Liputan6.com, Yogyakarta - Wayang kulit merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang masih terus dilestarikan hingga kini. Kesenian ini memiliki beberapa hal menarik yang pantas dikulik.
Warisan budaya ini bahkan telah diakui UNESCO. Mengutip dari indonesia.travel, berikut lima hal menarik seputar wayang kulit:
1. Sejarah wayang kulit
Terdapat beberapa sejarah tentang terciptanya wayang kulit. Salah satunya menjelaskan bahwa kata wayang yang dipercaya berasal dari kata 'ma Hyang' yang artinya menuju spiritualitas Sang Kuasa. Kata wayang juga diartikan sebagai teknik pertunjukan bayangan (bayang atau wayang) di layar.
Baca Juga
Advertisement
Teori lain menyebutkan bahwa wayang berasal dari totemisme, yakni suatu kepercayaan prasejarah yang mempercayai benda-benda keramat atau yang dinilai suci. Kepercayaan itu dikenal di Jawa.
Keberadaan wayang konon sudah ada sejak sekitar sepuluh abad silam. Pertunjukan warisan budaya nenek moyang ini bahkan telah diartikan sebagai pertunjukan gambaran watak atau sifat-sifat manusia sejak zaman dahulu.
Dalam sejarahnya, cerita pewayangan berfungsi sebagai saluran media dakwah agama Islam oleh Walisongo dan bagi umat Hindu biasanya cerita yang diambil berasal dari kitab Mahabrata. Selain itu, wayang juga berperan sebagai alat komunikasi, pendidikan, serta magis-religius, seperti mitos kuno tradisional yang dipercaya oleh masyarakat pada zaman itu.
2. Jenis-jenis wayang
Wayang kulit tak hanya hadir dalam satu jenis saja. Ada banyak jenis wayang, misalnya jika dikategorikan berdasarkan bahan pembuatannya ada wayang kulit.
Wayang kulit merupakan jenis wayang yang paling populer di Indonesia. Sesuai namanya, wayang ini terbuat dari kulit kerbau dan juga dikenal dengan nama wayang purwa. Wayang purwa pun memiliki turunan lainnya, yaitu berdasarkan gaya atau gagrak saat pertunjukan berlangsung.
Selain itu, ada juga wayang golek yang terbuat dari kayu dengan ciri khas bentuk tiga dimensi. Jenis lainnya adalah wayang klithik dan wayang beber.
Selain dari bahan pembuatan, ada juga jenis wayang lain yang cukup dikenal di Indonesia, yaitu wayang wong atau wayang orang. Wayang jenis ini dimainkan langsung oleh manusia sebagai tokoh dalam pewayangan.
Pembuatan
3. Proses pembuatan wayang kulit
Wayang kulit dibuat dengan menggunakan bahan dasar berupa kulit kerbau. Kulit yang telah dikeringkan itu diberi tambahan berupa tanduk kerbau serta sekrup untuk melengkapi bagian siku dan gagang wayang. Tujuannya agar pergerakannya terlihat lebih dinamis.
Proses pembuatannya dimulai dengan menghilangkan bulu dan kotoran pada kulit kerbau dengan cara dikerik. Selanjutnya, kulit didiamkan hingga satu bulan agar kualitas kulitnya semakin bagus.
Setelah itu, kulit yang sudah kering akan digambar pola atau corek sebelum akhirnya masuk pada proses tatah. Proses ini sangat memengaruhi hasil wayang kulit karena wayang kulit yang berkualitas tinggi dilengkapi dengan tatahan yang halus dan perpaduan motif yang serasi.
Setelah ditatah, kemudian kulit diamplas agar permukaannya rata dan semakin halus. Selanjutnya adalah tahap penyatuan seluruh bagian wayang kulit dan proses pewarnaan yang dalam bahasa Jawa disebut sungging.
Untuk hasil wayang kulit yang indah, proses pewarnaan juga bisa dilakukan hingga berkali-kali. Langkah terakhir adalah memasang cempurit alias gagang pada wayang.
4. Diakuinya sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO
Keindahan wayang kulit berhasil membuat UNESCO mengakui wayang kulit sebagai Warisan Budaya Dunia. UNESCO telah menetapkan pertunjukan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga sejak 7 November 2003.
UNESCO mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai seni mendongeng kuno dari Indonesia yang telah berkembang selama sepuluh abad.
5. Lokasi pertunjukan wayang kulit
Ada banyak lokasi yang bisa dikunjungi untuk menyaksikan langsung pertunjukan wayang kulit, terutama di sepanjang kota-kota besar di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Beberapa kota yang bisa dikunjungi adalah Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, serta Banyuwangi.
Umumnya, pertunjukan wayang digelar saat Festival Budaya. Wayang juga kerap hadir sebagai hiburan di beberapa di destinasi wisata sejarah, misalnya di Candi Borobudur dan Keraton Yogyakarta.
Pertunjukan wayang kulit juga berkembang di luar Pulau Jawa, yakni di Bali. Wayang di Bali menjadi rangkaian acara pelengkap dalam upacara adat maupun upacara keagamaan.
Penulis: Resla
Advertisement