Liputan6.com, Jakarta Ramai video di media sosial adanya snack atau makanan ringan atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara berisi roti dan santan kemasan merek Kara. Makanan itu dikemas di dalam kotak makan kertas.
Terkait hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, memastikan jika video itu tidak benar alias hoaks. Menurut Dito, hal itu hanya sebagai bercandaan pihak tidak bertanggung jawab.
Advertisement
"Adanya viral snack dikasih roti dan susu diganti santen, bisa kami pastikan itu adalah hoaks dan bercandaan oknum," kata Menpora di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Bahkan, kata Dito, akun yang diduga menyebarkan dan membuat bercandaan itu sudah dinonaktifkan atau dimatikan.
"Setelah kita kejar, kita investigasi, langsung akun-akunnya dimatiin. Dan sudah di-take down," ujar Dito.
"Jadi memang banyak sekali informasi yang kadang ada fakta, tapi kadang ditambahin hoaks juga. Jadi ini kita harus benar-benar memilah mana yang benar, mana yang tidak," sambungnya.
Selain itu, terkait dengan makanan atlet yang disebutnya kurang memadai dan sempat ramai di media sosial, pihaknya langsung melakukan evaluasi, baik di Sumatera Utara maupun Aceh. Meskipun makanan para atlet di PON XXI Aceh-Sumut itu disebutnya merupakan tanggung jawab daerah setempat melalui APBD.
"Tapi saya selalu bilang di media, saat ini pengelolaan PON ini saya tidak mau mendikotomi mana tanggung jawab daerah mana tanggung jawab pusat. Pokoknya semua tanggung jawab Menpora. Kita pasang badan saja," ucap Dito.
Viral Atlet Keluhkan Makanan di Arena PON XXI Aceh-Sumut
Masalah terus bermunculan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024. Terbaru, sejumlah atlet judo yang berlaga di Gelanggang Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengeluhkan isi kotak makanan yang disediakan panitia.
Melalui akun Instagram @fakta.indo yang dilansir Senin (16/9/2024), tampak video memperlihatkan kotak snack berisi roti dan santan kemasan merek Kara.
Paket makanan yang diberikan tersebut dinilai tidak sesuai ekspektasi, karena semestinya roti diberi pendamping minuman, bukan santan.
Video itu kemudian dibagikan ulang di sejumlah akun media sosial lainnya, seperti akun Instagram @fakta.jakarta dan akun TikTok @quirjyloop. Unggahan itu pun mendapat banyak komentar pedas warganet.
"Ini baru PON, belum lagi KLIWON. Paling jajanannya kembang 7 rupa," komentar seorang warganet.
"Udah bener itu, sun karanya pengganti susu.. Lejat dan bergiji.,” sahut warganet lain.
"Lengah dikit, disuruh sedot santan 😢,” sindir pengguna yang lain.
"Knp gak sekalian kasih ayam mentah, biar bikin opor sendiri," kata warganet yang lain.
"Sudah permainannya curang, makanan seadanya... Fix ini menjadi salah satu PON terburuk...” imbuh warganet lainnya.
"Td liat berita di tv, katanya budget buat nasi box PON smpe 38 milyar bundd😂 kok makanannya kek makanan bekas gitu sih," timpal warganet lainnya.
Dilansir dari situs LKPP, anggaran untuk konsumsi atlet, pelatih, dan ofisial untuk PON 2024 yang digelar di Aceh dan Sumut mencapai Rp42,5 miliar, dengan tender dilakukan melalui E-Purchasing. Konsumsi makan besar untuk atlet dihargai Rp50 ribu, sedangkan snack mencapai Rp18 ribu per porsi.
Advertisement
Netizen Ramai-ramai Mengecam
Sebelumnya, nasi kotak atlet PON jadi sorotan publik. Salah satunya dibagikan akun TikTok atlet kurash asal Lampung, Hadi Prayitno, @hadi_hfc, Senin, 9 September 2024.
Di rekaman berdurasi 36 detik tersebut, ia terlihat membuka nasi kotak berisi nasi beserta sejumlah lauk, seperti tumis buncis, dua buah tempe potongan kecil, satu potong ikan, dan sepotong ayam goreng serundeng.
Ia juga mendapat kerupuk, satu pisang goreng, dan beberapa makanan ringan. "Ya begitulah," katanya menutup video tersebut. Melihatnya, warganet mengaku miris.
"Daging ayam nya sekali HAP ludes 🥴," kata salah satunya, sementara yang lain berkomentar, "Fungsi mo*ogi (merek snack) buat apa??? Atlet disuruh makan mo*ogi???"
Temuan itu bukan yang terparah. Melansir merdeka.com, Jumat, 13 September 2024, kontingen dan atlet PON Aceh-Sumut telah memprotes konsumsi yang sering terlambat diantar, tidak layak dimakan karena basi, dan porsi yang sedikit.
Komplain itu ramai-ramai disebar lewat media sosial. Ketua Bidang Konsumsi Pengurus Besar (PB) PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan, mengakui adanya komplain soal konsumsi untuk kontingen dan atlet PON XXI Aceh-Sumut dari berbagai daerah.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com