Liputan6.com, Jakarta Jay Chaudhry saat ini masuk dalam jajaran miliader. Pria yang saat ini berusia 66 tahun ini pertama kali mendirikan perusahaan pada 1996 dengan nama SecureIT. Ia membangun usaha tersebut bersama istrinya.
Perusahaan itu kemudian dijual seharga USD 70 juta pada 1998 atau dua tahun kemudian. Setelah itu, ia mendirikan tiga perusahaan lain yakni AirDefense, CipherTrust, dan CoreHarbor, yang semuanya berhasil dijual juga
Advertisement
Tahun 2008, ia mendirikan perusahaan keamanan bernama siber Zscaler, di mana ia kini menjabat sebagai CEO. Saat ini, kapitalisasi pasar Zscaler mencapai USD 25,31 miliar.
Sedangkan menurut Forbes, kekayaan Chaudhry diperkirakan mencapai USD 9,5 miliar atau kurang lebih Rp 142,5 triliun.
Kunci Sukses Jay Chaudhry
Dikutip dari NBC New York, Kamis (19/9/2024), Chaudhry percaya bahwa salah satu kunci sukses adalah semangat untuk mencapai sesuatu yang berarti. Menurutnya, jika adanya rasa semangat terhadap suatu pekerjaan, maka pekerjaan itu akan terasa lebih mudah dan menjadi seperti hobi yang menyenangkan.
Semangat ini dapat membuat keinginan untuk bekerja lebih keras dan terus maju untuk meraih hasil yang lebih baik.
Bagi Chaudhry, semangatnya datang ketika membangun perusahaan dan mewujudkan ide-ide. Menurutnya, tanpa rasa semangat tersebut, pengalaman sebanyak apapun tidak akan berarti, karena orang tanpa gairah tidak akan terdorong untuk terus bekerja dan maju.
Saat mencari karyawan, Chaudhry juga memperhatikan seberapa besar minat dan penelitian yang telah dilakukan oleh kandidat karyawan. Hal ini dilakukan karena menurutnya adanya semangat yang mendasari suatu minat tersebut maka menjadi tanda potensi kesuksesan dalam pekerjaan seseorang.
Pengusaha Merapat, Warren Buffett Bagi Tips Sukses Jalankan Bisnis
Sebelumnya, CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett dikebal luas sebagai salah satu investor paling sukses. Ia bahkan membagikan tips terbaiknya untuk para pengusaha, tentang hal-hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk para pelanggaran mereka.
"Saran terbaik untuk pemilik bisnis kecil, atau pemilik bisnis besar, adalah jangan pernah berhenti memikirkan cara menyenangkan pelanggan Anda," kata Buffett, dikutip dari GoBankingRates, Rabu (31/7/2024).
"Bukan untuk memuaskan pelanggan Anda, tetapi untuk menyenangkan pelanggan Anda," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Goldman Sachs.
Buffett mengatakan penting untuk selalu memikirkan pelanggan. "Ketika Anda bangun di pagi hari, mulailah memikirkannya," ucapnya.
"Pada siang hari, pikirkanlah. Pada malam hari, pikirkanlah. Dan kemudian impikanlah. Tidak ada perusahaan yang pernah gagal yang memiliki jutaan pelanggan yang senang. Anda mulai dengan mereka, dan Anda mendapatkan mereka satu per satu," bebernya.
Buffett bukan satu-satunya orang yang percaya pada fokus pelanggan yang kuat. Pendiri Amazon, Jeff Bezos mengatakan penting untuk menjadi "obsesif" tentang pelanggan Anda.
"Kami telah melakukan ini sejak awal, dan itulah satu-satunya alasan Amazon ada saat ini dalam bentuk apa pun," kata Bezos dalam sebuah video di YouTube.
"Kami selalu mengutamakan pelanggan. Ketika diberi pilihan untuk terobsesi dengan pesaing atau terobsesi dengan pelanggan, kami selalu terobsesi dengan pelanggan," ujar dia.
Advertisement
Menganalisis Masa Lalu Lebih Mudah
Buffett telah memberikan nasihat tambahan kepada para pengusaha selama bertahun-tahun.
Ia menyebut, pengusaha perlu memahami bahwa meramalkan masa depan itu menantang sementara menganalisis masa lalu lebih mudah.
Ini tidak berarti Anda harus terlalu berhati-hati. Sebaliknya, pastikan bahwa keputusan didasarkan pada penelitian yang solid dan selalu siap untuk beradaptasi dan berubah berdasarkan umpan balik dari dunia nyata.
"Anda hanya perlu melakukan beberapa hal dengan benar dalam hidup Anda selama Anda tidak melakukan terlalu banyak kesalahan," imbuh Buffett.