Liputan6.com, Washington, DC - Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) atau Secret Service mengatakan pada hari Senin (16/9/2024), mereka mengetahui unggahan miliarder Elon Musk di platform media sosial X yang menyebutkan bahwa tidak ada upaya pembunuhan terhadap Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Musk, yang memiliki platform X atau sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengunggah unggahan tersebut setelah seorang pria yang diduga berencana membunuh calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, di lapangan golfnya di West Palm Beach ditangkap pada hari Minggu (15/9).
Advertisement
Seorang pendukung Trump dan CEO Tesla, Musk menulis pada hari Minggu, "Dan tidak seorang pun yang mencoba untuk membunuh Biden/Kamala."
Pria usia 53 tahun itu mengakhiri unggahannya dengan emoji wajah dan alis terangkat.
Unggahan Musk dengan cepat dikritik oleh pengguna X, yang mengatakan bahwa mereka khawatir pernyataannya dapat memicu kekerasan terhadap Biden dan Harris.
Musk telah menghapus unggahan tersebut, namun Secret Service, yang bertugas melindungi presiden, mantan presiden, wakil presiden, dan pejabat terkemuka AS lainnya, mengetahui pernyataannya.
"Secret Service mengetahui unggahan media sosial yang dibuat oleh Elon Musk dan sebagai praktik, kami tidak mengomentari hal-hal yang melibatkan intelijen perlindungan," kata seorang juru bicara Secret Service kepada Reuters melalui email, seperti dilansir CNA, Selasa (17/9).
"Namun, kami dapat mengatakan bahwa Secret Service menyelidiki semua ancaman yang terkait dengan orang-orang yang kami lindungi."
Lelucon Musk?
Juru bicara Secret Service menolak menyebutkan apakah pihaknya telah menghubungi Musk, yang dalam unggahan lanjutannya mengisyaratkan bahwa dia hanya membuat lelucon.
"Yah, satu pelajaran yang saya pelajari adalah bahwa hanya karena saya mengatakan sesuatu kepada sekelompok orang dan mereka tertawa bukan berarti itu akan menjadi sangat lucu di X," tulisnya.
"Ternyata lelucon JAUH kurang lucu jika orang tidak mengetahui konteksnya dan penyampaiannya berupa teks biasa."
Gedung Putih sendiri sudah mengkritik Musk atas unggahannya.
"Kekerasan seharusnya dikutuk, tidak boleh didorong atau dijadikan bahan tertawaan. Retorika ini tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates pada hari Senin.
Harris, seorang Demokrat yang mencalonkan diri melawan Trump dalam Pilpres AS pada 5 November, mengeluarkan pernyataan pada Minggu malam dan seperti yang dilakukan Biden, dia menyatakan kelegaan dan rasa syukur bahwa Trump tidak terluka. Dia pun mengutuk kekerasan politik.
Advertisement