Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9/2024). Dia menyampaikan terima kasih dan penghormatan kepada Jokowi yang memberikan dukungan terhadap berbagai program Muhammadiyah selama sepuluh tahun menjabat presiden.
"Menyampaikan penghargaan, penghormatan dan terima kasih PP Muhammadiyah kepada Presiden Joko Widodo yang bersama kabinet dan jajaran pemerintahan dalam dua periode ini bekerjasama, saling mendukung untuk program-program Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan berbagai program lain yang alhamdulillah berjalan dengan baik," jelas Haedar usai pertemuan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Advertisement
Menurut dia, program-program kerjasama Muhammadiyah dengan pemerintah berjalan baik hingga ke kawasan-kawasan terjauh, terdepan, dan tertinggal seperti, Papua dan NTT. Haedar menuturkan tradisi ini harus terus dikembangkan untuk persatuan.
"Jadi itu tradisi yang memang harus kita kembangkan dalam kehidupan kebangsaan kita di mana keragaman latar belakang, keragaman pilihan politik, keragaman dalam menghadapi dinamika kehidupan kebangsaan yang memang selalu muncul dalam setiap perkembangan kehidupan bernegara, itu tidak mengurangi kita untuk terus menjalin persatuan, komunikasi, dan saling menghargai," katanya.
"Dan tradisi ini, tradisi yang tentu punya fondasi pada agama setiap agama yang hidup di Indonesia, pada Pancasila, yang menjaga persatuan dan juga pada budaya luhur bangsa kita," sambungnya.
Apresiasi Program Infrastruktur
Disisi lain, Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah mengapresiasi program-program infrastruktur pemerintahan Jokowi, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
Dia menilai Indonesia kedepannya harus mengembangkan sumber daya manusia berkarakter, memiliki penguasaan saintek yang tinggi, dan berdaya saing.
"Kita tahu bahwa human development indeks kita, daya saing bangsa kita, dan juga IQ bangsa Indonesia kan masih tertinggal, dan ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga kekuatan-kekuatan masyarakat, termasuk Muhammadiyah, untuk mengagendakan langkah-langkah strategis ke depan untuk bidang sumber daya manusia," ujarnya.
"Sehingga perkembangan fisik infrastruktur dan sistem kita berbangsa bernegara itu kemudian terintegrasi dengan pengembangan SDMnya," sambung Haedar.
Advertisement
Pertemuan Berlangsung Santai
Dia menyebut pertemuan jajaran PP Muhammadiyah dengan Jokowi berlangsung santai. Haedar pun bersyukur dapat berdiskusi dengan Jokowi.
"Jadi, dua hal pokok itu yang tadi kami diskusikan dengan santai, dan Alhamdulillah kita bisa banyak saling berbagi pandangan, dan bahkan juga bisa sambil rileks untuk ngobrol-ngobrol, bercanda-canda, spesifik itu," pungkas Haedar.