Hendi Yakinkan Succes Story Kota Semarang Diadopsi ke Jawa Tengah

Ketika menjadi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mencatat banyak kisah sukses, mulai bidang pendidikan, kesehatan, hingga penanganan kampung kumuh. Apa yang akan dilakukan jika terpilih jadi Wagub Jateng?

oleh Felek Wahyu diperbarui 16 Sep 2024, 01:37 WIB
Calon Wakil Gubenur Jateng Hendrar Prihadi bertemu dan berdiskusi dengan para aktivis LDII. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Liputan6.com, Semarang - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hendrar Prihadi berkomitmen mengeskalasi program yang menjadi Succes Story saat menjadi Wali Kota Semarang. Mulai dari penyediaan layanan dan fasilitas kesehatan hingga pendidikan gratis yang merata untuk masyarakat pada seluruh kelompok.

Hal tersebut disampaikan Hendi saat menghadiri kegiatan Rapat Pimpinan Wilayah LDII Jawa Tengah di Gedung Rama Shinta Patra Jasa Hotel, Minggu (15/9/2024).

Ia mengaku sudah diskusi dengan calon Gubernur Jateng Jenderal TNI (Purn.) Andika M Perkasa dan mereka malah hendak  menyempurnakan hal baik yang telah dirintis sebelumnya,.

"Kami respect dengan Pak Mardiyanto, kami respect dengan Pak Bibit, kami Respect dengan Mas Ganjar senior saya, semuanya telah melakukan yang terbaik untuk provinsi ini (Jawa Tengah. Tapi dinamika kehidupan ini terjadi dengan cepat sekali," kata Hendi.

Ia lalu bercerita bahwa saat ini SD, SMP, SMA Negeri sudah gratis. Sayangnya belum merata. Masih banyak warga yang ingin etika sekolah gratis, tapi tidak bisa karena tidak ada sekolah negeri di kecamatannya.

"Kenapa tidak bisa? Karena sistem zonasi. Saat saya menjadi Wali Kota, semula SMP Negeri di Semarang hanya sampai SMP Negeri 33, tapi kemudian bertambah sampai SMP Negeri 45. Artinya ada 12 sekolah yang saya bangun di Kota Semarang," katanya.

 


Testimoni Ketua LDII

Kepala LKPP Hendrar Prihadi. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Hendi juga bercerita dengan layanan dan fasilitas kesehatan gratis. Saat ini di Kota Semarang telah berjalan program bernama Universal Health Coverage yang dapat dieskalasi di tingkat provinsi Jawa Tengah.

"Masalah kesehatan gratis ini kita tidak bisa bicara kaya atau miskin. Semua harus mendapat hak yang sama karena berobat itu tidak bisa direncanakan, siapa saja bisa tiba-tiba sakit dan membutuhkan fasilitas dari pemerintah. Itulah yang menjadi fokus kami," kata Hendi.

Ketua LDII Jawa Tengah, Prof. Singgih Tri Sulistiyono menyebut Hendi sebagai tokoh muda masa depan Jawa Tengah. Ia mengakui respon Hendi yang sangat cepat ketika mendapat informasi permasalahan di masyarakat.

"Daerah rumah saya pernah kebanjiran lalu saya WA beliau, dan kepala Dinas PU langsung datang untuk menormalisasi drainase. Tepuk tangan untuk beliau," kata Prof. Singgih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya