Ingin Bertemu Anies, Ridwan Kamil: Tidak Melulu Minta Dukungan

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) ingin bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Namun, tujuan pertemuan tersebut bukan untuk meminta dukungan Anies.

oleh Aries Setiawan diperbarui 16 Sep 2024, 21:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu di Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) ingin bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Namun, tujuan pertemuan tersebut bukan untuk meminta dukungan Anies Baswedan.

"Saya menyampaikan pesan ingin bertemu dulu (dengan Anies), tidak melulu ujungnya meminta dukungan ya," kata Ridwan Kamil di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2024).

Eks Wali Kota Bandung itu menuturkan, tidak hanya ingin bertemu dengan Anies, melainkan semua mantan gubernur Jakarta. Tujuannya ingin untuk menimba ilmu dari pengalaman mereka.

"Tapi lebih kami menghargai pemimpin-pemimpin Jakarta yang keilmuannya tentunya kami butuhkan jika kami terpilih," ujar Ridwan Kamil.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengaku sudah berbalas pesan WhatsApp dengan Anies Baswedan untuk merencanakan pertemuan. Namun, balasan WhatsApp Anies hanya baru sebatas pertemanan, belum terkait pertemuan.

"Sudah menjawab (WhatsApp) sebagai pertemanan, tapi tidak spesifik tentang penjadwalan bertemunya. Mungkin masih sibuk," kata RK di Kebon Melati, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2024).

RK menyampaikan pesan kepada seluruh mantan gubernur Jakarta, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), agar bisa bersilaturahmi. Dia mengaku tujuan berkomunikasi itu bukan meminta dukungan.

"Gini, saya menyampaikan pesan kepada seluruh mantan gubernur, kami ingin silaturahmi. Itu pesannya sama. Ke Pak Ahok begitu. Saya dengar juga Pak Ahok merespons," kata RK.

"Tujuannya bukan minta didukung, tujuan pertamanya silaturahmi. Kami orang baru, ilmunya sedikit di wilayah ini, secara syariat kan kita jangan sok tahu, supaya tidak sok tahu saya datengin," tambahnya.


Talkshow Ridwan Kamil Mirip Acara "Desak Anies"

Anies Baswedan di acara Desak Anies. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menggelar acara talkshow bertajuk Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil (BARK) di Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2024).

Banyak di lini media sosial menyamakan talkshow tersebut mirip dengan acara calon presiden Anies Baswedan yang bertajuk Desak Anies.

Terkait hal ini, inisiator Desak Anies, Ghifari Fachrezi, membenarkan acara BARK memang mirip. Pasalnya, memiliki visi yang sama yaitu membawa kontestasi politik Indonesia, ke dalam level pertarungan gagasan.

"Kemarin ada yang bilang konsepnya mirip Desak Anies, visualnya juga 'kelihatan' sama. Ya karena memang yang mengerjakan orangnya sama, saya dan tim. Lagian saya bingung, kenapa harus resisten ya? Justru ini kan bagus untuk pendidikan politik masyarakat," kata Ghifari dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2024).

"Malah kalau bisa setiap calon kepala daerah di seluruh wilayah bikin acara dengan konsep seperti ini. Bakal bagus banget itu," sambung Ghifari.

Dia pun menuturkan, bersama tim ingin budaya politik yang mendidik dapat kian masif di Indonesia. Agar nantinya, masyarakat dapat membuat keputusan politik berdasarkan pertimbangan yang rasional.

"Kami punya visi untuk menghadirkan dan membudayakan program politik yang mendidik dan berpaku pada substansi. Biar politik bisa jadi arena tarung gagasan. Apalagi dari perspektif anak-anak muda, kita kan ingin melihat, menilai, dan menguji setiap calon pemimpin yang ada. Agar setiap keputusan politik yang dihasilkan berbasis pada rasionalitas," ungkap Ghifari.

Dia pun menuturkan, program BARK akan dilakukan di beberapa titik lainnya di kota Jakarta.

"Jadi nanti kita bakal bikin lagi yang seperti ini di beberapa titik lainnya di Jakarta. Biar seluruh lapisan masyarakat, bisa hadir untuk mendengar dan menguji calon pemimpinnya secara langsung," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya