Cerita Pompa Canggih Bikin Petani Panen Padi Berkali-kali

Sebagian besar sawah di Kalialang, Purbalingga sebelumnya hanya bisa ditanami satu kali setahun karena bergantung pada curah hujan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Sep 2024, 08:00 WIB
Irigasi pompa bikin petani Purbalingga bisa panen padi walau kemarau. (Foto: Liputan6.com/Kominfo PBG)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mendukung peningkatan produksi hasil pertanian di Purbalingga, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Purbalingga meresmikan sistem irigasi perpompaan di desa Kalialang Kecamatan Kemangkon.

Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, menyampaikan program irigasi perpompaan merupakan upaya untuk mendukung Perluasan Area Tanam (PAT) di daerah. Irigasi perpompaan merupakan salah satu upaya strategis untuk membantu sawah tadah hujan yang seringkali kekurangan air di musim kemarau.

"Sampai saat ini sudah dibangun 20 irigasi perpompaan di Purbalingga, tetapi nanti akan ada 13 lagi menyusul di tahun ini, mudah-mudahan dalam waktu singkat. Sistem ini memungkinkan petani untuk meningkatkan masa penanaman dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun," terangnya.

Pada kesempatan tersebut Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian Sam Herodian didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga Mukodam Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Revon Haprindiat juga melakukan panen padi perdana masa tanam kedua hasil irigasi perpompaan di Desa Kalialang.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Revon Haprindiat, menyampaikan bahwa sebagian besar sawah di Kalialang sebelumnya hanya bisa ditanami satu kali setahun karena bergantung pada curah hujan.

Namun, dengan bantuan irigasi perpompaan yang mengambil sumber air dari Kali Klawing, sekitar 60 hektar sawah kini dapat dialiri air secara lebih optimal.

"Kami berharap indeks pertanaman (IP) yang semula IP-100 (satu kali tanam) menjadi IP-200 (dua kali tanam), atau bahkan IP-300 (tiga kali tanam) dalam setahun. Harapannya dengan adanya peningkatan produksi, petani menjadi lebih sejahtera lagi," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Dampak Nyata

Petani padi yang menerapkan SRI Organik memilih benih sendiri dengan teknik kuno, “nglonggori”, yakni memilih bulir padi terbaik. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, menyampaikan bahwa program irigasi perpompaan dan perpipaan telah memberikan dampak nyata bagi para petani di Purbalingga.

"Panen hari ini menunjukkan betapa besar manfaat yang dirasakan oleh petani dengan adanya irigasi perpompaan. Di daerah yang tadinya hanya bisa satu kali panen, kini bisa mencapai tiga kali panen dalam setahun," ujarnya.

Sementara itu salah satu petani dari Kelompok Tani Mekarsari, Adpono, merasa sangat terbantu dengan adanya irigasi perpompaan ini.

"Terima kasih kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang telah membantu para petani. Dulu kami hanya bisa panen sekali setahun karena sawah tadah hujan, kalau musim kemarau itu tidak bisa panen sama sekali. Setelah ada pompa ini alhamdulillah tadi bisa panen yang kedua. Mudah-mudahan kedepan bisa panen hingga tiga kali, yang sekali menanam palawija seperti jagung atau kacang hijau," tutur Adpono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya