Pemuda Melayu Riau dan Mahasiswa Nyatakan Tidak Golput, Lawan Hoaks Jelang Pilkada

Pemuda Melayu Riau dan perwakilan mahasiswa dari Universitas Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu ajak masyarakat tidak golput di Pilkada dan lawan politik uang.

oleh M Syukur diperbarui 17 Sep 2024, 20:02 WIB
Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono bersilaturahmi dengan Pemuda Melayu Riau Indonesia dan mahasiswa membicarakan Pilkada 2024. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Resort Rokan Hulu terus mendekati berbagai lapisan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Masyarakat diajak menyalurkan hak pilihnya yang telah dijamin konstitusi.

Ajakan ini disampaikan Kepala Polres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono ketika bersilaturahmi dengan Pemuda Melayu Riau Indonesia (PMRI) dan perwakilan mahasiswa Universitas Pasir Pangaraian. Kegiatan ini berlangsung di Desa Rambah Hilir, Kecamatan Rambah Hilir.

 

Silaturahmi ini berlangsung hangat ditemani minuman dan makanan ringan. Berlangsung beberapa puluh menit, Kepala PMRI beserta anggota serta mahasiswa yang hadir menyatakan tidak akan golput.

"Kami akan membantu kepolisian mewujudkan Pilkada damai, menyalurkan hak suara dan menjaga keamanan serta keterikatan selama tahapan Pilkada berlangsung," kata Ketua PMRI Khoirul Basar.

Khoirul dan perwakilan mahasiswa yang hadir sependapat dengan Kapolres bahwa memberikan hak suara dalam Pilkada merupakan suatu kebaikan. Tujuannya memilih kepala daerah terbaik demi Rokan Hulu terus maju.

Budi mengucapkan terima kasih atas dukungan PMRI dan mahasiswa untuk menyukseskan semua tahapan Pilkada hingga penetapan serta pelantikan kepala daerah terpilih.

"Mari jaga kondusivitas keamanan di lingkungan masyarakat dan kampus dalam Pilkada serentak," kata Budi, Senin siang, 17 September 2024.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tolak Politik Uang

Budi mengajak masyarakat untuk menghindari politik uang atau memilih kontestan Pilkada karena diberikan uang. Budi meminta masyarakat menolak dan memilih sesuai kriteria yang diinginkan.

"Kemudian jangan mudah percaya kabar hoaks, politik identitas, kampanye hitam dan isu suku, agama, ras serta antara golongan yang dapat memecah kesatuan bangsa," ucap Budi.

Menurut Budi, berbeda pilihan itu merupakan hal biasa. Jangan sampai perbedaan menjadi pemecah kesatuan sehingga setelah selesai Pilkada nanti, semuanya kembali bersatu lagi membangun daerah.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya