Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyambangi gedung lama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (17/9/2024). Kaesang tiba sekira pukul 10.40 WIB dengan mengenakan kemeja warna putih.
Usai bertemu sejumlah pihak di dalam gedung KPK, Kaesang keluar menemui awak media. Dia mengaku, kedatangannya hanya untuk mengklarifikasi soal penggunaan jet pribadi yang ditumpanginya ke Amerika Serikat.
Advertisement
"Saya mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat (AS), yang numpang atau bahas bekennya nebeng lah, nebeng pesawatnya teman saya," ujar Kaesang kepada awak media di lokasi, Selasa (17/9/2024).
Saat ditegaskan hal detail terkait lainnya, Kaesang belum mau bicara banyak dan menyerahkan kepada tim hukum dan juru bicaranya di PSI.
Sementara itu, Anggota Dewan Pembina PSI, Isyana Bagoes Oka menyatakan kedatangan sang ketua umum ke KPK bertujuan mengklarifikasi sejumlah hal.
"Mas Ketum memberikan klarifikasi atas sejumlah hal," tulis Isyana dari PSI melalui pesan singkat, Selasa (17/9/2024).
Tindakan Proaktif Kaesang
Menurut Isyana Bagoes Oka, Kaesang datang ke KPK bukan karena dipanggil namun tindakan proaktif.
"Di kantor KPK secara proaktif," jelas dia.
Terpantau, kehadiran Kaesang di PSI tidak sendiri, dia nampak didampingi Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
Advertisement
Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, memberikan tanggapannya terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi yang melibatkan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Jokowi menegaskan bahwa semua warga negara, termasuk Kaesang, memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
"Ya itu semua warga negara sama di mata hukum. Ya itu aja," kata Jokowi di Stadion Utama Gelora Bang Karno (GBK) Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Ketua KPK Nawawi Pomolango menyatakan bahwa pemanggilan terhadap Kaesang Pangarep mungkin saja terjadi, mengingat hubungannya sebagai putra Presiden Joko Widodo.
Pemanggilan ini terkait laporan dugaan gratifikasi atas penggunaan jet pribadi Gulfstream G650 ke Amerika Serikat bersama istrinya, Erina Gudono.
"Melihat seorang Kaesang sebagai bukan penyelenggara negara. Kita harus melihat Kaesang kaitannya dengan penyelenggara negara gitu, ada keluarganya," ujar Nawawi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Nawawi juga menyatakan telah memerintahkan Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Pengaduan Laporan Masyarakat untuk menangani kasus yang melibatkan Kaesang Pangarep.
"Kita sudah memintakan untuk mereka melakukan klarifikasi. Kaesang kan enggak bisa dianggap secara personal. Semua publik mengetahui bahwa Kaesang adalah... Apa? Bisa dilanjutin, gitu kan? Sudah dipahami," kata Nawawi tanpa menyebut nama Presiden Jokowi.