Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Jakarta hari ini, Rabu (18/9/2024) dilaporkan mayoritas berawan tebal, seperti itulah prakiraan cuaca hari ini.
Berdasarkan laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca Jakarta pada siang nanti juga diprakirakan berawan tebal, namun tak ada hujan sama sekali.
Advertisement
Kemudian cuaca Jakarta malam hari diprakirakan juga masih berawan tebal.
Selanjutnya untuk wilayah Bekasi dan Depok, Jawa Barat cuaca pagi hari diprediksi kabut, kemudian siang hingga malam berawan tebal.
Sedangkan di Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan pada sepanjang hari ini bakal berawan tebal, namun tak ada hujan sama sekali.
Sementara itu di Kota Tangerang, Banten diprediksi BMKG cuaca pagi hingga malam hari nanti bakal cerah berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Jakarta Pusat | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Jakarta Selatan | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Jakarta Timur | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Jakarta Utara | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Kepulauan Seribu | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Bekasi | Kabut | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Depok | Kabut | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Kota Bogor | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Tangerang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca
Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.
Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.
Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.
"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," ujar Dwikorita.
"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," kata Dwikorita.
Advertisement
Perubahan Iklim Mengancam Kehidupan Global
Sebelumnya, perubahan iklim menjadi tantangan global terpenting bagi umat manusia saat ini. Laporan dari berbagai lembaga dunia di antaranya World Meteorological Organization(WMO), Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) menyatakan bahwa perubahan iklim akan terus terjadi dalam beberapa dekade mendatang apabila tidak dilakukan aksi mitigasi.
Dampak negatif yang telah ditimbulkan oleh perubahan iklim menuntut perlunya respons global untuk melakukan aksi mitigasi dan adaptasi.
Menurut laporan World Meteorological Organization (State of the Global Climate 2023) menyatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah, dengan anomali temperatur global 1,45 derajat celcius di atas periode praindustri dan selama sembilan tahun terakhir periode 2015-2023 adalah sembilan tahun terpanas sepanjang sejarah.
Seiring dengan kegiatan peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ke-77 tahun pada 21 Juli 2024, diadakan kegiatan 'Festival Aksi Iklim dan Workshop Iklim Terapan: Aksi Iklim Kaum Muda untuk Perubahan Iklim Indonesia' di Auditorium BMKG.
"Perubahan iklim ini adalah isu yang tidak bisa diabaikan. Jika tidak ada upaya mitigasi yang serius, dampaknya akan semakin parah dan merugikan masyarakat luas," ujar Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id.
Ternyata Ada Alasan Kenapa Kita Lebih Mudah Lelah dan Mengantuk Saat Cuaca Panas
Anda tidak perlu merasa sendirian jika merasakan lelah dan mengantuk akhir-akhir ini karena cuaca panas yang cukup mengganggu. Rupanya, ada banyak alasan mengapa cuaca panas dapat membuat Anda merasa lebih lelah dari biasanya, butuh tidur siang, atau bahkan sekadar capek.
Melansir dari Cosmopolitan, Kamis (8/8/2024), menurut Dr. Aime Brame, seorang Consultant Physician di London Bridge Hospital, tidak jarang merasa lebih mengantuk dari biasanya saat cuaca panas. Ia menambahkan bahwa pada dasarnya ada tiga alasan untuk itu juga, yang pertama adalah tubuh Anda bekerja keras untuk mengatur suhu tubuh.
"Diperlukan banyak energi untuk mempertahankan suhu tubuh, sedangkan menjaga tubuh tetap sejuk membutuhkan usaha," jelas Dr. Brame.
"Menjaga suhu internal yang konstan sangat penting untuk fungsi tubuh yang normal. Otak mendeteksi peningkatan suhu darah dan menyebabkan tubuh berkeringat dan pembuluh darah melebar untuk menghilangkan panas -- proses ini aktif dan membutuhkan energi."
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa suhu luar yang tinggi dan peningkatan keringat juga dapat mengakibatkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat membuat Anda merasa lesu.
"Selain kehilangan cairan, hilangnya garam dan elektrolit esensial seperti kalium, kalsium, dan magnesium juga dapat membuat Anda merasa lelah," imbuh Dr. Brame, yang mengingatkan kita akan pentingnya tetap terhidrasi pada hari-hari yang cerah.
Apa saja alasan umum lainnya untuk mengantuk saat suhu meningkat? Jika Anda berolahraga di tempat yang sangat panas, itu bisa jadi merupakan faktor penyebabnya.
"Olahraga ekstrem harus dihindari saat cuaca panas, dan Anda mungkin perlu mengubah rutinitas latihan dan memulai lebih awal atau lebih lambat di siang hari untuk menghindari cuaca panas," kata Dr. Brame. "Atau, pertimbangkan untuk beralih ke aktivitas yang lebih dingin seperti berenang."
Terakhir, banyak orang kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur di tempat yang lebih panas, dan kita semua tahu bahwa kurang tidur membuat Anda lebih lelah keesokan harinya.
Advertisement