Liputan6.com, Jakarta Para ibu sering kali mendengar anggapan bahwa kecerdasan anak diwariskan dari orangtua. Disebutkan bahwa kecerdasan berasal dari faktor genetik. Topik ini selalu menarik perhatian dan sering menjadi bahan perdebatan.
Bahkan, banyak yang menyalahkan orangtua yang tidak cerdas ketika anak mereka gagal secara akademik dan aspek-aspek lainnya. Sering kali, ibu menjadi pihak yang disalahkan atas hal yang terjadi pada kecerdasan anak-anaknya.
Advertisement
Pemahaman yang sudah terlanjur menyebar di masyarakat ini memang perlu diluruskan. Apakah benar bahwa kecerdasan anak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik? Mari jelajahi lebih lanjut bersama-sama sebagaimana telah dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (16/9/24):
1. Mitos Atau Fakta Kecerdasan Anak Hanya dari Genetika?
Ya, jawabannya adalah mitos. Menurut dr. Ria Yoanita, Sp.A, seorang dokter spesialis anak yang berbicara di podcast #momscorner, perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh dua faktor utama. Sebanyak 20% berasal dari faktor genetika dan 80% dari faktor lingkungan. Lingkungan memainkan peran utama dalam membentuk imunitas anak.
Pernyataan ini menolak anggapan bahwa kecerdasan anak sepenuhnya ditentukan oleh genetika. Faktanya, lingkungan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dalam menentukan kecerdasan kognitif anak.
Kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh sistem imunitasnya. Imunitas yang baik akan menghasilkan anak yang sehat. Ketika anak berada dalam kondisi sehat, ia akan lebih mudah menerima informasi dan rangsangan yang diberikan oleh ibunya.
Hal ini memungkinkan perkembangan motorik yang baik dan memperkaya pengalaman baru yang diperolehnya. Pengalaman baru tersebut akan sejalan dengan peningkatan kemampuan kognitif dan pencapaian tonggak perkembangannya.
Advertisement
2. Mengapa Imunitas Menjadi Penting Untuk Kecerdasan Anak?
Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, penyakit, dan virus yang menyerang. Sistem imun terdiri dari jaringan kompleks sel-sel yang berfungsi mengenali, melawan, dan menghilangkan patogen. Ketika daya tahan tubuh anak menurun, ia akan lebih mudah jatuh sakit. Akibatnya, aktivitas fisik anak menjadi terbatas dan ini dapat menghambat pertumbuhannya.
Waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk melatih saraf motoriknya justru terpakai untuk berbaring karena sakit. Keterbatasan gerak dan penurunan nafsu makan akan menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terkontrol. Hal ini dapat menyebabkan anak gagal tumbuh. Jika terjadi dalam 1000 hari pertama, akan terjadi stunting dan penurunan kemampuan kognitif, yang berdampak pada rendahnya IQ anak di masa depan.
3. Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
1. Nutrisi
70% hingga 90% sistem imun berada di saluran cerna. Di dalam saluran cerna terdapat dua jenis bakteri, yaitu 80% bakteri baik dan 20% bakteri jahat. Porsi keduanya harus seimbang untuk mencapai imunitas yang baik. Sama halnya dengan manusia. Bakteri atau sel tersebut memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Bakteri baik atau probiotik membutuhkan makanan berupa FOS dan GOS yang sering Anda temui pada kandungan susu formula. Untuk yang lebih organik, moms dapat menggunakan kacang-kacangan, apel, buah pir, dan yogurt rendah gula sebagai makanan si kecil.
2. Imunisasi
Sebagai orangtua yang cerdas, Anda perlu mengetahui imunisasi adalah hak anak paling dasar yang wajib dipenuhi. dr. Ria menyebut imunisasi adalah ikhtiar untuk menyehatkan anak. Melalui imunisasi, si kecil akan diberi bekal untuk memerangi jenis-jenis penyakit yang rawan penularannya. Beberapa contoh imunisasi yang wajib adalah polio, hepatitis B, dan BCG. Moms dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terdekat.
3. Stimulasi
Menstimulasi anak adalah proses memberikan berbagai rangsangan yang mendukung perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial mereka. Stimulasi yang tepat dapat membantu anak mencapai potensi maksimal mereka dan mendukung tumbuh kembang yang sehat.
Proses ini melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang keterampilan dan kemampuan anak dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan stimulasi yang baik, milestone anak akan tercapai. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang cerdas di masa depan.
Demikian eksplorasi untuk menjawab apakah mitos atau fakta kecerdasan anak diturunkan oleh orangtua. Nyatanya, bukan genetika penentunya, namun lingkungan adalah faktor terbesar kecerdasan anak. orangtua yang cerdas akan mendorong anaknya tumbuh dengan perawatan terbaik.
Imunitas yang baik akan mendorong anak mengeksplorasi dunianya untuk mencapai milestone. Ingat ya moms, apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak bagi anak beberapa tahun ke depan.
Advertisement