Kemlu RI: Tidak Ada WNI Korban Topan Bebinca di Shanghai

Berdasarkan catatan lapor diri KJRI Shanghai usai terjangan Topan Bebinca, diketahui terdapat 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Jiangxi, dan Anhui.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 17 Sep 2024, 11:07 WIB
Pejalan kaki dan seorang pengendara sepeda motor menggunakan perlengkapan hujan saat cuaca buruk akibat Topan Bebinca di Shanghai pada Senin 16 September 2024. (Hector RETAMAL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Topan dahsyat menerjang daratan di dekat pusat keuangan Shanghai, China dan mengakibatkan ratusan ribu orang dievakuasi.

Topan Bebinca menerjang sekitar pukul 07:30 waktu setempat pada Senin (16/9) di wilayah pesisir Kota Baru Lingang di timur Shanghai, kata Badan Meteorologi China.

Menurut media pemerintah China, ini adalah badai terkuat yang menerjang Shanghai dalam 75 tahun.

KJRI Shanghai dalam keterangan tertulis yang disampaikan pihak Kemlu RI, Selasa (17/9/2024), menyebut Topan Bebinca telah melanda China khususnya di wilayah Shanghai. Topan ini disebut lebih dahsyat kekuatannya dari yang sebelumnya di tahun 1949.

"Hingga saat ini, otoritas setempat menyampaikan belum ada korban akibat bencana tersebut," jelas Judha Nugraha, selaku Dirjen PWNI dan BHI. 

Sejumlah aksi mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah setempat di antaranya:

  • Mobilisasi Tim SAR di titik-titik rawan
  • Aktivasi respons darurat ke level 4 untuk Provinsi Anhui dan level 3 untuk Provinsi Zhejiang dan Kota Shanghai

"KJRI Shanghai juga telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Tidak ada informasi WNI yang menjadi korban," kata Judha.

Berdasarkan catatan lapor diri KJRI Shanghai, terdapat 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Jiangxi, dan Anhui.

Adapun untuk hotline KJRI Shanghai dapat dihubungi di nomor +8613564406540 dan WeChat ID: KonsulerShanghai.


Picu 400.000 Orang di Wilayah Metropolitan Shanghai Direlokasi

Badan Meteorologi setempat mengatakan topan Bebinca akan disertai hujan lebat dan diperkirakan akan menerjang daratan di sepanjang pesisir timur Tiongkok pada Senin pagi (16/9) hingga Selasa (17/9). (Hector RETAMAL/AFP)

Sebelumnya, sebagai tindakan pencegahan, lebih dari 400.000 orang di wilayah Metropolitan Shanghai direlokasi pada Minggu malam, menurut pejabat setempat.

Sebanyak 9.000 orang lainnya dievakuasi dari Distrik Chongming, sebuah pulau di muara Sungai Yangtze yang juga merupakan bagian dari Shanghai, dikutip dari laman BBC, Senin (16/9).

Ratusan penerbangan dibatalkan karena dua bandara utama kota itu menghentikan semua penerbangan.

Layanan kereta api juga dibatalkan dan jalan raya ditutup. Batas kecepatan 40 km/jam (25 mph) diberlakukan di jalan-jalan di dalam kota. 25 juta penduduk Shanghai telah disarankan untuk tinggal di rumah sebelum badai datang.

Pihak berwenang mengeluarkan peringatan merah untuk Bebinca, level tertinggi, karena kecepatan angin hingga 151 km/jam (94 mph) tercatat di pusat topan.

Jarang sekali Shanghai terkena hantaman langsung dari topan kuat, yang cenderung menerjang daratan lebih jauh ke selatan di Tiongkok.

Markas besar pengendalian banjir kota mengatakan mereka menerima lusinan laporan insiden yang terkait dengan topan tersebut - kebanyakan pohon tumbang dan papan reklame.

Resor-resor di Shanghai, termasuk Shanghai Disney Resort, Jinjiang Amusement Park, dan Shanghai Wild Animal Park, telah ditutup sementara dan banyak feri dihentikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya