Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai amalan yang dipercaya dapat memperluas rezeki, seperti sedekah dan doa-doa khusus. Namun, tidak hanya amalan spiritual yang mempengaruhi kelancaran rezeki, tetapi juga perilaku sehari-hari, termasuk tindakan suami dalam rumah tangga.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha, memberikan ceramah mengenai amalan yang dapat memperlancar rezeki.
Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa agama Islam menganjurkan umatnya untuk mengamalkan beberapa hal yang dapat membuka pintu rezeki.
Setiap orang tentu menginginkan rezeki yang melimpah dan halal, namun ada amalan khusus yang menurut Gus Baha sangat efektif untuk mendatangkan rezeki.
Gus Baha menyampaikan bahwa amalan-amalan seperti sedekah dan sholat dhuha memang sering dikaitkan dengan datangnya rezeki.
Banyak ulama juga sependapat bahwa dua amalan ini menjadi sarana penting untuk mengundang rezeki dari Allah.
"Sedekah dan sholat dhuha adalah jalan yang benar untuk membuka pintu rezeki, sebagaimana dijanjikan oleh Allah dalam Al-Quran," jelas Gus Baha.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Amalan Terbaik
Namun, menurut Gus Baha, ada satu amalan lain yang sering kali terlupakan tetapi justru dianggap sebagai amalan terbaik oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah ceramah yang disampaikan melalui kanal YouTube @SANTRI GAYENG, Gus Baha menyebut bahwa bekerja sesuai kemampuan adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki dampak langsung pada kelancaran rezeki.
"Ibadah terbaik adalah bekerja, sesuai dengan kemampuan masing-masing," ungkap Gus Baha.
Menurutnya, bekerja halal dengan niat karena Allah sudah terhitung sebagai ibadah dalam Islam. "Kalau kita bekerja dengan niat ibadah, itulah yang akan mendatangkan rezeki secara nyata," tambahnya.
Gus Baha menegaskan bahwa bekerja merupakan amalan yang paling utama untuk mendatangkan rezeki secara konkret.
“Jadi, percuma kalau seseorang rutin mengerjakan sholat dhuha atau sedekah, tapi dia tidak mau bekerja,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Gus Baha menyebut bahwa bekerja adalah ibadah yang paling afdhol dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Gus Baha juga menyinggung soal perlakuan suami kepada istri yang dapat mempengaruhi kelancaran rezeki keluarga.
Dalam ceramahnya, ia menjelaskan bahwa hubungan suami istri yang tidak harmonis dapat menjadi penyebab rezeki seret.
"Ketika suami tidak memperlakukan istri dengan baik, itu bisa menjadi sebab Allah menahan rezeki," ujarnya.
Advertisement
Suami Jangan Begini
Gus Baha menjelaskan bahwa Allah memberikan pilihan yang jelas dalam bab pernikahan. Jika pernikahan mendatangkan maslahat, maka pasangan tersebut harus melanjutkan hubungan mereka.
Namun, jika tidak, lebih baik suami menceraikan istrinya dengan baik daripada menahannya tanpa memberikan kejelasan.
"Jika seorang suami tidak jelas dalam memperlakukan istrinya, maka hal itu akan membuat Allah murka dan rezeki keluarga pun tertahan," kata Gus Baha.
Ia menambahkan bahwa suami tidak boleh memperlakukan istrinya seperti "barang gantungan", yaitu tidak dicerai tetapi juga tidak diberikan perhatian dan kasih sayang yang layak.
"Allah berfirman, jangan menahan istrimu hanya untuk menyakitinya," terang Gus Baha. Jika seorang suami memperlakukan istrinya demikian, maka suami tersebut telah mengingkari ajaran Al-Qur'an.
Fenomena ini, menurut Gus Baha, sering terjadi di masyarakat, di mana banyak perempuan yang hidup dalam ketidakpastian karena suaminya tidak mau menceraikan mereka tetapi juga tidak memberikan perhatian.
“Ini adalah bentuk kezaliman yang besar terhadap perempuan,” jelas Gus Baha.
Dalam kasus seperti ini, para ulama pun telah memutuskan bahwa hak cerai dapat diambil alih oleh hakim jika suami tidak bertanggung jawab.
"Hak cerai itu bisa diambil alih oleh hakim jika suami bertindak kurang ajar dan tidak adil kepada istrinya," tambahnya.
Keputusan ini diambil untuk melindungi hak-hak perempuan yang sering kali menjadi korban dari perilaku suami yang tidak bertanggung jawab.
Gus Baha juga menegaskan bahwa perceraian bukanlah solusi yang diinginkan oleh Islam, meskipun diperbolehkan.
"Perceraian itu perkara halal, tapi sangat dibenci oleh Allah. Jadi, kalau bisa, hindari perceraian kecuali sudah tidak ada pilihan lain," jelasnya.
Jika seorang istri sudah benar-benar tidak tahan lagi dengan perilaku suaminya, maka suami harus bersedia untuk melepaskannya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul