CFX Jamin Keamanan Industri Aset Kripto di Indonesia

CFX, satu-satunya bursa kripto teregulasi di Indonesia, memberikan tanggapan atas isu keamanan siber yang tengah menjadi perhatian dalam ekosistem aset kripto Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Sep 2024, 14:40 WIB
Ilustrasi harga kripto. CFX, satu-satunya bursa kripto teregulasi di Indonesia, memberikan tanggapan atas isu keamanan siber yang tengah menjadi perhatian dalam ekosistem aset kripto Indonesia. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta CFX, satu-satunya bursa kripto teregulasi di Indonesia, memberikan tanggapan atas isu keamanan siber yang tengah menjadi perhatian dalam ekosistem aset kripto Indonesia. Insiden yang melibatkan salah satu pedagang aset kripto lokal ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pengguna dan masyarakat terkait keamanan platform kripto di tanah air.

Direktur Utama CFX, Subani, menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan yang ketat di seluruh industri untuk melindungi nasabah dan menjaga integritas ekosistem aset kripto.

"Insiden ini mengingatkan kita semua bahwa kewaspadaan yang dalam mengelola risiko keamanan siber sangatlah penting," tegasnya.

CFX berkomitmen untuk terus memperketat standar keamanan melalui proses akreditasi dan pemantauan terhadap setiap platform yang menjadi anggota CFX, guna memperkuat perlindungan bagi nasabah dan menjaga kepercayaan terhadap ekosistem aset kripto di Indonesia. 

Lebih lanjut, Subani menyampaikan bahwa Indodax belum terdaftar sebagai anggota bursa CFX karena belum memenuhi persyaratan. "Keamanan adalah prioritas utama di industri ini. Kami juga akan meningkatkan dan memperketat persyaratan serta proses keanggotaan bursa, sambil berkoordinasi dengan SRO terkait dengan penyimpanan aset nasabah," jelasnya.

CFX juga berkomitmen untuk terus memantau proses investigasi yang tengah dilakukan terkait insiden ini, serta siap membantu Indodax agar dapat memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh Bappebti, dengan harapan agar nantinya Indodax berhasil bergabung sebagai anggota resmi CFX.

Subani juga menambahkan bahwa melalui kerja sama erat antara pelaku industri, regulator, dan platform kripto lainnya, pihaknya yakin dapat memperkuat sistem keamanan dan mengurangi risiko di masa mendatang. "CFX akan terus berperan aktif dalam upaya ini, mendukung semua inisiatif yang bertujuan meningkatkan standar keamanan di industri," pungkasnya.

Subani berharap kerja sama antara para pelaku industri dapat mewujudkan ekosistem kripto yang lebih aman dan andal di Indonesia. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto, tetapi juga mendorong pertumbuhan berkelanjutan di sektor ini. Melalui kolaborasi dan inovasi, CFX berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kepatuhan regulasi, keamanan transaksi, serta perlindungan konsumen, sehingga memajukan industri kripto nasional ke arah yang lebih stabil dan positif.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Aliran Dana Kripto Menanjak, Bitcoin Catat Kenaikan Terbesar

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Aliran dana yang masuk ke produk investasi mata uang kripto meningkat pekan lalu. Aliran masuk terbesar terjadi pada Bitcoin (BTC) sebesar USD 436 juta atau Rp.6,6 triliun, menurut laporan terbaru CoinShare, bertajuk Laporan Mingguan Aliran Dana Aset Digital.

Setelah dua pekan berturut-turut terjadi aliran keluar, dana kripto di pengelola seperti BlackRock, Bitwise, Fidelity, Grayscale, ProShares, dan 21Shares mengalami aliran positif untuk pekan yang berakhir pada 13 September 2024.

“Kami yakin lonjakan aliran masuk menjelang akhir pekan didorong oleh perubahan signifikan dalam ekspektasi pasar akan potensi pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 18 September mendatang,” kata kepala penelitian CoinShares, James Butterfill, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (17/9/2024).

Namun, Butterfill menambahkan bahwa volume perdagangan dalam produk investasi kripto tetap datar selama sepekan di angka USD 8 miliar (Rp.122,6 triliun), jauh lebih rendah dari rata-rata USD 14,2 miliar (Rp.217,6 triliun) untuk tahun 2024.

Produk investasi Bitcoin memimpin pembalikan, dengan arus masuk sebesar USD 436 juta (Rp.6,6 triliun) setelah arus keluar selama 10 hari dengan total USD 1,8 miliar (Rp.27,5 triliun) ungkap CoinShares.

Arus produk investasi Bitcoin yang pendek juga berbalik arah, mencatat arus keluar bersih sebesar USD 8,5 juta (Rp.130,3 miliar) setelah tiga pekan arus masuk berturut-turut.

Adapun lroduk investasi Solana yang juga menyaksikan arus masuk bersih sebesar USD 3,8 juta (Rp.58,2 miliar) pekan lalu.

Selanjutnya Litecoin dan Cardano (ADA) juga menyaksikan arus masuk masing-masing sebesar USD 300.000 (Rp.4,5 miliar) dan USD 600.000 (Rp.9,1 miliar).

 

 


Arus Keluar

Ilustrasi kripto (Foto By AI)

Namun, Ether terus merosot, mengalami arus keluar sebesar USD 19 juta selama periode 9 September hingga 13 September, menambah arus negatif sebesar USD 98 juta minggu sebelumnya. CoinShares meyakini hal ini disebabkan oleh kekhawatiran atas profitabilitas blockchain lapis-1 setelah pemutakhiran Dencun.

Beberapa pedagang mengatakan aliran signifikan ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot sejak debut pasarnya pada 11 Januari dibandingkan dengan ETF Ether yang mengalami arus keluar bersih telah mengubah preferensi investor terhadap Bitcoin.

Hal ini menyebabkan rasio ETH/BTC turun di bawah USD 0,04, level terendah sejak April 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya