Melihat 5 Jenis Kepribadian Orang dari Caranya Menimbun Barang, Kamu Tipe Mana?

Cara seseorang menyimpan atau menimbun barang bisa mencerminkan kepribadiannya.

oleh Miranti diperbarui 17 Sep 2024, 09:27 WIB
Ilustrasi packing baju, koper. (Foto oleh Vlada Karpovich: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-wanita-duduk-sepatu-7365311/)

Liputan6.com, Jakarta Mengenali kepribadian seseorang sering kali memerlukan waktu yang cukup lama. Beberapa individu sangat pemalu dan tertutup, sehingga sulit untuk memahami karakter dan sifat asli mereka. Ada juga orang yang sering berubah sikap karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi di sekitarnya, sehingga orang lain kesulitan untuk mengenali sifat asli mereka.

Selain itu, ada juga orang yang tampak jujur dan terbuka, namun sebenarnya menyimpan luka mendalam di dalam hati mereka. Meski kamu mungkin tidak sepenuhnya memahami kepribadian seseorang, bukan berarti kamu tidak dapat mempelajarinya atau mengenali tanda-tandanya.

Salah satu tanda yang dapat diamati adalah kebiasaan sehari-hari, seperti kebiasaan menumpuk atau menyimpan barang. Cara seseorang menumpuk dan menyimpan barang ternyata bisa mengungkapkan kepribadian mereka yang sebenarnya.

Berikut adalah beberapa tipe kepribadian yang bisa diidentifikasi dari caranya menumpuk dan menyimpan barang sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (17/9/2024):


1. Menyembunyikan Barang di Kamar Kosong atau Garasi

gambar kamar yang kacau/Foto oleh Monica Silvestre/Pexels

Ketika seseorang sering menumpuk barang-barang yang berantakan di garasi atau ruangan yang tidak terpakai, biasanya orang tersebut cenderung menghindari masalah dan emosi yang dirasakannya. Secara emosional, orang ini mungkin tidak memiliki kekuatan mental untuk menghadapi kenyataan yang sulit, sehingga lebih memilih untuk menghindar, mengalihkan perhatian, dan mengabaikan masalah yang ada.

Ia hanya berharap tumpukan itu akan hilang dengan sendirinya, tetapi tidak pernah mau membersihkannya. Daripada menyimpan rasa takut, lebih baik luangkan waktu untuk mengatasinya sedikit demi sedikit, sebelum masalah menjadi lebih besar dan lebih sulit untuk diurus atau diselesaikan.


2. Menimbun Barang Berantakan di Meja

gambar kamar/Foto oleh Mayıs/Pexels

Individu yang membiarkan barang-barang berantakan di meja, baik itu meja kerja, meja makan, meja rias, atau meja lainnya, cenderung memiliki kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau menghadapi masalah yang ada. Mereka sadar bahwa masalah tersebut perlu diatasi, namun berpikir bahwa hal itu bisa dilakukan nanti. Orang seperti ini enggan menghadapi pekerjaan yang sulit secara langsung, dan lebih memilih untuk menundanya daripada segera menyelesaikannya.

Ini serupa dengan sikap menghindar, namun mereka lebih sadar bahwa ada hal yang perlu diselesaikan meskipun terus menunda-nunda. Sedangkan tipe penghindar pertama, cenderung ingin menyembunyikan masalah dan tidak mau mengakui keberadaannya.


3. Menyimpan Barang di Lemari

gambar lemari/Foto oleh Ron Lach/Pexels

Kebiasaan menyimpan atau menumpuk barang di lemari secara sembarangan seringkali mencerminkan ketidakmampuan untuk melepaskan masa lalu dan keinginan untuk mempertahankan kenangan indah yang pernah ada, meskipun masa itu telah berlalu. Padahal, melepaskan bukan berarti melupakan. Kenangan berharga akan tetap tersimpan dalam ingatan, dan sebenarnya membuang atau melepaskan barang-barang yang sudah tidak terpakai dapat memberikan rasa lega karena tidak lagi terikat oleh perasaan sayang yang sudah usang.

Orang ini harus belajar untuk menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan dan memberikan ruang di lemari untuk pakaian dan kenangan baru. Terimalah gagasan bahwa pengalaman baru menanti, dan setiap tahap kehidupan hadir dengan momen spesialnya sendiri.


4. Menumpuk Barang di Loteng

gambar loteng/Foto oleh Ketut Subiyanto/Pexels

Loteng sering menjadi tempat penyimpanan barang-barang yang kita enggan buang karena merasa bersalah. Secara emosional atau psikologis, kebiasaan menimbun barang di loteng bisa menunjukkan perasaan bersalah bila membuang barang yang memiliki nilai sejarah atau kenangan penting. Akhirnya, orang-orang ini cenderung menyimpan barang-barang yang sebenarnya sudah tidak diperlukan atau bisa digantikan dengan yang baru.

Pada intinya, ini adalah beban emosional. Barang-barang tersebut tidak akan merasa tersinggung jika dibuang, namun keterikatan emosional dan kenangan yang ada membuat seseorang merasa bersalah untuk membuangnya. Orang ini perlu belajar untuk melepaskan, sehingga tidak terus-menerus menyimpan barang-barang yang sudah usang.


5. Menumpuk Barang di Mobil

gambar mobil/Foto oleh Rachel Claire/Pexels

Pemilik mobil sering kali menganggap bahwa kendaraannya adalah tempat yang ideal untuk menyimpan berbagai barang yang mungkin akan digunakan lagi di masa depan. Namun, kenyataannya mereka justru menumpuk sampah atau barang-barang yang seharusnya segera dibersihkan.

Kebiasaan ini mencerminkan seseorang yang sedang kewalahan dan merasa terbebani oleh berbagai masalah dalam hidup. Akan lebih baik jika mobil dibersihkan secara rutin untuk mengurangi beban psikologis tersebut. Melihat kendaraan yang kita gunakan sehari-hari dalam keadaan bersih dapat memberikan rasa lega dan energi positif untuk menjalani hari.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya