Saham BRIS Menggeliat Usai Jokowi Resmikan Indonesia Islamic Financial Center

kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) yang disebut akan mengakselerasi perkembangan ekonomi syariah dan mendukung industri halal, fesyen muslim, wisata halal, industri makanan dan minuman halal.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Sep 2024, 16:50 WIB
Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) siap mengakselerasi pengembangan global hub dan Islamic Ecosystem yang berkelanjutan di Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) sebagai pusat keuangan dan bisnis syariah masa depan.

Berlokasi di kawasan Ring 1 Monumen Nasional Jakarta tepatnya di Medan Merdeka, IIFC dirancang sebagai sebuah kawasan yang ditetapkan menjadi global hub layanan jasa dan bisnis syariah.

Menyusul peresmian IIFC, Saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terus melaju di zona hijau. Hingga penutupan sesi I hari ini, Selasa 17 September 2024, BRIS naik 7,69 persen ke posisi 3.080. BRIS dibuka pada posisi 2.850 dan sempat menyentuh all time high (ATH) di posisi 3.180.

Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham BRIS tercatat sebanyak 25.925 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 131,18 juta lembar senilai Rp 404,48 miliar. Dalam sepekan, BRIS naik 17,56 persen dan naik 77,01 persen sejak awal tahun (year to date/ytd).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia merupakan pasar besar dan memiliki potensi untuk menjadi pusat industri dan ekosistem halal dunia karena memiliki penduduk muslim yang sangat besar kurang lebih 236 juta jiwa. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan pelaku-pelaku profesional di industri keuangan syariah. Ini tidak lepas dari pertumbuhan industri bank syariah yang lebih tinggi dibandingkan perbankan nasional.

“Bank Syariah Indonesia sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi syariah harus tubuh maju, harus memiliki manajemen modern, harus kompetitif, profesional untuk menjangkau pasar-pasar potensial yang kita miliki, 236 juta penduduk muslim kita. Dan juga tumbuh menjadi barometer perbankan syariah di Indonesia, di regional ASEAN, dan juga di dunia,” kata Jokowi dalam peresmian IIFC, Selasa (17/9/2024).

Ecosystem Lintas Sektor

Presiden juga menyambut baik kehadiran Kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) yang disebut akan mengakselerasi perkembangan ekonomi syariah dan mendukung industri halal, fesyen muslim, wisata halal, industri makanan dan minuman halal.

“Ini akan terdukung semuanya, sehingga potensi yang ada tidak lepas lari ke kawasan lain atau ke negara yang lain,” imbuh Jokowi.

IIFC nantinya menyatukan inisiatif pengembangan Islamic ecosystem lintas sektor. Mulai dari lembaga keuangan baik perbankan, asuransi, pasar modal, serta industri riil seperti food and  beverages, kosmetik dan farmasi, fashion, media dan rekreasi. Selain itu, industri travel halal termasuk haji dan umrah, hingga hingga kegiatan yang bersifat sosio bisnis seperti zakat, wakaf, donasi, ekosistem di pasar modal syariah seperti di pengembangan sukuk, reksadana, instrumen investasi serta kegiatan pendukung ekosistem halal lainnya.  


Konstruksi Selesai 2025

Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, Perseroan mendukung langkah pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin pusat ekonomi dan bisnis syariah, sekaligus pusat halal dunia. BSI hadir di kawasan IIFC melalui Menara BSI yang saat ini dalam proses konstruksi dan diharapkan selesai pada 2025.

Nantinya Menara BSI akan menjadi pusat bisnis dan literasi halal ekosistem yang mendorong terciptanya kolaborasi dalam pengembangan sektor Haji dan Umrah, ZISWAF, Pendidikan dan Kesehatan, Mode dan perniagaan, serta lainnya.

“Kami siap mengembangkan dan mengakselerasi global hub dan Islamic Ecosystem yang berkelanjutan di Tanah Air. Ini menjadi amanat dan harapan besar dari Bapak Presiden, membawa Indonesia menjadi pusat halal dunia. Kehadiran IIFC dengan Menara BSI dan Menara Danareksa ini langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut dan BSI siap menjadi bagian di dalamnya,” ujar Hery.

Kehadiran BSI, yang merupakan hasil merger tiga bank syariah milik negara pada 1 Februari 2021, merupakan langkah besar (milestone) yang dilakukan pemerintah dalam menghadirkan bank syariah yang mampu mengakselerasi perekonomian dalam negeri dan menjadikan Indonesia pusat gravitasi ekonomi syariah global.

 


UMKM Center dan BSI International Expo

Nasabah menunggu di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hery menegaskan bahwa BSI terus berinovasi memberikan layanan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat serta memberikan kemanfaatan yang luas. BSI juga terus berperan aktif dalam memajukan UMKM dan menjadikan pelaku UMKM bisa masuk pasar nasional dan internasional melalui program-program seperti UMKM Center dan BSI International Expo.

“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berupaya mewujudkan mimpi serta visi misi yang diberikan kepada kami. BSI akan terus menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual masyarakat Indonesia dan memberi pengalaman yang beyond shariah banking,” ucap Hery.

Sebagai bank syariah terbesar, BSI terus menorehkan kinerja optimal dan melebihi ekspektasi target. Terbukti dengan pertumbuhan nasabah yang mencapai 2,5 juta per tahun dalam tiga tahun terakhir serta kinerja finansial yang solid dengan indikator pertumbuhan dari sisi aset, dana pihak ketiga serta pembiayaan per Juni 2024 rata-rata di atas 15%.

BSI mampu menembus Top 10 Sharia Global Bank dari sisi kapitalisasi pasar pada Maret 2024, lebih cepat dari target yang dicanangkan tahun 2025.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya