 responden, 19 persen biasa memulai hari mereka dengan nasi lemak, sementara 36 persen lainnya memilih teh tarik.

Selain nasi lemak, 18 persen warga Malaysia lebih suka sesuatu yang digoreng untuk sarapan, seperti mie goreng, bihun, kwetiauw atau nasi goreng.

Sementara itu, 16 persen masyarakat Malaysia lebih menyukai roti canai, tosai (sejenis krep) atau chapati. Sebanyak 15 persen memilih roti bakar atau sandwich sebagai makanan pembuka yang lebih ringan dan 11 persen memilih hidangan yang lebih mengenyangkan seperti nasi dengan aneka lauk.

Untuk kategori minuman, teh berada di urutan teratas, 13 persen lebih menyukai minuman cokelat dan sekelompok lainnya memilih air mineral.

 


Kebanyakan Orang Malaysia Selalu Sarapan

Teh Tarik (sumber: Pixabay)

Profesor Syed Arabi, mantan rektor (IIUM) yang merefleksikan studi yang dilakukan antara Mei dan Juli 2024, mengatakan bahwa studi tersebut menyajikan data terkait kecintaan masyarakat Malaysia terhadap makanan, yang menunjukkan bahwa sarapan yang baik bukan sekadar makanan namun juga merupakan cerminan jiwa bangsa.

Ia mencatat bahwa orang Malaysia memiliki selera yang beragam dan jarang mengawali hari mereka dengan perut kosong.

Sementara itu, penasihat Kajidata Datuk Haris Ismail menyuarakan sentimen ini, seraya menambahkan bahwa budaya sarapan yang kaya di Malaysia merupakan bukti kesejahteraan masyarakat.

Di banyak bagian dunia, kata dia, mencari makanan pun bisa menjadi perjuangan.

"Sederhananya, orang Malaysia diberkati. Hubungan mereka dengan nasi lemak dan teh tarik sangat dalam, dan fakta bahwa sebagian besar dapat memulai hari mereka dengan makanan yang mengenyangkan merupakan hak istimewa karena banyak orang di seluruh dunia harus bekerja ekstra keras untuk mencari makanan," kata dia.

Infografis Jokowi Blak-blakan Data Intelijen Parpol Jadi Menu Sarapan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya